Beranda / Romansa / RAHASIA DEVANA / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab RAHASIA DEVANA: Bab 21 - Bab 30

85 Bab

Bab 21

Didalam pesawat Mita duduk dengan sang ketua kelas yaitu Kevin. Sedangkan Devana duduk bersama Ares untung saja Raka tidak melihat itu, dan Raka jangan ditanya sudah pasti dia duduk bersama Amira.Saat pesawat lepas landas Devana hanya menatap keluar jendela pesawat, tanpa memperdulikan ucapan Ares, dia sedang berpikir bagai mana dengan rumah tangganya, melihat Raka yang cuek dan seakan tidak peduli lagi padanya membuat Devana takut. Devana pun memejamkan matanya dengan hati yang gelisah karena memikirkan segala sesuatu yang bisa saja terjadi, Ares yang sadar sedari tadi tidak mendapat respon dari Devana atas ucapannya, menoleh kearah Devana dan menatap Devana yang sudah tertidur.Ares pun tersenyum akhirnya dia bisa melihat wajah cantik dan teduh Devana saat tertidur."Kamu memang cantik Ra, apalagi saat tidur seperti ini terlihat natural dan wajah teduhmu saat tidur membuatku semakin mengagumi kecantikanmu, Aku mencintai
Baca selengkapnya

Bab 22

Setelah seharian berlayar kini para mahasiswa dan beberapa dosennya pun kembali ke penginapan untuk beristirahat, tentu saja mereka sangat menikmati keindahan alam dialam terbuka menikmati udara laut, setelah sampai ke hotel tempat mereka menginap semua pun kembali ke kamar masing-masing begitu juga dengan Mita dan Devana."Deva, gimana keadaan kamu?" Tanya Anita yang satu kamar dengannya."Sudah baikan kok Nit," Jawab Devana yang kini tengah berbaring di tempat tidurnya."Syukurlah kalau udah baikan, aku tadi kaget banget pas Mita teriak-teriak, kirain ada apa," Ucap Anita yang kini duduk ditepi ranjang yang Devana tiduri."Iya aku juga panik saat denger Mita teriak-teriak, untung pak Raka dengan cepat nolongin kamu. Ra," Sambung Pita, yang tiduran disamping Alia, karena dikamar mereka terdapat dua ranjang yang lumayan besar, jadi satu ranjang dua orang, Devana dengan Mita, sedang Pita dengan Alia.
Baca selengkapnya

Bab 23

Tiga hari pun sudah berlalu, mereka semua pun sudah lumayan senang dengan mengunjungi beberapa tempat di bali. Dan tepat hari ini mereka semua sudah berkumpul untuk kembali ke Jakarta. Karena waktu yang diberikan pihak kampus mereka sudah habis untuk berlibur. Setelah melakukan penerbangan bebrapa jam, kini seluruh mahasiswa yang di dampingi Raka, Arjun, Roni dan Amara juga Mita pun sudah tiba di bandara Soekarno Hatta, dan bus jemputan mereka pun sudah terparkir didepan lobby Bandara. Setelah mereka siap didalam bus mereka pun kini dibawa menuju kampus mereka. Akhirnya setelah satu jam lebih semua mahasiswa pun sampai dikampus yang sudah mulai ramai oleh para mahasiswa lain yang tidak mengikuti study tour. Ares kini tampak menghampiri Devana yang tengah sibuk mengeluarkan koper dan beberapa oleh-oleh dari bagasi bus, karena selama di bali Ares tidak sempat mengajak Devana jalan berdua karena berbeda hotel dan berbeda rombongan.
Baca selengkapnya

Bab 24

Setelah istrihat yang benar-benar istirahat. Devana dan Raka pun kini sedang diperjalanan menuju rumah Orang tua Raka, sesekali Devana terdengar bersenandung, dan sesekali menatap 6 Paperbag yang ia bawa, mendengar Devana bersenandung. Raka pun hanya tersenyum dia senang karena Istrinya terlihat sangat bahagia. "Suaramu bagus sayang, mulai hari ini dan seterusnya kamu harus rajin menyanyi untukku saat pergi kekampus dan pulang dari kampus, apalagi saat dikamar," Ujar Raka. Dengan senyumannya "Iiiihh... Hubby, bikin aku malu aja deh." Devana pun berhenti bernyanyi dan kini dia terlihat malu-malu setelah mendengar ucapan suaminya. "Kenapa harus malu. Aku kan  suamimu sandiri sayang, saat kamu mendesah dibawahku kamu tidak malu," Goda Raka. Yang terdengar sedikit vulgar. "Hubby...! Dasar otak mesum," Teriak Devana. Dengan wajah merah meronanya dan kini menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Rak
Baca selengkapnya

Bab 25

Setelah pulang dari rumah orang tua Raka. Kini Devana dan Raka pun menuju Rumah orang tua Devana untuk mengantarkan oleh-oleh dari Bali sekaligus menginap disana. Sesuai janji Raka pada Devana sebelum berangkat Study tour dulu. Rencananya mereka akan menginap hari minggu tapi karena hari minggu Devana dan Raka harus ke Bandung, jadi Raka memutuskan malam ini juga untuk menginap dirumah orang tua Devana, kini Devana dan Raka pun sudah sampai dirumah mommy dan daddy devana setelah menempuh perjalanan hampir dua jam.  "Wah kita sampai jam 21.00. Kita Mas, kira-kira mommy dan daddy udah tidur belum ya?" Tanya Devana. Pada Raka yang kini sudah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah megah Devana.  "Entahlah, ayo kita masuk sayang," Jawab Raka. Sambil membuka pintu mobilnya dan setelah itu, dia menggandeng tangan Devana yang kini tengah berdiri di depan mobilnya.  "Aaaa... Putriku!" Seru Ana setengah berteriak, sa
Baca selengkapnya

Bab 26

Kini Devana, Raka, Devan dan Ana  sudah berada di ruang keluarga. Teh hangat dan camilan pun sudah tersedia, begitu juga dengan papan catur yang sudah menantang menantu dan ayah mertua itu."Mommy mau pegang siapa yang jadi juara?" Bisik Devana. Bertanya  kepada mommy nya, namun bisikan itu masih terdengar oleh Raka dan juga Devan."Mommy pegang Raka deh," Jawab Ana sambil menatap putra menantunya itu."Lah kok Mommy malah pegang Mas Raka sih, bukan Daddy?" Devana memprotes. Karena dia merasa kasian pada Daddynya. Dan karena tentu saja Devana pasti mendukung suaminya. "Karena Mommy tau, Daddy mu pasti kalah oleh suamimu Ra, dari dulu kan daddy payah dalam bermain catur, sekarang sosoan nantangin suamimu, yang mommy yakin jago dalam main catur " Jawab Nakusha sambil terkekeh "Mommy. Daddy denger loh Mommy ngomong apa, oke lah gak masalah kalau Mommy gak mau kasih semangat buat Daddy. Dad akan memberi semangat buat diri Daddy&nb
Baca selengkapnya

Bab 27

Devana dan Raka pun kini tengah berada diruang makan, meski sudah terlambat untuk sarapan, tapi mereka tampak tidak peduli karena perutnya merasa lapar, mereka pun menikmati makanan yabg disajikan oleh mommy nya"Daddy udah berangkat kerja, Mom?" Tanya Devana. Sambil memakan makanannya, begitu juga dengan Raka."Sudah tadi jam 08.00. Kalian sih bangunnya kesiangan padahal Daddy kalian ingin sarapan bareng kalian," Jawab Ana. Sambil menatap anak dan menantunya yang sangat lahap memakan makanannya."Kalian doyan atau kelaperan sih? Makan kok sampe segitunya?" tanya Ana dengan kekehannya karena merasa lucu dengan Devana dan Raka yang melahap makannya dengan begitu semangat."Hehe kami laper mom. Biasa habis olahraga malam, Iya kan sayang?" Raka menjawab tanpa merasa malu sedikit pun pada ibu mertuanya.  Sedang Devana yang ditanya oleh Raka. Kini dia tersipu malu karena suaminya yabg berkata terlalu jujur
Baca selengkapnya

Bab 28

"Eh Iya maaf, Dika kenalin ini istri gue namanya Devana," Ucap Raka ada Dika. Namun, tidak pada Maira. "Istri! Lo becanda kan Ka, memang kapan lo nikahnya, Ka? Kenapa gak undang-undang, gue kira lo bakalan nikah cuma sama Maira," Ucap Dika. Sambil menatap Devana yang kini hanya terdiam. Raka hanya menggelengkan kepalanya lalu melihat Maira yang terlihat sedih, karena kini pria yang masih dia cintai yang dia yakini masih mencintainya sudah milik wanita lain."Gue kira itu tadi sodara lo, yang cuma nemenin lo doang biar gak sendiri. Gue gak nyangka kalau lo udah m nikah sama gadis remaja bro. Lagian dia pantesnya jadi adik lo, bukan istri lo bro," Bisik Dika. Yang masih terdengar oleh Devana, dan itu membuat Devana mendelik kearah Dika dan Raka yang hanya diam sambil menatap Maira tanpa peduli dengan Devana yang mulai melepaskan pegangan tanganbya pada Raka. "Raka, kamu bener-bener udah nikah?" Tanya Maira. Dengan mata yang berkaca-kaca, membuat Raka m
Baca selengkapnya

Bab 29

Sesampainya di apartemen, Devana pun langsung nyelonong masuk tanpa menghiraukan suaminya.Brukk!Suara pintu tertutup sangat keras, membuat Raka menghela nafasnya, dan menyusul Devana ke kamar beruntung Devana tidak menguncinya. Namun mata Raka membulat saat melihat Devana tengah membereskan bajunya kedalam koper."Deva, kamu mau kemana?" Tanya Raka panik karena melihat istrinya memasukan bajunya ke dalam koper. Dan tak ada sahutan dari Devana dia malah sibuk mengeluarkan baju-bajunya dari lemari."Aku mau pulang kerumah Mommy, supaya Mas Raka bisa bersama perempuan yang Mas Raka cintai," Ucap Devana sambil memasukkan  baju-bajuya kedalam koper."Kamu bicara apa sih sayang? Jangan seperti ini kita bicarain semuanya dengan kepala dingin jangan emosi seperti ini," Ucap Raka sambil mengambil alih baju Devana dan memasukannya kembali ke lemari. "Hentikan Mas! Aku hanya ingin memikirkan kembali hubungan kita, aku tau mungkin aku sudah
Baca selengkapnya

Bab 30

Kini Ares tengah berdiri di balkon kamarnya, sesekali dia teringat kejadian tadi sore saat dia nongkrong bersama teman-temannya di Cafetaria, dia yakin kalau tadi itu adalah Ragini bersama Dosen yang terkenal dengan kekillerannya dan kedisiplinannya itu"Gue yakin itu tadi beneran Devana deh, tapi pak Raka kok bisa ya dia makan bareng Devana, bodoh banget gue harusnya tadi gue samperin aja mereka, jadi gak bikin gue penasaran kayak gini, sebenarnya ada hubungan apa ya pak Raka dengan Devana, kalau memang pak Raka ada sesuatu dengan Devana gue harus gerak cepat, gue gak boleh tinggal diam gue harus bertindak," Ucap Ares bermonolog sambil manatap langit yang terlihat indah dengan bintang yang bertaburan.Sementara itu di sebuah kamar yang terlihat mewah dan elegan, terdapat sepasang suami istri yamg baru saja menuntaskan rutinitas mereka diatas ranjang."Udah By, aku cape dari tadi kamu minta nambah terus." Devana merajuk di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status