Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1581 - Chapter 1590

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1581 - Chapter 1590

1822 Chapters

75. Bagian 18

“Lalu apa yang terjadi dengan Agoess Sennin, tuan?” tanya Danzo lagi.“Agoess Sennin telah tewas!”Lagi, lagi, lagi dan lagi wajah Yukimura dan Danzo berubah terkejut.“Tapi bukan aku yang membunuhnya...” ucap Bintang.“Siapa yang telah membunuh Agoess Sennin tuan?”“Dewa Iblis...”“Dewa Iblis Awan Api dari Aliran Loucha..” ulang Yukimura dan Danzo dengan wajah berubah, Bintang mengangguk hingga wajah Yukimura dan Danzo semakin berubah.“Berarti saat ini Aliran Loucha adalah yang terkuat di Jepang dibawah pimpinan Dewa Iblis” ucap Yukimura.“Tidak! Dewa Iblispun sudah tewas!” Jawab Bintang lagi hingga kembali membuat wajah Yukimura dan Danzo terkejut.“Siapa orang yang mampu membunuh Dewa Iblis yang begitu perkasa?” tanya Yukimura lagi.Bintang hanya tersenyum dan itu sudah merupakan pertan
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

76 | Pertarungan di Lembah Iblis

BUKIT BAYANGAN heboh saat Bintang pagi itu kembali bersama Danzo dan Yukimura. Semua orang-orang yang ada di Bukit Bayangan mengenali Danzo sebagai ninja yang pada malam sebelumnya telah menyusup ke Bukit Bayangan, tapi pagi ini sudah kembali bersama Bintang bahkan dengan seorang lelaki berpakaian khas samurai yang mereka tak kenali. Hari itu Bintang meminta untuk semuanya berkumpul diaula pertemuan keluarga, sisanya menunggu diluar. Sementara itu sosok Danzo dan Yukimura tampak duduk dihadapan Bintang dan yang lain.Semua menantikan kenapa Bintang sampai menyuruh berkumpul. Bintang tampak menatap kesekelilingnya, seluruh keluarganya telah berkumpul, juga sahabat-sahabatnya serta beberapa dari pihak kerajaan Setyo Kencana.“Semuanya, ini Tuan Danzo dan Tuan Yukimura. Tuan Danzo, silahkan perkenalkan diri tuan” ucap Bintang lagi.Danzo yang mengenakan pakaian ninja tampak menjura hormat dan segera menceritakan siapa dirinya dan diakh
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

76. Bagian 2

GUNUNG MERAPI.Jadeblin tampak tengah mengadakan pertemuan, dihadapannya tampak 3 sosok tengah duduk saling berhadapan. Yang satu adalah sosok seorang laki berkepala plontos yang mirip seorang biksu. Ini terlihat dari pakaian yang dikenakannya, ditangan kirinya tampak sebuah tasbih terlilit, juga dilehernya, hanya saja tasbih yang dileher tasbih yang sangat besar. Tubuhnya kekar berotot, ditambah janggutnya yang sudah memutih, matanya tajam setajam mata elang, kedua tangan kakinya tampak sangat besar, ditangan kirinya tampak sebuah tombak yang berukuran cukup besar. Dan disekujur tubuhnya tampak dipenuhi oleh tulisan-tulisan mantra yang sangat sulit untuk dimengerti. Di utusan dewa Istana Kegelapan dia terkenal dengan sebutan Budha Hitam.Disebelahnya tampak pula duduk seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah, tak pernah diketahui kalau sosok ini laki-laki atau perempuan, ini dikarenakan topeng yang selalu digunakannya, bentuk tubuhnya juga tidak bisa me
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

76. Bagian 3

MALAM KEMBALI DATANG. Aktifitas di Bukit Bayangan sudah kembali seperti semula, beberapa prajurit tampak berjaga-jaga, sebagian tampak meronda kesana kemari. Kini kita coba mengintip disalah satu kamar istri Bintang berada. Di dalam kamar itu terlihat sosok wanita cantik jelita yang tampak tengah bermanja-manjaan dengan Bintang, canda tawa menghiasi obrolan keduanya. Hingga akhirnya candaan itu berubah menjadi cumbuan. Bintang tampak dengan penuh nafsu melumat bibir indah wanita jelita yang tak lain adalah Putri Yuan. Yuanpun membalasnya tak kalah hangat dan penuh kemesraan. Hingga akhirnya Yuan melepas lumatan bibirnya dan mengangkat sosoknya dari tubuh Bintang. “Kanda.. dinda mau mandi dulu yah,” katanya Yuan dengan manja. “Kalau begitu kita sekalian aja mandi bareng ya dinda,” goda Bintang. “Boleh.. Siapa takut..” tantangnya kemudian. Dengan berlari kecil Bintang mengejar Yuan yang sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Bintang langsung membuka pak
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

76. Bagian 4

PAGI BARU SAJA SAJA DATANG.“Tong !! tong !! tongg !! Suara pentungan sudah bertalu-talu terdengar di kaki Bukit Bayangan. Suara itu membuat bangun seluruh orang yang ada di Bukit Bayangan. Apa yang sebenarnya terjadi di kaki Bukit Bayangan?Seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah tampak tengah mengamuk, ratusan prajurit tampak telah mengepungnya, tapi tak seorangpun yang berani mendekat. Hanya beberapa orang pendekar yang terlihat menghadapinya. Melihat sosoknya, dia tak lain adalah Dewa Alam, salah satu utusan dewa Istana Kegelapan.Dengan kekuatan Telekinesisnya, Dewa Alam tampak mengerahkan batu-batuan yang ada ditempat itu sebagai senjata serangannya, bahkan sesekali pohon-pohon yang ada ditempat itu tercabut dari akarnya ditanah dan dengan mudahnya Dewa Alam menggunakannya sebagai senjatanya.Saat ini yang menghadapi Dewa Alam adalah Arya, Bayu Pratama dan Yudho. Dengan formasi yang sangat serangan da
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

76. Bagian 5

Dewa Alam ingin meyakinkan dirinya, maka kekuatan telekinesisnya kembali dikerahkan.Weerr !! Weerr !! Weerr !! Weerr !!Bebatuan yang ada ditempat itu tiba-tiba melayang keudara dan secara perlahan, Dewa Alam mulai mengumpulkan batu-batu itu menjadi ratusan banyaknya dan membentuk sebuah kumpulan batu bagaikan air bah banyaknya.Wussshhh !!!Dewa Alam melepaskan ratusan bahkan mungkin ribuan batu itu kearah Ahisma Raya.Di serang ribuan batu, baik batu besar maupun kecil, Ahisma masih tetap berdiri ditempatnya, saat batu-batu itu sudah semakin mendekat, Ahisma mengangkat tangannya dan seperti sebelumnya, ribuan batu itu terhenti diudara. Dengan kekuatan batinnya, Ahisma menahan batu-batu tersebut.Bila Dewa Alam menyebut kekuatannya dengan sebutan telekinesis, Ahisma dan yang lain menyebutnya kekuatan batin.Wussshhh !!!Balik kini Ahisma yang melesatkan ribuan batu-batu itu kearah Dewa Alam. Tak ingin terkena serangannya send
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

76. Bagian 6

Plasshhh !!!Kembali lubang hitam muncul dibawah sosok Dewa Alam. Batang kayu runcing yang berjatuhan kembali tertelan lubang hitam yang ada dibawahnya, tapi kemudian keluar dari lubang hitam yang ada diatas kepala Dewa Alam, begitu kejadian seterusnya, batang-batang kayu runcing seakan tidak ada habis-habis berjatuhan dan bermunculan.Hal ini membuat Dewa Alam lama kelamaan semakin kewalahan sendiri. Sementara itu dibawah, para prajurit dan para pendekar yang menyaksikan pertarungan ini benar-benar terkagum-kagum akan apa yang diperlihatkan oleh putri Ahisma Raya, bahkan termasuk Bintang yang berada paling dekat dengan Ahisma. Bintang tak menyangka selama pengembaraannya, Ahisma berlatih keras menyempurnakan kekuatan batin dan memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan lubang hitam yang dimilikinya.Lubang hitam yang mampu menyedot apapun dan mengeluarkan apa yang disedotnya, ini sungguh-sungguh kemampuan yang sangat
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more

76. Bagian 7

“TIDAK! TIDAK!” Dewa Alam terlihat berteriak histeris melihat keadaan tangannya yang putus, tidak ada penderitaan terberat bagi seorang telekinesis seperti dirinya selain kehilangan tangan yang biasa digunakan untuk menggunakan kekuatan telekinesisnya, karena itulah Dewa Alam berteriak sekeras-kerasnya.Ahisma juga menyadari tentang penderitaan yang dialami oleh Dewa Alam.“Daripada hidup menderita, lebih baik kematian datang menjemput!” ucap Ahisma lagi, dan ;“Tinju kegelapan, heaaa!” Ahisma melepaskan tinju kegelapannya kearah Dewa Alam. Cahaya hitam yang tadi meringkupi sekujur tubuhnya tampak mengalir ketangan Ahisma yang kini dilepaskan dalam bentuk tinju. Selaras cahaya hitam yang membentuk tinju langsung menghantam sosok Dewa Alam.“AAKKHHH!” teriakan panjang dan keras terdengar dari sosok Dewa Alam, seiring dengan lenyapnya sosok Dewa Alam yang telah terkena tinju kege
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more

76. Bagian 8

“Silahkan lanjutkan, Bintang” ucap Mahapatih Suryo Barata lagi.“Tuan Yukimura bilang, bahwa taktik pertarungan hamba dan Malaikat Gila akan digunakan oleh Blambang Sewu dan para sekutunya untuk menggempur Bukit Bayangan dengan kekuatan penuh” ucap Bintang lagi hingga kembali membuat wajah-wajah ditempat itu berubah.“Apakah informasi ini bisa dipercaya Bintang?” tanya Mahapatih Suryo Barata lagi.“Ya, hamba percaya dengan Tuan Yukimura paman. Sudah terbukti dari serangan Dewa Alam kemarin” ucap Bintang lagi.“Tuan Yukimura mengatakan bahwa saat ini kekuatan Blambang Sewu dan para sekutunya berjumlah 15.000 orang” sambung Bintang lagi berhenti sejenak dan melihat lagi dan lagi wajah-wajah ditempat itu berubah.“Ditambah kekuatan pendekar golongan hitam yang berjumlah sekitar 500 orang, lalu ditambah pasukan lelembut anak buahnya mak Jonggrang 500, jadi total kekuatan lawan y
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more

76. Bagian 9

“Dari kedua cerita inilah jumlah suatu pasukan belum tentu menjadi penentu kemenangan, tapi semangat dan strategi perang yang akan menentukan kemenangan tersebut” ucap Ahisma lagi hingga membuat wajah-wajah ditempat itu mengangguk dan mengagumi sosok Ahisma Raya.“Lalu apa rencana Tuan putri untuk peperangan ini?” tanya Mahapatih Suryo Barata lagi.“Untuk meraih kemenangan, kita akan memberikan kejutan-kejutan yang takkan pernah mereka bayangkan sebelumnya” jawab Ahisma lagi, tapi semua sangat penasaran dengan ucapan Ahisma.“Kejutan! Kejutan apa Tuan putri?”“Mahapatih, ada berapa kekuatan yang kita miliki saat ini?” tanya Ahisma lagi.“Prajurit, senopati, tumenggung dan patih Setyo Kencana, mungkin masih tersisa 1.000 orangan putri” ucap Mahapatih Suryo Barata lagi.“Lalu bagaimana dengan bantuan para pendekar?”“Para pendekar golongan putih mu
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more
PREV
1
...
157158159160161
...
183
DMCA.com Protection Status