Semua Bab HSA " I am Back. ": Bab 1 - Bab 6

6 Bab

Bab 1. Rosella Alexandra

"Kamu tau, aku tidak pernah memakan makanan selezat ini selama setahun terakhir." Kenzi memakan makanan di hadapannya dengan penuh kenikmatan.  "Ya, kan bagaimana lagi. Dulu, setiap kali kau makan pasti aku yang memasaknya," ucap Alexa mencoba mengenang.  "Makanya, aku selalu merasa makanan lain yang aku makan itu tidak selezat yang kamu buat." Kenzi tersenyum pada Alexa, "kamu adalah wanita yang tepat untuk menjadi ibu dari anak-anak ku, sayang." "ih, apaan sih. Ayo habiskan, cepat. Setelah itu kita pergi ke taman," ucap Alexa sedikit malu-malu.  *** Rosella Alexandra, duduk sambil mengenang masa-masa indahnya bersama Sang kekasih. Di dalam kelas yang masih sepi dia duduk termenung, melihat kehidupannya selama 17 tahun ini sangatlah penuh dengan cobaan.  Terpisah dengan sahabatnya, bertemu kembali dan menjalin kasih (masa yan
Baca selengkapnya

Bab 2. Dua bayi lucu

Alexa berjalan pulang ke rumahnya, sebuah rumah sederhana yang di tempati oleh dirinya, ibunya, ayah tiri dan dua saudara tirinya. Sebuah rumah dengan 4 buah kamar tidur, dua kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Begitu sederhana, sangat sederhana.  Dia berjalan memasuki kamarnya yang berada di tengah, melihat dua bayi berusia kurang dari dua tahun yang begitu lucu, keduanya tidur lelap.  Dia tersenyum lembut dan mengecup dahi keduanya dengan penuh kasih.  "Lea, Leo. Maafkan Mama ya? Mama tidak bisa membawa ayah kalian untuk melihat kalian. Tapi Mama janji, Mama akan berusaha untuk menjadi ibu sekaligus Ayah yang baik buat kalian." Dia tersenyum, beranjak dari kasur dia mengganti pakaiannya dan segera keluar untuk makan siang.  "Alexa, ayo sini cepat kita makan bersama." panggil ayah tirinya.  Alexa hanya tersenyum tipis, di
Baca selengkapnya

Bab 3. dr. Chris dan dr. Jasmine

"Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa bertanya langsung pada mereka," lanjut Alexa.  "Huh." Sena menghentakkan kaki dan membawa ibunya pergi.  Nesya yang hanya diam mendengarkan saja juga terkejut. Dia bergegas mendekati Alexa dan menanyakan apa maksud darinya berkata demikian.  "Kak. Apa maksud kakak bicara seperti itu?" ucap Nesya.  "Kenapa memang, Sya? adakah yang salah?" tanya Alexa.  "Enggak, bukan begitu kak. Maksudnya itu, kalau kakak sudah muak dengan ocehan Kak Sena bukankah lebih baik untuk pergi saja. Kalau kakak ketahuan bicara yang tidak-tidak tentang dr. Chris, mungkin kakak bisa di tuntut." "Benar itu, Lex. Lebih baik kamu bicara saja yang sejujurnya, agar kita tidak mendapatkan masalah yang lebih besar lagi," sambung Rendi.  Alexa tersenyum, "kalian tenang saja. Tidak akan terjadi apapun, tidak
Baca selengkapnya

Bab 4. HSA, Persiapan Ujian

Alexa, Rendi dan Nesya beserta si kembar Lea dan Leo baru saja memasuki ruangan ketika suara Bu Kyky menginterupsi.  "Alexa, Rendi sebelum kalian melakukan aktivitas lainnya Bunda mau ngomong sesuatu sama kalian," ucap Bu Kyky, "ikut Bunda sekarang." Perintahnya.  "Emang Bunda mau ngomong apa? kenapa tidak nanti saja, bun?" kata Rendi.  "Enggak. Alexa, sekarang serahkan si kembar pada Nesya dan Kalian berdua ikut bunda ke ruang kerja bunda sekarang." Rendi melihat Alexa di sampingnya sedangkan Alexa mengangkat bahunya tidak tau. "Sudah, lebih baik kalian ikut saja. Biar twins Aku yang urus. hehe," Nesya langsung membawa Lea dan Leo ke kamarnya untuk bermain.  Alexa dan Rendi menuju ruangan Bu Kyky atau bunda mereka.  Ruangan tersebut bernuansa kuno dan klasik, di sekeliling ada banyak buku yang tertata rapi dan ju
Baca selengkapnya

Bab 5. HSA, Wakil Ketua Dewan OSIS "Berkas Soal 2 tahun Lalu. "

 Para anggota tim lainnya terdiam.  "Benar yang di katakan Raka, kita tidak tau siapa Wakil Ketua Dewan OSIS dan kita juga tidak tau dimana dia menyimpannya, bagaimana kita akan mendapatkan berkas itu sekarang?" Ucap kekasih Raka atau Tessyana.  "Kenapa kita tidak cari tau ke Senior aja, siapa tau mereka tau siapa wakil ketua Dewan OSIS dan kita bisa menemukannya untuk mendapatkan berkas itu," kata salah seorang anggota tim bernama Rea.  "Tapi Re, kita bahkan tidak berani berhadapan dengan para senior. Bagaimana cara kita untuk bertanya pada mereka, coba?" balas Theo.  "Ah. Untuk masalah itu tenang saja," ucap Rea.  "Tenang? kamu masih bisa nyuruh kita buat tenang? hei! keberlangsungan kita di Akademi ini itu sedang di ujung tanduk, bagaimana kita bisa tenang?" ucap Reyna keras.  "Eh, sabar dulu dong. Aku juga belum selesai,
Baca selengkapnya

Bab 6. "Pesan Alexandra.... "

Reyna berjalan memasuki lorong-lorong kekuasaan dari OSIS Dalam yaitu gedung B, tempat dimana ruang kelas 2 berada. Tatapan demi tatapan dari para senior kelas 2, baik itu program Bahasa, Sains, Sosial, Teknik Informatika, Seni, ataupun yang lainnya, semuanya menatap dengan aneh dalam artian sedikit mengintimidasi.  Bisa dibilang tatapan mereka yang membuat banyak sekali junior-junior mereka yang berada di kelas satu menjadi takut untuk datang ke kawasan tersebut, walaupun sebenarnya baik-baik saja apabila mereka memasuki kawasan tersebut, namun kesenjangan antara senior dan junior sangatlah berlaku dan sangat kental di akademi ini.  Kesenjangan ini yang menjadikan para junior atau murid baru di sini takut kepada para senior mereka yang telah lama berada di sekolah ini, ini terjadi sejak beberapa tahun terakhir, namun dua tahun belakangan ini hal itu lebih sering terjadi.  "Hei, lihat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status