Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 11 - Chapter 20

244 Chapters

Bab 11 Antara Amarah dan Gairah

Wajah yang sedang bersandar pada dinding ruangan pesakitan membuat Davinka berang. Wajah itu begitu mengejek dirinya dengan senyum tipis di sudut bibir. "Apa yang akan terjadi dimasa depan siapa yang tahu, Tuan Sanjaya! Mungkin saja aku akan melahirkan dua, bahkan tiga orang bayi yang sangat lucu," ujarnya sinis. Nadanya jelas menyiratkan ketidak sukaan. Seringai pria itu semakin melebar, menunjukkan gigi putihnya yang rapi, dia kini bahkan mengganti posisi kakinya. Pria ini sangat mendominasi ruangan. "Sayang, jelas kamu akan membuat bayi kecil yang lucu dan menggemaskan. Tapi, bukan dengan raga tanpa jiwa itu," tunjuk Sanjaya pada ranjang dimana Yudha terbaring lemah. Sorot mata Davinka semakin tajam, pria kejam ini memanggil suaminya raga tanpa jiwa. Tidak tahukah dia bawa suaminya hanya tertidur untuk waktu yang tidak bisa ditentukan! Davinka beringsut, pria itu melangkah gontai, gerakannya begitu indah. Setiap langkah seperti sudah diperhitungkan dengan baik. Sanjaya semaki
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

Bab 12 Seonggok Daging Dengan Napas

Sorot mata Wulan penuh akan kebencian, jika saja dulu putranya mendengarkan kata-katanya, tidak mungkin semua ini terjadi. "Kamu memang pembawa sial, Davinka! Siapapun yang berada di sisimu pasti akan menderita! Lihat saja putraku, kamu membuatnya tidak berdaya antar hidup dan mati!" Wulan mengeluarkan hampir semua racun yang bersarang di tubuhnya tanpa belas kasih. Dia sependapat dengan Davinka, ini semua memang karena wanita itu. Andai saja Yudha tidak tergila-gila terhadap Davinka semenjak mereka masih di sekolah menengah atas, Wulan jelas tidak akan setuju Yudha menikahi seorang janda kembang dan sekarang, wanita ini membawa malapetaka bagi putranya. "A-aku akan pergi setelah Mas Yudha sembuh, Bu. Aku mohon …," pinta Davinka semakin lirih. Dia tidak ingin meninggalkan suaminya sekarang, dia ingin mendampingi Yudha dan melihatnya pulih. "Tidak!" tolak Wulan cepet.  Entah apa yang akan terjadi jika Davinka masih disini. Dia sendiri tahu
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

Bab 13 Sesapan yang Panas

Davinka tidak berani mengangkat wajahnya. Dia tau betul suara siapa itu, pria yang sudah membelinya dan menukar dengan nyawa Yudha. Davinka sangat membenci pria ini sampai ke sumsum tulang. Melihat tawanan yang ketakutan, Sanjaya merasa senang. Wanitanya terlihat begitu jinak dengan tertunduk malu, sangat berbeda dengan beberapa jam lalu yang begitu arogan. Sanjaya langsung naik ke atas ranjang, membaringkan kepalanya di atas pangkuan, mengambil sejumput rambut dan mengendusnya dalam. Merasa kesal, Davinka memalingkan wajah. Tidak ingin melihat wajah pria itu yang tanpa tau malu berbaring di pangkuannya. Sangat menyebalkan! Mata Sanjayat terpejam, tapi lidahnya begitu tajam. "Puaskan aku seperti malam itu! Jika tidak, kamu tahu akibatnya!" Deg! Hatinya bak ditikam belati. Bagaimana Davinka bisa melayani Sanjaya dengan wajah yang terpampang nyata. Malam itu, dia begitu liar karena wajahnya tertutup topeng. Tapi sekarang, Davinka menatap wajahnya pun tidak berani. Apalagi melakuk
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

Bab 14 Sanja, Aku Suka Milikmu

Sanjaya tidak bisa mengendalikan diri, cengkraman dan kuku Davinka semakin menambah gairahnya. Dia mengangkat satu kaki Davinka tanpa melepas miliknya.Peluh bukan saja membanjiri tubuhnya, tapi juga menetes membasahi wajah Davinka yang semakin kewalahan mengimbangi nafsu Sanjaya. Wajah cantik Davinka sudah sangat merah dengan rambutnya yang lepek karena keringat, intinya berdenyut hebat seiring kuatnya hentakan Sanjaya hingga menghasilkan gelombang yang sudah tidak bisa dibantah."Ahh … Sayang, kamu sudah mendapat klimaks, hemm? Ini sangat basah, tapi juga nikmat. Kamu selalu hebat saat diranjang, Diandra," racun Sanjaya di tengah hentakan pinggul dengan bokongnya yang padat.Matanya terpejam, wajah istrinya sedang tersenyum dengan bibirnya yang sensual dan merekah seperti bunga mawar.Wanita dalam ingatan Sanjaya menggigit bibirnya dengan kuat disela desahannya yang selalu memanggil nama Sanjaya."Sanja …," panggil wani
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Bab 15 Lain di Bibir, Lain di Hati

Davinka menyibak selimut, berlari menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Bagaimanapun, dia tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Yudha. Setelan blazer dengan celana panjang sudah tersusun rapi di atas tempat tidur dengan sprei yang baru saja dipasang. Melihat itu, Davinka kembali mengingat kejadian semalam. Betapa sangat menjijikkannya dirinya, meleh dan bergetar di bawah kungkungan Sanjaya. Wajah Davinka kembali muram dengan crystal yang hampir jatuh, betapa rendah dan menjijikkan dirinya. "Gue harus kuat demi Mas Yudha, nanti kalau kak Noel pulang, dia pasti mau bantu gue bebas dari cowok gila ini," ujarnya optimis. Davinka menyakinkan diri, sampai hari itu tiba, dia harus melewati hari-hari ini dengan baik agar keselamatan suaminya dapat terjamin. Sesampainya Davinka Bank BRC, lantai dasar sudah sangat padat oleh nasabah, teller dan customer penuh dengan antrian yang panjang. Hari ini Davinka akan terjun ke lapangan, dia tidak mengenakan setelan resmi Bank BRC, rambutnya b
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

Bab 16 Siapa Wanita Ini?

Sanjaya menarik sudut bibirnya, "Ya, tentu saja kita akan makan siang, ya kan, Davinka?" Pertanyaan Sanjaya membuat Davinka gelagapan. Kenapa pria ini menyeretnya?"Te-tentu, saya akan atur jadwal makan siang untuk besok di restoran terbaik," jawabnya berusaha seacauh mungkin. Pandangannya sesekali melirik Sanjaya seolah meminta persetujuan bosnya. "Anda suka makanan India dan timur tengah, bukan, Nona Manopo?" tanya Davinka memastikan.Davinka ingin memeras Sanjaya dan membuat calon nasabah mereka senang. Siapa tahu mereka jodoh dan Sanjaya melepaskannya. Wajah Davinka bersemu merah membayangkan saat itu tiba."Iya, saya suka maksa apapun, tapi yang paling saya suka adalah masakan India. Bagaimana dengan Anda, Pak Sanjaya?" Teresa Manopo ingin tahu, apa pemimpin bank BRC ini memiliki kesamaan dengannya."Oke, saya setuju. Kita akan makan dimanapun asal nona Manopo senang," ujar Sanjaya yang semakin membuat Nona Manopo terpukau,
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more

Bab 17 Kurang Micin

"Sebenarnya apa, sih ... masalah dia! Aduhh … pantat gue," keluhnya di tengah rintihhan. Davinka kembali mengelus bokongnya.Membicarakan ikan, Davinka langsung teringat akan hewan peliharaan di rumah yang sudah beberapa hari tidak diberi makan.Davinka menyambar tas, menyusul Sanjaya keluar. Tapi, mobil pria itu sudah tidak ada."Ehh, gue ditinggal?" Ada rasa kecewa dalam nada suaranya. "Sial, tuh bos nyebelin banget, sih … awas aja kalo nanti malem butuh badan gue! Jangan ngarep pokoknya!" Davinka terus mengucapkan ancamannya. Padahal, dia sendiri tidak tahu bisa melakukan hal itu atau tidak.Davinka melirik jam tangannya, "ini masih jam kantor, gue udah banyak cuti. Ahh … gak mungkin, kan, gue pulang kerumah sekarang. Tapi, males baget ketemu dia!"Dengan enggan, Davinka memesan ojol.Setibanya di bank BRC, banking hill masih sangat ramai oleh nasabah. Maria bahkan masih sibuk di belakang teller."Vie! Davinka!
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Bab 18 Apa Dosaku?

"Masuk! Saya panggil kamu bukan untuk jadi penjaga pintu, jadi cepet masuk!"  Keengganan Davinka membuatnya kesal. Wanita ini memang sama persis dengan Diandra jika merasa terancam.  Jika bukan wajahnya yang berbeda, sudah bisa dipastikan Davinka adalah kloning dari Diandra. Davinka menggeleng, dia takut masuk kedalam neraka ini. "Kamu mau masuk, atau saya kesana dan bopong kamu kemari?!" tegas Sanjaya lagi. 'Dasar Bos aneh!' "Berhenti memaki saya, Davinka! Jangan pikir saya tidak tahu pikiran kamu yang terus memaki dan mengutuk saya sepanjang jalan sampai dengan di depan pintu ini!"  Bagi Sanjaya, Davinka adalah buku harian terbuka yang bisa dibaca tanpa harus membuka halaman perhalaman. Bibir Davinka mengerucut, dia mulai maju seperti siput. 'Jangan bilang Dia cenayang yang agung!' Davinka masih tidak terima, Sanjaya dengan mudah mengancam dirinya. Pintu dibelakang langsung tertutup begi
last updateLast Updated : 2021-12-08
Read more

Bab 19 Gaya Pesawat Terbang

Sanjaya sangat marah saat mengingat niat Davinka yang hendak membebaskan diri dengan cara menukarnya dengan tubuh wanita lain.Jelas Sanjaya tidak akan melakukan hal itu, tidak ada satu tubuh pun yang dia inginkan selain tubuh yang sedang dia jamah saat ini.Davinka harus menerima hukumannya agar tidak melakukan kesalahan ini di lain waktu."Sakit, Tuan, lepas." Tubuh Davinka menggeliat, berusaha membebaskan diri.Sanjaya sudah banyak membuat gigitan di dadanya yang sangat dalam. Tubuh Davinka terkurung dalam pangkuan Sanjaya layaknya seorang anak kecil yang berada dalam dekapan ibunya. Tapi, bukan kasih sayang diberikan. Ini jelas siksaan. Gigitnya hampir memenuhi bagian atas tubuh wanita itu. Bukan hanya merah, tapi hampir membiru dan mengeluarkan darah."Ahh! A-ampun—tolong, lepaskan saya Tuan, lepas!" Davinka terus meraung. Meminta pengampunan pria itu.Sanjaya tidak bergeming, dia terus melakukan hal mengerikan itu. M
last updateLast Updated : 2021-12-09
Read more

Bab 20 Melarikan Diri

Ruangan itu tidak begitu luas, tapi cukup nyaman untuk ditiduri oleh seorang wanita yang lelah setelah puas bercinta selama kurang lebih 2 jam. Davinka Rusnadi membuka matanya dengan sangat perlahan. Ada rasa perih dan sakit yang luar biasa ketika kelopak matanya berusaha dia buka dengan paksa. Mata Davinka sangat bengkak setelah banyak mengeluarkan cairan bening yang mengutarakan kehancuran dan rasa sakit di hatinya. Devinka menggerakan kepala dengan sangat perlahan, mengamati sekitarnya dengan sangat hati-hati, ruangan itu begitu temaram dengan gorden tertutup rapat. "Dimana dia?" gumamnya lirih. Davinka mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, hatinya terasa tercabik cabik ketika sekilas percintaannya dengan Sanjaya tergambar nyata. "Kenapa gue gak mati aja, sih? Buat apa coba gue hidup hanya untuk direndahkan seperti ini!" Tubuh Davinka gemetar, isakan kecil kembali lolos dari bibir tebalnya. "Bodoh, buat apa coba gue bertahan? lebih baik gue pergi dari sini!" Dengan ka
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more
PREV
123456
...
25
DMCA.com Protection Status