"Enak dong bersuamikan seorang dokter," seloroh Citra. Tetangga baru, dengan segala keramahan.Aku mengulas senyum, rasa rindu menyusup relung jiwa. Padahal, baru tadi pagi kami berpisah. Tapi, rasanya sudah ditinggal tahunan.Citra duduk lesehan di teras depan, sambil menungguiku yang tengah menyiram tanaman. Maklum, kami sama-sama pengantin baru belum ada anak. Banyak waktu senggang, untuk bisa dimanfaatkan."Enaknya kenapa, Cit?" tanyaku, masih sibuk dengan aktivitas baru-baru ini.Citra terkikik, "Ya enaklah, kalau sakit ada dokter yang rawat. Mana suami sendiri lagi."Ahh, dasar. Citra aneh, gitu aja dibilang enak. Walau sebenarnya memang aku tak menampik, Mas Adi lebih banyak merawat dibanding aku.Seiring berjalannya waktu, aku sudah mulai bisa menerima kepergian Anne. Sering mengirimkan doa, dan kata maaf yang bertubi-tubi.Mas Adi benar, aku harus bangkit. Ikhlas dengan
Terakhir Diperbarui : 2021-09-29 Baca selengkapnya