π Mas Rezky"Dek, tangi." (Dek, bangun)"Tangi, Dek. Mataharine wis dhuwur iki lho, cepet tangi." (Bangun, Dek. Mataharinya sudah tinggi ini lho, cepet bangun)Aku mengeluarkan eranganku, karena Ibu yang terus-menerus memukuli punggungku."Tangi, Dek. Tangi. Arep tangi jam pira? Wis meh awan iki lho." (Bangun, Dek. Bangun. Mau bangun jam berapa? Ini udah hampir siang lho)Ibu masih saja terus memukuli punggungku, jadi aku makin beringsut untuk memeluk gulingku. "Bentar lagi, Bu.""Bentar lagi, bentar lagi. Cepet bangun. Ibu dari tadi udah teriak-
Baca selengkapnya