Semua Bab Ksatria Pengembara Season 1: Bab 691 - Bab 700

1822 Bab

33. Bagian 10

Jurus Bintang kali ini sangat berbeda dari jurus-jurus yang sebelumnya, gerakan Bintang terlihat begitu lemah lembut, hebatnya, angin yang berhembus kencang yang ada ditempat itu seakan mengikuti kemana gerakan Bintang bergerak. Jurus yang diperlihatkan oleh Bintang membuat serangan ke-4 Pelindung Empat Arhat ini berhenti, semuanya terpaku melihat keindahan jurus yang diperlihatkan oleh Bintang, bahkan sosok putri Virgo yang tadi khawatir melihat Bintang terdesak oleh serangan ke-4 Pelindung Empat Arhat kini balik menatap kagum.Tai Chi, sebuah jurus yang menyatu dengan alam, bergerak indah mengikuti semilir angin. Sungguh sebuah jurus yang sangat mengagumkan.“Jurus lemah seperti itu takkan bisa menahan Tasbih Dewa kami”. Ucap rahib Tung Xi lagi”Ayo kita serang!”.“Hyattt.....bettt...betttt...bettttt...betttt”. ke-4 Pelindung Empat Arhat kembali menyerang kedepan dengan Tasbih Dewa mereka. Tidak seperti sebelumnya, B
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

33. Bagian 11

“Percuma jika kau mencoba memutuskan Tasbih Dewa itu, tak ada kekuatan yang mampu memutuskannya... Hahaha”. rahib Tung Xi dan ke-3 rahib yang lain tertawa melihat kemenangan yang mereka raih.“Sekali lagi aku ingin menyampaikan... Maukah tuan menerima tantangan ketua kami ?” ucap rahib Tung Xi lagi.Belum lagi Bintang menjawabnya,”Serrr”. tiba-tiba saja sebuah bayangan sudah berdiri dihadapan Bintang, rupanya dia adalah putri Virgo. Kemunculan putri Virgo tentu saja mengejutkan ke-4 Pelindung Empat Arhat yang memang sejak tadi kurang memperhatikan keberadaannya. Sosok jelita putri Virgo cukup membuat ke-4 Pelindung Empat Arhat ini saling meneguk liur masing-masing.“Nona... kami harap nona tidak ikut campur urusan sekte Budha Hidup”. Ucap rahib Tung Xi lagi dengan lembut.“Sekte Budha Hidup namanya sudah terkenal di dunia persilatan, tapi sayang para pengikutnya berjiwa pengecut”. Ucap putri Virg
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

33. Bagian 12

“Cukup sudah.. Tidak perlu ada yang terluka lagi diantara kita”. ucap Bintang dengan tenang ke-4 Pelindung Empat Arhat kembali terlihat saling pandang satu sama lain.“Ayo kita kerahkan jurus larangan”. Ucap rahib Tung Xi lagi. Hingga mengejutkan yang lain”Nama kita sebagai Pelindung Empat Arhat bisa tercoreng bila harus kembali dengan kekalahan”. sambung rahib Tung Xi lagi. Menyadari apa yang dikatakan oleh kakak tertua mereka, maka ke-4 Pelindung Empat Arhat inipun langsung mengambil sikap. Berdiri berjejer dengan kuda-kuda kokoh.“Tap...tap...tap...tappp”. ke-4nya terlihat langsung menggabungkan telapak tangan mereka satu sama lain untuk menggabungkan kekuatan. Prana yang keluar membuat pasir-pasir yang ada disekitar mereka terangkat keudara. Secara perlahan membentuk sebuah wujud raksasa. Sosok Budha Rulai.Bintang sendiri terkesiap melihat kedahsyatan jurus yang akan dikeluarkan oleh ke-4 Pelindung Empat Arhat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

33. Bagian 13

Malam datang, rembulan tampak bersinar terang malam itu ditemani Bintang-bintang yang bertaburan di kaki langit hingga semakin menambah indahnya malam itu. Disebuah dataran berbatu yang ada di gurun thar, terlihat sebuah nyala api unggun menyala. Di dekatnya terlihat sepasang muda-mudi. Yang pemuda terlihat tenggelam dialam tapa bratanya, sedangkan yang wanita hanya tampak duduk memandanginya. Mereka tak lain adalah Bintang dan putri Virgo adanya.Setelah mengalami luka dalam yang cukup parah karena pertarungannya dengan Pelindung Empat Arhat, kini Bintang mencoba memulihkan luka dalamnya. Sementara putri Virgo hanya duduk tak jauh dari hadapan Bintang dengan tatapan penuh arti.“Hatinya begitu baik, bahkan mau menolong orang yang justru ingin membunuhnya”. Batin putri Virgo lagi dalam lamunannya menatap kearah Bintang.“Semakin mengenalnya, semakin aku tak kuasa untuk membunuhnya.. Ah, bagaimana ini”. Batin putri Virgo lagi, sesaat lamun
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

33. Bagian 14

 “Wushhh”. dengan sekali mengibaskan tangan saja, keempat kain yang menutupi mayat diatas tandu itu melayang hingga terlihatlah kini sosok Pelindung Empat Arhat yang sudah menjadi mayat. Semua terhenyak melihat hal itu, sesaat semua menatap kearah ketua mereka, ketua Jin Rulai masih terdiam ditempatnya.Seorang wanita berparas cantik tapi dingin terlihat maju kedepan memeriksa keadaan keempat mayat Pelindung Empat Arhat.“Apa yang membuat mereka tewas Jodhaa Bai?”. tanya ketua Jin Rulai lagi.“Sebelum kematiannya mereka telah menderita luka dalam yang sangat hebat, sepertinya telah terjadi pertarungan yang dahsyat sebelumnya”. Ucap Jodhaa Bai lagi.“Siapa yang melakukan ini Yan she ma!”. terdengar suara tajam dari ketua Jin Rulai.Yan she ma terlihat maju kedepan dan menyerahkan sebuah gulungan surat.“Kami hanya menemukan surat ini ditubuh rahib Tung Xi ketua”. Ucap Yan she ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

33. Bagian 15

“Hamba Jin Rulai, ketua sekte Budha Hidup.... maaf kalau hamba tidak bisa menyambut nona dengan layak” ucap ketua Jin Rulai dengan tenang dan penuh wibawa“Kiranya ada maksud apa nona datang ketempat kami, mungkin hamba bisa membantu”. Ucap ketua Jin Rulai lagi.“Aku dengar ketua Jin Rulai telah menyebarkan tantangan bertarung untuk Ksatria Pengembara, apakah itu benar?”. ucap Putri Kim Si Hyang lagi“Itu benar”“Huh! Apakah ketua sudah merasa punya nyawa banyak hingga berani menantang Ksatria Pengembara”. Ucap Putri Kim Si Hyang keras dan tegas. Semua terkejut mendengar ucapannya, bahkan ketua Jin Rulai sendiri berubah wajahnya mendengar hal itu.“Kurang ajar, berani kau meremehkan ketua kami...!”. ucap Yan she ma dengan penuh kemarahan, tapi lagi-lagi ketua Jin Rulai menahannya.“Siapakah nona ini sebenarnya ? dan ada hubungan apa dengan Ksatria Pengembara?&rdquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya

33. Bagian 16

“Kekuatan Perisai Hati Budha Emas ketua memang tak tertandingi didunia persilatan”. Sambung Yan she ma lagi dengan bangganya.“Sombong sekali... lihat jurusku!”. Ucap Putri Kim Si Hyang lagi seraya kembali merapal jurus Salju Himalayanya.Putri Kim Si Hyang terlihat mengumpulkan energi salju dikedua tangannya semakin lama gumpalan salju ditangan Putri Kim Si Hyang semakin tebal, dan ;“Salju Terbang, Heaa....wuuttt...wuutttt”. dengan kecepatan tinggi Putri Kim Si Hyang melesat kedepan dan melepaskan jurus Salju Terbangnya kearah ketua Jin Rulai. Gelombang salju melesat dengan cepat kearah ketua Jin Rulai. Melihat serangan dahsyat itu, ketua Jin Rulai hanya mendorongkan telapak tangan kanannya untuk menyambut serangan tersebut, dengan Perisai Hati Budha Emas, Jin Rulai yakin dapat mengatasi serangan tersebut.“Bleppp...bleppp..”. serangan gelombang Salju Terban
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya

33. Bagian 17

“Duar...duar...duuarrr...buuummmm”. ledakan-ledakan kecil disusul dengan satu ledakan keras terjadi hingga menggoncangkan tempat itu dengan hebat. Para murid-murid sekte Budha Hidup terlihat langsung menyingkir secara teratur kalau tak ingin menjadi korban. Di arena pertarungan, Putri Kim Si Hyang dan ketua Jin Rulai terus bertarung dengan sengitnya.Dengan jurus Embun Saljunya, Putri Kim Si Hyang berhasil melayani serangan-serangan maut yang dilancarkan oleh Jin Rulai, serangan-serangan keras dan dahsyat diuraikan menjadi lembut dan akhirnya pupus di tangan Putri Kim Si Hyang dengan jurus Embun Saljunya.Memasuki jurus ke 15, Jin Rulai kembali mengangkat tangannya membentuk mudra, dan”Budha Menghentak Jagad, Heaa... wusshhhhh”. Bayangan budha raksasa mengerahkan lambang swastikanya merengsek kedepan, menyerang Putri Kim Si Hyang dengan hebat.Putri Kim Si Hyang tak ingin kalah. Dengan melompat menjauh, Putri Ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya

33. Bagian 18

“Huh! Aku boleh mati disini, tapi aku tak boleh kalah, kita lihat siapa yang lebih dulu mengaku kalah”. Ucap Putri Kim Si Hyang lagi dengan tegas.Putri Kim Si Hyang membentuk kuda-kuda dan mengangkat kedua tangannya kearah langit”ggrrhhrr...gghrrr”. secara tiba-tiba saja keadaan alam yang tenang mulai bergemuruh, awan perlahan mulai berarak mendung”Cleeetarrr...glarrrr”. halilintar dan petir terdengar mulai membahana memecah langit. Keadaan alam yang terang kini sudah mulai gelap. Gulungan awan salju yang menutupi langit, secara perlahan terlihat mulai turun ketelapak tangan Putri Kim Si Hyang yang mengarah ke langit, gumpalan awan hitam itu mengeluarkan cahaya putih laksana salju yang secara perlahan semakin bersinar terang.Di tempatnya, Jin Rulai terlihat terkejut melihat betapa dahsyatnya jurus yang akan dipergunakan oleh lawannya, tak ingin kecolongan, Jin Rulaipun segera mengatubkan kedua tangannya dengan memejamkan kedua mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya

33. Bagian 19

Dunia persilatan di negeri para budha ini digemparkan dengan satu berita yang datangnya dari sekte Budha Hidup, berita yang menjadi pembicaraan hangat dimana-mana, baik oleh orang awam maupun orang-orang dari rimba persilatan. Bahkan disebuah tempat persinggahan yang tampak ramai disinggahi oleh para pengembara yang kebetuan melewati padang gurun pasir thar, terus bercerita tentang berita itu. Sebagian lain terlihat begitu tertarik untuk mendengarnya.“Berita apa itu teman?”. seorang pengunjung terlihat bertanya dengan penuh semangat.“Sekte Budha Hidup telah mengeluarkan tantangan resmi untuk Ksatria Pengembara, hal ini menyangkut kematian Pelindung Empat Arhat yang tewas ditangan Ksatria Pengembara”. Ucap seorang laki-laki diantara mereka lagi hingga memuat wajah-wajah ditempat itu berubah.“Apa! Pelindung Empat Arhat sudah tewas”“Benar, bahkan pelindung kanan dan kiripun sudah dipecundangi oleh Ksatria Pengemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6869707172
...
183
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status