Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1371 - Chapter 1380

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1371 - Chapter 1380

1822 Chapters

66. Duel Asmara Maut

DHUARR..!”Ledakan keras terjadi saat jurus pamungkas Jenderal Sasaki Mushahi dan Jenderal Miyamoto Kojiro bertemu, kedua jenderal besar ini terlihat sama-sama terhuyung kebelakang. Jenderal Sasaki Mushahi sendiri terlihat langsung menusukkan pedang samurainya ketanah. Dan langsung merapal jurusnya.Jenderal Miyamoto Kojiro sendiri tak mau kalah. Dengan memegang pedang dan menyatukan keduanya lalu memutarkannya dengan cepat.“Santoryuu Ougi : Sanzen Sekai..!” (Seluk beluk rahasia tiga pedang : 3000 dunia) ucap Jenderal Miyamoto Kojiro mengerahkan jurusnya, sosok Jenderal Miyamoto Kojiro terlihat langsung melesat kearah Jenderal Sasaki Mushahi dengan sangat cepat.  Sosok kelebatan Jenderal Miyamoto Kojiro menimbulkan cahaya berbentuk seekor naga putih keperakan yang membuka mulutnya, melesat kearah Jenderal Sasaki Mushahi dengan sangat ganas, karena disepanjang jalur lesatan tubuh Jenderal Miyamoto Kojiro tampak
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

66. Bagian 2

Seketika saja ribuan orang prajurit selatan langsung menyerang kedepan. Posisi yang terdekat dari prajurit selatan adalah sosok Bintang yang saat itu tengah berkonsentrasi menyelamatkan Jenderal Miyamoto Kojiro. Dan serangan prajurit-prajurit selatan datang bagaikan air bah kearah Bintang.“Serr...serrr....serrr...” tiga bayangan melesat dihadapan Bintang, rupanya tiga ketua dari Perompak Lima Samudra yang sudah siap melindungi Bintang.“Serrrr....” sebuah bayangan putih juga melesat dihadapan tiga ketua Perompak Lima Samudra, sosok wanita berparas cantik nan jelita yang adalah Gwang Oamsinn.Gwang sendiri terlihat langsung mendorong kedua telapak tangannya kedepan, dan ;“Wussshhh..! wussshhh..!”Segelombang hawa dingin langsung bergerak cepat kearah ribuan prajurit selatan yang menyerang kedepan, seketika saja gelombang angin dingin yang dikerahkan oleh Gwang langsung membekukan apa saja yang dilewatinya, ribua
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

66. Bagian 3

Bintang sendiri yang melihat hal itu cukup khawatir, karena bila sampai Jenderal Sasaki Mushahi menjatuhkan gumpalan asap hitam putih itu, dapat dipastikan semua orang yang ada dibawahnya akan lumpuh. Bintang tampak berfikir keras memikirkan jalan keluar dari masalah tersebut, apakah harus mengerahkan Jubah Sakti Sembilan Dewanya untuk melindungi semua orang yang ada ditempat itu, ataukah ada jalan lain yang bisa Bintang lakukan. Bintang ragu dengan sisa tenaganya sekarang, apakah cukup untuk melindungi seluruh orang-orang yang ada ditempat itu.“Zzgghhh.....zzzgghhhh...” tiba-tiba saja Pedang Bintang Angkasa yang ada dipunggung Bintang bergetar dengan keras, dan tiba-tiba saja kecerdasan Bintang yang sudah mencapai tahap sempurna terbersit sesuatu.“Bukankah Pedang Bintang Angkasa mampu menyedot seluruh kekuatan alam yang ada disekitarnya. Apakah Pedang Bintang Angkasa mampu menyedot asap hitam putih milik Jenderal Sasaki Mushahi?” bat
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

66. Bagian 4

“Duar...duarr...duarrrr...duarrrrr”Beberapa kali terjadi ledakan saat pedang Bintang dan samurai Jenderal Sasaki Mushahi bertemu. Keduanya terus bertarung dengan sengit. Sama sengitnya dengan pertempuran para prajurit selatan dan utara.Memasuki jurus ke-42, Jenderal Sasaki Mushahi dan Bintang terlihat sama-sama melompat mundur.“Jurus kedua Pembasmi dewa, penghukum langit..!” ucap Jenderal Sasaki Mushahi mempersiapkan jurus keduanya.Bintang sendiri tampak mengambil sikap tegak lurus seperti huruf alif, Pedang Bintang Angkasa digenggam dengan kedua tangan perlahan terangkat keatas. Begitu pedang berada diposisi lurus menjulang kelangit, tiba-tiba saja pedang ditangan Bintang menjelma menjadi bayangan beberapa buah banyaknya, tapi hal itu tak berlangsung lama, bayangan pedang kembali menyatu dengan tunggal ditangan Bintang, Bintang memundurkan kaki kirinya kebelakang dengan menarik pedangnya melintang lurus diseb
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

66. Bagian 5

Jurus puncak pembasmi dewa milik Jenderal Sasaki Mushahi bertemu dengan jurus puncak Memusnahkan Dunia Dewa milik Bintang.“Hhiyyattttt..! wuussshhh..!” sosok Jenderal Sasaki Mushahi melesat kebawah dengan dahsyatnya.“Hyyatttt..! wessshhh..!”Sosok Bintang melesat keatas tak kalah dahsyat.“Cleetarr....!”“Gleegarrrr..!”Petir dan guntur tiba-tiba saling menyambar dahsyat memecah telinga. Langit seakan terbelah.“Plasshhhh..!”Pertemuan kedua jurus dahsyat milik Jenderal Sasaki Mushahi dan Bintang bertemu hingga menimbulkan ledakan dan kilauan cahaya putih yang langsung membungkus tubuh Bintang dan Jenderal Sasaki Mushahi hingga tubuhnya keduanya hilang didalam kilauan cahaya tersebut. Untuk sesaat kilauan cahaya putih menyilaukan itu membuat pertempuran hebat yang terjadi diantara pasukan utara dan selatan terhenti, semuanya mengalihkan pandangan ke
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

66. Bagian 6

Malam itu, wilayah utara diliputi kesedihan yang mendalam, walaupun kemenangan berhasil diraih, tapi ribuan prajurit utara juga tewas dalam pertempuran. Dan kini para prajurit sedang mengumpulkan mayat-mayat yang bergelimpangan diberbagai tempat dipenjuru kotaraja. Atas perintah Bintang, bukan saja mayat-mayat para prajurit utara, tapi juga mayat-mayat prajurit selatanpun harus dihormati dan disemayamkan.Sementara itu, para pendekar tampak berkumpul di aula pertemuan yang masih utuh. Semua terlihat tengah menunggu sesuatu. Bintang tampak sendiri tampak duduk bersebelahan dengan Gwang yang sesekali saling pandang dan melempar senyum. Tak jauh dari Bintang tampak sosok Putri Zhang yang menatap dengan pandangan penuh arti kearah Bintang dan Gwang. Suasana terlihat hening karena semua yang ada diruangan itu memang tengah menantikan sesuatu / seseorang.Dan suasana hening itu berakhir dengan kemunculan Hyuga-sama dan Yuki.“Bagaimana keadaan jenderal, Hyuga-sa
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

66. Bagian 7

Malam itu keadaan di utara terlihat sepi, semua terlihat terlelap karena begitu capeknya dengan peperangan dan persemanyaman mayat-mayat yang telah dilakukan siang tadi. Hanya beberapa prajurit yang terlihat tengah berjaga-jaga dipintu gerbang. Sebagian lagi terlihat sudah terlelap ditenda-tenda yang didirikan secara darurat di dalam benteng. Di tambah lagi cuaca yang sangat dingin malam itu, anginpun sedikit berhembus dengan kencang, membuat banyak orang-orang terlelap malam itu. Sementara itu Bintang sendiri dikamarnya tampak tengah melakukan tapa brata untuk memulihkan hawa sakti 9 dewa miliknya. Sekujur tubuh Bintang tampak mengeluarkan aura keemasan yang berasal dari Segel dewa kehidupan miliknya. Entah sudah berapa lama Bintang melakukan hal itu. “Tok...tok...tok..” sebuah suara ketukan pelan terdengar dari depan pintu kamar Bintang, hal ini membuat Bintang yang tengah memejamkan mata terlihat mulai membuka matanya. Bintang menatap kearah pintu kamarnya. “Tok..tok...tok...”
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

66. Bagian 8

Malam terus berlalu.“Gwang...” terdengar suara lembut Bintang menyapa Gwang yang masih terbaring dengan memeluk dada Bintang, selimut tampak sudah menutupi tubuh keduanya. Gwang terlihat mengangkat wajahnya melihat kearah Bintang dengan senyum indahnya.“Iya kak”“Setelah kakak meninggalkan kapal dan ikut bersama Perompak Lima Samudra, apa yang sebenarnya terjadi pada Gwang? tau-tau Gwang muncul dengan kemampuan hebat seperti kemarin?” tanya Bintang lagi.Gwang tersenyum dan menarik nafas panjang.“Gwang juga tak tau kak, saat Gwang sadar, tiba-tiba saja Gwang sudah berada didalam sebuah goa bawah laut. Di dalam goa bawah laut itu Gwang bertemu dengan seorang wanita cantik yang bergelar Ratu Neraka Es..” ucap Gwang berhenti sejenak.“Ratu Neraka Es..” ulang Bintang dengan wajah berubah. Ratu Neraka Es adalah orang yang telah mengurung putri Athena dan Venus dengan penjara Es Ab
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

66. Bagian 9

BEBERAPA waktu berlalu, seperti biasanya, malam itu udarapun begitu terasa dingin, kilat tampak datang silih berganti dilangit kelam. Disebuah hutan yang berada diluar kotaraja utara, tampak sosok bercaping yang tengah berdiri disebuah dataran luar yang ada didalam hutan tersebut. Sosoknya yang ramping dan anggun menandakan kalau dia adalah seorang wanita. Dipunggungnya tampak sebuah pedang tersampir. Ternyata sosok wanita ini hanya memiliki satu tangan, ini terlihat dari lengan baju salah satu tangannya yang hanya melambai-lamba kosong diterpa angin. Melihat keadaannya, sepertinya wanita berlengan satu ini tengah menunggu sesuatu atau yang lebih tepatnya seseorang.“Serr..” sebuah bayangan putih muncul beberapa tombak dihadapannya. Sosok yang baru muncul inipun tampak mengenakan caping, hanya saja bedanya, sosok yang baru muncul ini mengenakan caping bertirai. Melihat sosoknya yang juga ramping dan anggun, dapat dipastikan kalau sosok yang baru saja datang inipun
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

66. Bagian 10

Saat malam semakin larut, Bintang baru kembali ke kotaraja dan saat Bintang tiba dikamarnya, ternyata Gwang sudah menunggunya.“Kakak..” ucap Gwang langsung memeluk Bintang yang baru saja masuk kekamarnya. Bintang tersenyum dan membalas pelukan hangat itu.“Kita berangkat malam ini juga Gwang” ucap Bintang tiba-tiba hingga membuat wajah Gwang berubah terkejut, tapi sesaat kemudian wajah Gwang sudah kembali tersenyum.“Baik kak..” ucap Gwang mantap. Gwang tampak segera mempersiapkan segala sesuatunya, sementara Bintang sendiri tampak duduk dimeja lalu kemudian menulis sesuatu diatas sehelai kertas.Malam itu, dengan mengandalkan kecepatan dan ilmu peringan tubuh yang sudah mencapai taraf sempurna, Bintang dan Gwang meninggalkan kotaraja utara. Berkelebat cepat di kegelapan malam.Saat tiba disebuah padang rumput yang cukup luas, Bintang menghentikan larinya, Gwang yang ada disebelahnya ikut berhenti.&ldquo
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more
PREV
1
...
136137138139140
...
183
DMCA.com Protection Status