Home / Romansa / RAHASIA DEVANA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of RAHASIA DEVANA: Chapter 41 - Chapter 50

85 Chapters

Bab 41

Kini Devana tengah asyik menyantap siomay dengan semangkuk Sup buah, melihat Raka hanya menggelengkan kepalanya karena akhir-akhir ini nafsu makan Devana semakin meningkat, bayangkan saja yang dia makan itu adalah piring siomay yang keempat dan kedua mangkuk sup buah dihadapannya sudah mau habis, sang pemilik kedai siomay pun dibuat heran dengan porsi makan wanita cantik itu, sedangkan si pria memakan satu porsi saja belum habis karena mungkin saja sudah kenyang melihat wanitanya yang masih lahap memakan makanannya."Mas itu adiknya atau pacarnya, Mas? Kok Porsi makannya banyak banget, jarang loh cewe cantik porsi makannya wah gitu, itu nanti gak kenapa-kenapa, Mas?" Tanya Seorang bapak-bapak pemilik kedai siomay dan sop buah tempat Devana makan sekarang.Mendengar pertanyaan pemilik kedai itu. Raka tersenyum sambil menatap istrinya yang menggemaskan itu."Dia istri saya pak. Mungkin karena dia tengah hamil
Read more

Bab 42

Setelah melakukan perjalanan yang sedikit melelahkan karena jarak kedai siomay dan apartemennya cukup jauh. Kini Devana pun berbaring diranjang tentu saja setelah membersihkan diri, dia pun tengah asyik membaca Novel sedang Raka tengah sibuk menyiapkan beberapa soal untuk besok ujian difakultas kedokteran tempat ia mengajar sekarang.Setengah jam mereka fokus dengan dunia masing-masing tiba-tiba Devana merasa jenuh, dia pun menaruh Novelnya dinakas samping tempat tidurnya, lalu menghampiri Raka yang masih sibuk dengan kerjaannya."Mas, aku bosen banget nih, bete tau."  Devana merajuk manja sambil memeluk Leher Raka dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahu Raka"Terus kamu maunya apa, sayang?" Tanya Raka sambil tersenyum dan mengotak ngatik laptopnya."Aku mau... mau....""Mau apa, Yang?" tanya Raka. Dengan senyuman manisnya."Mau kamu,
Read more

Bab 43

"Pak Raka tunggu...!" Panggil Amara yang kini tengah mengejar Raka yang berjalan menuju kelas fakultas kedokteran. Raka pun berhenti ketika  mendengar namanya dipanggil"Ya  ada apa, Bu?" Tanya Raka. Dengan seramah mungkin."Saya mau tanya apa benar Anda dan mahasiswi anda melakukan affair lalu menikah secara diam-diam karena dia hamil?" Tanya Bu Amara. Dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Membuat Raka membulatkan matanya tidak terima dengan ucapan rekan kerjanya itu."What! Apa yang ibu bilang barusan? Hubungan Affair dari mana ibu mengetahui itu?! Dengar ya Bu. Saya dan istri saya tidak pernah seperti itu, kami menikah juga karena restu dari orang tua kami, dan asal ibu tau kami menikah sejak dua bulan yang lalu karena pernikahan kami memang sengaja kami rahasiakan, sampai saatnya tiba untuk mengumumkan pernikahan kami. Dan asal ibu tau, istri saya mengandung, usia kandungannya baru menginjak usi
Read more

Bab 44

Hari ini sepulang kuliah Devana dan Raka akan pergi kerumah sakit untuk memeriksakan kandungan Devana yang tepat hari ini kandungannya sudah menginjak satu bulan.Dengan antusias Raka menggandeng tangan Devana untuk memasuki ruangan dokter Lalita, karena memang mereka sudah ada janji  dua minggu yang lalu, kini Lalita pun sedang memeriksa perut Devana yang masih rata, dengan mengoleskan Jel. Lalu Dokter Lalita pun melihat perkembangan janin calon bayi Raka dan Devana."Lihatlah ini. Bayi kalian benar-benar kembar tiga, Raka, Deva." Dokter Lalita ikut bahagia melihat perkembangan janin Devana yang sehat."Benarkah kak Lalita. Itu calon bayi kami? Mas itu calon bayi kita," Ucap  Devana. Dengan tersenyum dan matanya mulai berkaca-kaca. Raka pun mengangguk lalu mengecupi kening Devana dan puncak kepala Istrinya itu berulang-ulang dengan senyuman penuh kebahagiaan."Dokter Lalita. A
Read more

Bab 45

Akhirnya kini Devana dan Raka pun sudah berada di depan rumah orang tua Devana, setelah melalukan perjalanan panjang selama dua jam, kini waktu pun sudah menujukan pukul 17.30. Dan mobil orang tua Raka pun sudah terparkir rapih bersama mobil orang tua Devana lebih tepatnya daddy Devana yang sudah pulang dari kantornya. Setelah Security membuka kan pintu rumah yang besar bak istana itu. Raka pun memasuki halaman dan memarkirkan mobilnya disamping mobil orang tuanya. "Sudah siap membuat orangtua kita terkejut sayang?" Raka tersenyum. Sambil menggandeng lengan istrinya itu. "Pastinya Mas, aku udah gak sabar lihat wajah Mereka saat terkejut, pasti sangat lucu," Ucap Devana dengan antusias. Setelah berbicara seperti itu Raka dan devaba pun memasuki timah, dengan menggandeng lengan Devana, kini Raka pun sudah memasuki rumah  tempat dia dibesarkan. "Mommy, Bunda...!" Seru Devana. Yang kini melihat kedua wanita paruh baya itu tengah m
Read more

Bab 46

Setelah pesta memakan rujak yang Devana bawa, keempat paruh baya itu pun terlihat sangat tersiksa karena masing-masing harus menghabiskan satu porsi rujak yang Devana bawa. Sementara Raka hanya terkekeh melihat empat paruh baya itu tersiksa karena rasa pedas dari rujak itu."Terma kasih anak-anak ayah, karena tidak menyiksa ayah, dengan harus memakan rujak itu, kalian memang kesayangan ayah," Ucap Raka dalam hati sambil mengelus perut Devana yang masih rata. Sedang Devana hanya tersenyum karena menikmati sentuhan Raka pada perutnya yang membuat merasa sangat nyaman."Astaga cucu kita belum lahir saja sudah nyiksa apa lagi kalau sudah lahir," Ucap Ardi. Yang kini tengah kepedasan karena memang tidak biasa memakan makanan pedas. Devana dan Raka hanya terkekeh saat  melihat Ardi mengomel."Iya, dan ini sangat pedas sumpah aku tidak kuat kalau harus menghabiskan semuanya," Sambung Devan. Dengan keringat ber
Read more

Bab 47

Saat ini Devana tengah di pijat oleh asistennya. Seseorang datang dan membuat Devana merasa terkejut dan merasa sangat bahagia."Wah enak banget nih ya dipijit," Ucap seseorang yang baru saja datang. Membuat Devana menoleh  lalu dia pun langsung berdiri dan menghampiri pria itu meski dengan jalan pelan-pelan."Hubby...!" Seru Devana. Dengan mata berbinar dan senyuman termanisnya. Lalu Devana pun memeluk Raka meski kini pelukan mereka dijeda oleh perut Devana yang sudah sangat besar."Iya sayang, gimana keadaan kamu dan baby kita saat aku pergi?" Tanya Raka. Yang kini menggandeng memapah Devana untuk duduk di sofa."Baik Mas. Cuma anak mu ini kadang nakal, hobi banget nendang-nendang terus. Oh ya bi tolong angetin makanannya ya. Mas belum makan kan?" Tanya Devana. Sementara Santu kini pergi ke dapur untuk menyiapkan makanannya."Belum sayang, gak sempet tadi mau
Read more

Bab 48

Kini Raka tengah sibuk dengan pekerjaan di kantornya yang mulai banyak kerjaan. Dia pun kini sering pulang larut malam karena harus lembur menyiapkan beberapa proposal untuk kerja samanya dengan klien yg berasal dari London. Tentu saja dibantu oleh Suami Siska yaitu Rendi. Ya Raka menerima Rendi berkerja sebagai akuntan. Dan sesekali dia membantu Gara dengan tugas yang lain. Sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau menerima dia berkerja di perusahaan milik Raka itu. Tiba-tiba ponsel Raka berbunyi. Raka pun segera menerima panggilan, dia takut terjadi apa-apa karena kandungan Devana yang sudah berusia 9 bulan."Hallo bunda. Ada apa, bun?" Tanya Raka disebrang sana. "Hallo Ka. Kamu harus segera datang kerumah sakit sekarang Devana akan melahirkan." Seru Ratih. Dengan suara paniknya."A-apa? Deva mau melahirkan kenapa sangat cepat bukannya jadwalnya dua minggu lagi?" Raka bertanya dengan tidak kalah paniknya. "Dia tadi jatuh dika
Read more

Bab 49

"Papa kejar kami, Pa." Teriak dua bocah perempuan yang sangat lucu dan menggemaskan berlarian disebuah taman bunga yang sangat indah banyak bunga-bunga bermekaran disana."Iya kejar kami Papa...!" Sambung seorang anak laki-laki yang tidak kalah menggemaskan. Raka pun mengejar mereka ditengah kebingungannya. Namun, saat dia mengejar mereka tiba-tiba kabut putih menyelimuti dan semuanya menghilang termasuk ketiga anaknya."Deva, Deva... Dimana kamu sayang?" Teriak Raka. Sambil berlari mencari keberadaan Devana. Namun, tiba-tiba dia membuka matanya dan saat mendengar suara Devana memanggilnya. Raka pun terbangun dan melihat sekitarnya dia bingung karena kini dia tengah berbaring diruangan serba putih dan jarum infus yang menancap di punggung ditangannya. Tapi dia tidak menemukan istrinya disampingnya"Akhh... Dimana aku? De-Deva kamu dimana sayang?" Raka memegangi kepalanya yang masih terasa sakit. Sambil kemba
Read more

Bab 50

Empat hari sudah Devana dirawat dirumah sakit. akhirnya dia kini sudah diizinkan untuk pulang karena si kembar juga sudah tak bermasalah lagi. Mereka juga sudah bisa dibawa pulang, karena kondisinya mereka yang memang sudah kuat untuk keluar dari inkubator dan mereka pun sudah mengenakan kalung dengan nama masing-masing. Karena kalung pesanan Devan sudah jadi dan sudah diambil. Kini kalung itu pun  dikenakan pada mereka.Santi dan Siska juga Rendi dan pekerja lainnya sudah menyiapkan penyambutan untuk Devana dan ketiga bayi kembar sang majikan. Raka pun sudah membawa mereka menuju ke rumah mereka. Dan kini mereka pun sudah sampai dirumah.Melihat sambutan dari asistennya saat dia kembali ke rumah membuat Devana merasa sangat terharu. Karena bagi Devana mereka sudah Devana anggap seperti keluarga dia  sendiri."Selamat datang nyonya Deva dan juga....""Naela Ciara, Naila Clarine
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status