"Elo udah gila ya, Pok?" Sahut Liana tak percaya menatap ke arah sahabatnya. Matanya mendelik kaget, sementara salah seorang murid bertanya penuh keheranan."Ada apaan, sih? Heboh banget keknya!""Biasalah, anak mami," Sheryl mencibir sambil memutar kedua bola matanya malas. "Jadi ya, agak dilebay-lebayin dikit lah.""Ha-ha-ha." Tawa mereka terdengar riuh memecah keheningan ruangan itu. Sementara Liana hanya pasang wajah datar tanpa ekspresi mendengar sahutan teman sekelasnya yang sudah dianggap biasa.Dia hanya menghela nafas panjang, mengelus dadanya pelan seraya mensupport dirinya sendiri. "Tenang, Li? Tenang..., kalau ada orang yang nyiyirin Elo. Itu artinya mereka iri sama Elo." Batin Liana.Tak lama kemudian, sosok yang sejak tadi ditunggu pun datang. Liana menoleh ke arah pria itu singkat. Hal serupa juga dilakukan Ari. Alhasil, pandangan mereka bertemu. Meski dengan raut wajahnya yang tanpa
Last Updated : 2021-09-14 Read more