Home / Romansa / TRAPPED IN PAST LOVE / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of TRAPPED IN PAST LOVE: Chapter 111 - Chapter 120

127 Chapters

Bab 111

"Carla ...." Dengan mata terpejam Caca terus menggumamkan nama sang sahabat.Kepalanya bergerak ke kanan-kiri dengan tidak nyaman, air mata pun mulai menetes."Tolong Carla ... jangan tinggalin Carla ...."Naya yang tidur disampingnya menjadi terbangun, matanya langsung melotot saat melihat Caca menangis sambil mengigau."Tolongin Carla, Om. Jangan tinggalin Carla ..."Tangan Naya bergerak menepuk pipi teman akrabnya."Ca, bangun. Hey Ca, jangan nangis dong, gue takut nih."Beberapa kali dia melakukan hal yang sama, hingga usahanya membuahkan hasil. Caca terbangun dengan nafas memburu, tepat pada saat itu Kiara juga ikut terbangun karena mendengar suara mereka yang sangat mengganggu."Minum dulu, Ca." Naya memberikan segelas air putih."Caca kenapa?" Tanya Kiara saat melihat Naya membantu menghapus air mata Caca."Mimpi buruk," balas Kiara sekenanya, meski dia sendiri tidak tau penyebab Caca seperti ini.Se
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 112

 Tak terasa waktu sudah sore. Seharian tadi Caca dan yang lain hanya menghabiskan waktu di mansion dan di sekitar pantai."Daf, lihat sunset yuk," ajak Caca.Dafa menghentikan gamenya, lalu menoleh."Boleh, yuk!""Eh, mau kemana?" Tanya Gara saat melihat kedua orang itu berdiri."Lihat sunset," jawab Caca."Ikut dong," pinta Naya."Yuk, Nay. Gue juga pingin lihat," sahut Kiara.Akhirnya mereka semua pergi."Fotoin dong, Fey," ujar Kiara sambil menyerahkan kameranya."Tapi nanti gantian," jawa Fey sebelum mengambil kamera itu.Kiara mengangguk, mereka lalu bergantian berfoto. Begitupun dengan Naya, lalu Caca dan Dafa juga meminta diambil gambarnya. Keduanya bahkan beberapa kali berpose romantis, membuat Kiara yang berdiri di dekatnya menjerit heboh.Tak jauh berbeda, anggota UKS dan Vania beserta kedua temannya pun saling bergantian mengambil foto. Namun diantara mereka ada Fahry dan Deka yang ha
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 113

 Sambil merebahkan badan Caca membuka room chat khusus dirinya dan ketiga temannya.[Udah pada sampai belum?] Caca.[Udah dong, malah gue udah mandi] kiara.[Gercep ya hahaha] Fey.Hanya Naya yang belum muncul, entah sedang apa temannya yang satu itu.[Ini Kak Nay belum sampai apa gimana?] Caca.Tak lama setelah pesannya terkirim, Naya nimbrung dengan mengirimkan foto makanan di restoran.[Lo udah pergi lagi apa emang belum pulang, Nay?"] Fey.[Belum pulang, tadi langsung diajak Arlan kesini] Naya.Secara spontan Caca memekik senang. Bau-baunya ada yang sedang melakukan pendekatan.[Bentar lagi ada yang ngasih pajak jadian] Caca.[Asik ... makan gratis] Kiara.[Gue kalau jadian nggak bakal ngasih pajak ya] Naya.[Emang siapa yang ngomongin lo? Bisa aja yang kita maksud tadi tuh Kak Fey sama Bang Arga] Caca.Kiara langsung membalas dengan emoticon tertawa sampai mengeluarkan air mat
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 114

 Hari ini Caca dan Dafa benar-benar pergi ke kebun binatang."Tuh lihat, mirip kamu kan?" Telunjuk Dafa mengarah pada singa.Mata Caca memicing disertai wajah datar. Lelaki disampingnya ini suka ngawur kalau bicara. Mirip dari mananya coba? Tidak mungkin 'kan kalau dari rupa.Tangannya tergerak memukul punggung Dafa, membuat lelaki itu seketika mengaduh sambil tertawa, aneh memang."Gak usah ngarang deh, dilihat dari sisi manapun wajahku nggak mungkin mirip singa," kata Caca dengan ketus."Lagian siapa yang bilang wajahmu mirip singa?""Lah kamu tadi ngomong gitu."Dafa berdecak kesal lalu menyentil kening gadis di sampingnya."Maksudku mirip dari sifat, bukan wajah.""Aku nggak kayak gitu ya, enak aja!" Balas Caca dengan geram.Sambil meringis, tangannya mengusap kening yang terasa agak sakit."Kamunya aja yang nggak nyadar. Coba diingat kalau marah kayak gimana?""Pokoknya nggak kayak singa!"
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 115

 Semua berjalan normal hingga 2 bulan kemudian Caca diberitahu salah satu temannya bahwa seminggu yang lalu Dafa telah menjalin hubungan dengan seorang perempuan yang berada di kampus yang sama dengan laki-laki itu.Setelah Caca menyelidiki ternyata pacar baru Dafa bernama Fara, perempuan berhijab yang dulu berada di SMA yang sama dengannya."Gue nggak habis pikir sama Dafa ini, plin-plan banget jadi cowok. Seenaknya deketin lo seolah ngasih harapan dengan nyatain cinta, tapi dengan bebasnya dia malah pacaran sama cewek lain!" Kata Kiara dengan geram."Egois banget sih dia ini, kalau lihat lo deket sama cowok lain aja nggak suka, giliran dirinya sendiri asik-asikan sama banyak cewek," sahut Naya tak kalah geramnya."Definisi nggak tau diri, berkali-kali dikasih kesempatan tapi nggak pernah mau berubah," dengus Fey.Caca pun berpikir demikian, dan karena itulah dia tidak langsung menerima pernyataan cinta Dafa."Mungkin kalau lo pacaran
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 116

"Makasih, Kak," ucap Caca dengan suara serak saat turun dari mobil Kiara.Kiara mengangguk."Roti lo tadi ada sama Naya, Nay ...."Pintu belakang mobil terbuka, Naya keluar sambil membawa pesanan Caca."Makasih." Sekali lagi Caca mengucap hal yang sama."Sama-sama, makan terus istirahat aja. Jangan mikirin baj*ngan itu lagi," kata Naya sambil tersenyum manis.Caca mengangguk."Kalian beneran nggak mau mampir dulu?""Enggak deh, Ca. Kayaknya lo butuh waktu buat nenangin diri," sahut Fey dari dalam mobil."Yaudah, hati-hati dijalan."Dia melambaikan tangan ketika mobil yang dikendarai ketiga temannya mulai menjauh.Setelah mobil Kiara benar-bemar sudah keluar dari gerbang, dia segera masuk ke dalam. Sepi, berarti kedua abangnya belum pulang.Dengan lesu dia berjalan menuju elevator.Sesampainya di kamar Caca langsung meletakan roti-rotinya di atas meja lalu duduk di pinggir ranjang. Pandangannya
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 117

 Berbeda dengan Dafa yang seketika jantungnya seperti berhenti berdetak. Dia memang membawa Fara ke rumah, tapi itu semua berawal dari ketidaksengajaan mereka tadi yang bertemu Fenti di toko bunga.Ya, setelah dari toko kue dan bertemu Caca, Dafa menemani pacarnya ke toko bunga lalu tidak sengaja bertemu bundanya."Kamu ... tau?"Caca mengangguk, matanya sudah tidak terlalu bengkak karena tadi sempat dikompres dengan es."Satu lagi. Sesuai ucapanku dulu, kamu gagal maka aku pergi."Netra Dafa melebar. Pergi kemana? Dia kira Caca tidak serius seperti sebelum-sebelumnya."Kamu mau pergi kemana, ikut Bang Dev atau nyusul orang tuamu?" Tanyanya dengan panik."Kamu nggak perlu tau, karna itu nggak penting juga buat kamu. Udah ya, aku pergi.""Ca ...." Dafa mencoba meraih lengan Caca, namun dengan gerakan gesit gadis itu menarik tangannya lebih dulu."Oh iya, kayaknya pacarmu yang sekarang itu perempuan baik-baik, jadi ja
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 118

 Dafa langsung menolak dengan tegas ucapan bundanya barusan.Menikah? Tidak, tidak! Bukan ini yang dia inginkan. Dia tidak pernah serius ketika mendekati dan berpacaran dengan perempuan manapun."Kenapa nggak? Sekarang kamu mau bilang kalau cinta sama Caca, terus kenapa dulu pas mau dijodohin kamu tolak?"Memang benar kalau dulu orang tuanya berniat menjodohkan dirinya dengan Caca,  bertunangan dulu, namun Dafa langsung menolak karena masih mau bebas. Itu dulu, saat pertama masuk SMA, namun sekarang Dafa baru menyesalinya."Gak bisa jawab kan? Anak Bunda itu cuma kamu, harapan Bunda berarti cuma kamu, tapi sifat kamu bener-bener bikin Bunda kecewa," cetus Fenti sebelum pergi ke kamarnya.Kini tinggallah Dafa sendiri di ruang keluarga. Suasana hening membuat otaknya kembali memutar memori kebersamaannya dengan Caca, tak terkecuali tatapan sedih Caca ketika mengetahui bila dirinya memiliki pacar lagi.Karena pikirannya semakin semraw
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 119

 Berkali-kali Dafa menelfon Caca, namun tak pernah dijawab. Kini, setelah 3 bulan laki-laki itu baru mengetahui kalau sang sahabat berada di Negeri Ginseng.2 bulan pertama benar-benar tidak ada kabar mengenai Caca, bahkan semua akun sosial medianya pun tidak aktif. Namun 1 bulan terakhir ini, akun gadis itu mulai aktif kembali, beberapa kali Caca memposting foto dengan beberapa teman barunya, dan diantara semua orang di foto itu ada satu yang membuat Dafa terbakar api cemburu.Lelaki memakai kaos hitam dan celana hitam yang dipadu dengan jas bermotif kotak-kotak hitam dan putih di foto tersebut tampak merangkul pundak Caca dengan akrab. Kalau dilihat dari wajahnya sepertinya laki-laki tersebut bukan asli orang Korea."Apa gue minta buat dijodohin lagi ya? Ah, tapi keluarga Caca pasti nggak setuju," monolognya sembari mengacak rambut dengan frustasi.Dulu, 2 hari setelah Caca pindah sekaligus hari dimana dia dimarahi Fenti habis-habisan, Dafa langsun
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 120

 Benar. Memangnya kalau ketemu terus Caca masih mau sama dia? Dafa termenung, perasaannya jadi was-was tatkala memikirkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi.Ucapan Abizar tadi terus menghantuinya. Tanpa sadar tangan Dafa menarik gas lebih dalam, dan dalam waktu singkat dia telah sampai di rumah.Baru membuka pintu dia langsung melihat bundanya yang sedang serius mengetik di laptop."Bun ...." Dengan lesu dia mendekati Fenti dan duduk di sebelahnya.Wanita itu melirik sekilas lalu kembali menatap laptop."Apa?" Tanyanya."Gimana kalau besok Caca nggak mau ketemu aku, nggak mau pulang juga?""Ya dirayu.""Kalau nggak mempan?""Usaha dong, Dafa ... masa semuanya kamu tanya, semua hal yang terjadi antara kamu dan Caca ujung-ujungnya Bunda yang mikir jalan keluarnya. Kamu itu udah cukup dewasa lho, kalau masih ragu mending nggak usah nyusul Caca!" Tegas Fenti.Dafa meringis."Iya, iya ... ng
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status