Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 711 - Chapter 720

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 711 - Chapter 720

1822 Chapters

34. Bagian 5

“Ayo kita selesaikan, Cakrawala Beracun, Heaaa!”“Wusssshhhh...”. gelombang awan hitam yang mengandung racun yang amat ganas menerjang dengan ganas kearah Kun yu dan Kun huan.“Bodhi Satva Agung Tiada Tanding, Heaaa! Wusshh... wushhh!”. kedua pelindung kanan dan kiri inipun ikut merengsek maju kedepan, cahaya kuning keemasan yang tak kalah dahsyat dan ganas.Kedua jurus pamungkas ini sepertinya akan memakan korban salah satu pihak diantara keduanya. “Serrrr.”. tepat disaat kedua belah pihak akan bertemu, sebuah bayangan keemasan berkelebat masuk ketengah-tengah arena pertarungan.“Duarr...duarr...duarr...bllaarrrr.”. ledakan dahsyat terjadi hingga menimbulkan getaran hebat ditempat itu, sosok Kun yu dan Kun huan terlempar hingga beberapa tombak kebelakang, tapi keduanya mampu mengendalikan gerak jatuh tubuh mereka walau harus menahan rasa nyeri yang amat sangat didada mereka, se
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 6

Saat Yan she ma berniat untuk menyerang, tiba-tiba saja udara ditempat itu berubah dingin. Semakin lama semakin dingin, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah turunnya butiran-butiran salju ditempat itu, hal ini cukup membuat Yan she ma terheran-heran, dengan tangannya ditadahnya butiran-butiran salju yang turun tersebut.Sebagai seorang yang berilmu tinggi, Yan she ma tahu kalau butiran salju yang turun saat ini bukanlah sesuatu yang kebetulan, dan tiba-tiba saja raut wajah Yan she ma berubah seraya berpaling kearah pintu Penjara Penebus Dosa.“Aura tenaga dalam yang sangat kuat sekali... jangan-jangan”. Batin Yan she ma seraya terus menatap kearah pintu penjara tersebut. Dari kedalaman penjara, semburat cahaya putih keperakan keluar. Cahaya putih yang ternyata berasal dari sosok seorang gadis berparas jelita dengan fostur tubuh tinggi semampai, mengenakan pakaian berwarna Putih beralur hitam yang membalut tubuh indahnya, bibirnya, sebuah berlian merah ter
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 7

“Wuttt...wuuttt... pyarrhhhh...pyarsshhh”. Yan she ma mengibaskan kedua tangannya untuk menghalau serangan-serangan Salju Terbang yang mengarah padanya. Walau serangan Salju Terbangnya tak banyak berarti, tapi Kim Si Hyang terus melancarkan serangannya dengan kecepatan dan kekuatan penuh.Semakin lama, sosok Yan she ma semakin terdesak kebelakang. Merasa terkecoh dengan kesombonganya, Yan she ma mencoba mengumpulkan seluruh kekuatannya.“Perisai Lonceng Emas tahap ke-8, Heaa.”. tubuh Yan she ma langsung memancarkan cahaya kuning keemasan tepat disaat belasan serangan Salju Terbang mengarah kepadanya.“Zegghhh...zegghh..duar...duarr...duarr.”. kejap berikutnya terlihat sosok Yan she ma benar-benar menjadi sasaran mematikan serangan Kim Si Hyang dengan Salju Terbangnya. Kepulan asap putih mengepul ditempat itu akibat ledakan ditubuh Yan she ma yang terkena serangan Salju Terbang
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 8

 “Kalau begitu ayo kita serang Dewi Kecapi Salju”. Ucap Kun yu lagi seraya melesat kedepan, Kun huan tak ingin ketinggalan. Sosoknya ikut berkelebat kedepan.“Serrrrr... ingin menolong, tak semudah itu!”. sebuah bayangan hijau melesat cepat dihadapan Kun huan dan Kun yu hingga kedua pelindung kanan dan kiri ini menghentikan niatnya untuk menyerang Dewi Kecapi Salju.“Kau!”. Kun huan menggeram penuh kemarahan melihat orang yang telah menghalangi mereka adalah Virgo adanya.Memang sejak semula, Virgo selalu memperhatikan kearah kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi hingga saat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergerak untuk bertindak, Virgopun tak tinggal diam.“Kita masih punya urusan yang harus diselesaikan“. Ucap Virgo dengan tatapan dingin.Ucapan tegas dan tatapan dingin Virgo membuat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergeta
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 9

Pertarungan sengitpun terjadi antara Virgo dan pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup, Kun yu dan Kun huan. Dengan kecepatan gerak yang sangat sulit untuk diikuti dengan pandangan mata biasa. Memasuki jurus ke 43, kedua belah pihak saling melompat mundur untuk mengatur nafas karena pertarungan tadi sangat menguras tenaga.Tanpa menunggu waktu lagi, Kun yu dan Kun huan langsung membuka jurus mereka.“Rapalan Bodhi Kuning, Selaksa Tangan Dewa”. Ucap Kun yu dan Kun huan bersamaan. Seketika saja tangan keduanya langsung menjelma menjadi puluhan banyaknya. Ditempatnya Virgo terlihat tak ingin ketinggalan. Kedua matanya terpejam dan saat terbuka, tiba-tiba saja bola mata hitamnya memutih. Ditempatnya Kun yu dan Kun huan tentu saja terkejut melihat hal ini dan wajah keduanya lebih terkejut lagi saat melihat lawan jelita yang ada dihadapan mereka juga merapal jurus bodhi kuning, Selaksa Tangan Dewa milik mereka.“Bb...bagaimana di
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 10

Darah terlihat merembes dikedua bibir mereka yang menandakan kalau keduanya tengah terluka dalam. Hampir bersamaan Kun yu dan Kun huan saling pandang dan kembali menatap lawan mereka. Putri Virgo sendiri masih terlihat tenang ditempatnya seakan tak terjadi apa-apa. Pancaran sinar keemasan yang keluar dari tubuhnya masih terlihat dengan jelas oleh kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini.“Tak perlu ada yang terluka diantara kita kalau kalian pergi dari sini”. Ucap Virgo dengan penuh ketenangan. Ketenangan dan keagungan sosok Putri Virgo benar-benar membuat hati Kun huan dan Kun yu bergetar.“Siapa sebenarnya nona?”. ucap Kun huan lagi.“Tak penting siapa namaku, yang jelas tidak perlu ada permusuhan diantara kita”.Ucapan Putri Virgo yang lembut ternyata justru membuat cambukan yang keras bagi Kun huan dan Kun yu.“Sombong!”. ucap Kun huan mendengus kesal.“Tak perlu berbasa b
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 11

Kita tinggalkan sejenak pertarungan antara Virgo dan pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup. Kita kembali melihat Puncak Emas Budha, dimana kini Bintang sudah berhasil mencapai puncak dengan dikelilingi oleh puluhan orang anggota Sekte Budha Hidup. Sementara itu disepanjang tangga naik ke Puncak Emas Budha, terlihat puluhan orang rahib yang terpaku karena terkena totokan Bintang.Di kepung oleh puluhan pengikut setia Sekte Budha Hidup, Bintang masih terlihat berdiri dengan tenang ditengah-tengah kepungan. Tapi kedua mata tajam Bintang terus berputar mengitari pandangan sekelilingnya dengan penuh waspada.“Mundur...!”. sebuah suara terdengar memberi isyarat. Dari salah satu kepungan, terlihat langsung mundur teratur saat seorang rahib yang mengenakan pakaian putih bersih tampak masuk ke arena pertarungan.Wajahnya begitu dingin dan penuh wibawa. Keduanya matanya tajam bak mata pedang, kedua alisnya membentang bak dua ekor elang jantan, diantara ke
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

34. Bagian 12

Ketua Jin Rulai Shan segera memberikan tanda kepada para pengikutnya untuk bangkit. Sejenak Ketua Jin Rulai Shan terlihat menatap keseluruh penjuru, ditatapannya hanya para pengikut setianya yang terlihat masih berdiri mematung disana sini karena totokan Bintang.“Wusshh”. hanya dengan satu kibasan tangannya, Ketua Jin Rulai Shan mampu membebaskan semua pengikutnya dari pengaruh totokan. Sejenak Bintang terlihat melirikkan pandangannya kearah bawah, dimana ditangga-tangga menuju ke Puncak Emas Budha terlihat puluhan orang pengikut Sekte Budha Hidup yang kini sudah terbebas dari totokannya. Apa yang dilakukan oleh Ketua Jin Rulai Shan tentu saja membuat Bintang kagum. Tapi sebagai orang yang sudah berpengalaman didunia persilatan, tentu Bintang dapat bersikap dengan tenang tanpa memperlihatkan rasa kagumnya dengan kepandaian Ketua Jin Rulai Shan yang baru saja diperlihatkannya dalam membebaskan orang-orang yang terkena totokannya.“Selamat datang Ksatr
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

34. Bagian 13

PELINDUNG LANGIT. Chie Tian Sie berkelebat cepat menuju kearah Penjara Penebus Dosa, wajahnya masih tetap tenang dan dingin, tanpa ekspresi yang berlebih. Gerak langkahnya yang cepat membuatnya tak perlu menunggu waktu lama untuk tiba di penjara penebus desa, dan benar, dalam beberapa helaan nafas saja, bukit Penjara Penebus Dosa sudah membentang dihadapannya.“Bbllllarrrrr...!”. sebuah ledakan keras terjadi bukan saja mengejutkan Chie Tian Sie, tapi juga cukup sesaat membuat tempat itu bergetar dengan hebat. “Apa yang terjadi?”. batin Chie Tian Sie lagi, tanpa menunggu lama, Chie Tian Sie segera berkelebat kearah asal suara ledakan keras tersebut.Tak seberapa lama : “Kun yu... Kun huan...!”. Chie Tian Sie menyebutkan kedua nama itu dengan bergetar, dihadapannya kini terlihat sepasang pelindung kanan dan kiri, Kun yu dan kuan tengah berlutut dihadapan sosok seorang gadis berpakaian yang terbilang cukup terbuka berwarna hijau pupus.
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

34. Bagian 14

Kita tinggalkan sejenak pertarungan yang terjadi antara Putri Virgo dan Chie Tian Sie, kita beralih ke Puncak Emas Budha, dimana saat ini sosok Bintang tengah berhadapan langsung dengan Jin Rulai Shan, sementara itu ratusan orang pengikut Sekte Budha Hidup tampak sudah berada dibawah bukit.Angin berhembus kencang, mengibarkan pakaian keduanya, baik Bintang maupun Jin Rulai Shan terlihat masih saling pandang satu sama lain, seakan saling mengukur kemampuan masing-masing, tapi tidaklah demikian. Dari tubuh keduanya terpancar kekuatan tenaga dalam masing-masing. Bintang menyadari kalau yang dihadapinya kali ini bukanlah main-main, maka Bintangpun tak ragu-ragu untuk mengeluarkan kemampuannya, sedangkan Jin Rulai Shanpun demikian.“Hyattt...!! hiiiyattttttt.!”. hampir bersamaan, kedua-duanya saling menyerang kedepan, tak tanggung-tanggung, besarnya tenaga dalam yang mengiringi serangan keduanya membuat angin ditempat itu berhembus laksana badai bertiup kencang
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more
PREV
1
...
7071727374
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status