Semua Bab Ksatria Pengembara Season 1: Bab 1361 - Bab 1370

1822 Bab

65. Bagian 11

“Ayah!” ucap Souji terlihat khawatir dengan keadaan para prajurit yang terjebak ditengah-tengah kepungan api dan tebalnya kabut yang menutupi tempat itu. Hal ini tentu saja membuat pasukan Perwira Ono menjadi bulan-bulanan lawan.“Serrr!” sesosok bayangan putih yang rupanya Gwang terlihat maju kedepan.“Wussshhh!” Gwang tampak mendorong telapak tangan kirinya kedepan, gelombang angin dingin langsung melesat, menyapu kabut tebal yang ada dihadapan mereka, memadamkan semua api yang berkobar-kobar.Mengetahui hal ini, serangan-serangan bayangan-bayangan putih dan hitam langsung terhenti dan kini terlihatlah bagiamana bayangan-bayangan itu merupakan ninja-ninja hitam dan putih. Mereka sangat terkejut melihat serangan kabut dan api yang berkobar-kobar langsung lenyap seketika.“Flash! Dark! Rupanya mereka sudah bergabung dengan utara” ucap Jenderal Sasaki Mushahi tajam.“Masuk kedalam!” terdeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

65. Bagian 12

“Serbuuu!” puluhan ribu prajurit selatanpun langsung menyerang kedepan. Mengikuti langkah Gwang yang telah lebih dulu maju. Rupanya semangat prajurit selatan kembali berkobar melihat kesaktian yang diperlihatkan oleh Gwang tadi.“Serang!” pihak utarapun tak mau kalah, segera perintah untuk maju berkumandang. Ribuan pasukan utarapun menyerbu kedepan.Pertempuran besarpun terjadi antara kedua belah pihak, bertempur hebat diantara puing-puing reruntuhan wilayah utara. Prajurit utara, biarpun jumlahnya lebih sedikit tapi bertempur dengan sekuat tenaga. Pihak selatan yang menang jumlahpun bertempur dengan sangat luar biasa.Jenderal Sasaki Mushahi bersama Souji masih berada diatas kudanya, memperhatikan jalannya pertempuran. Sementara itu, Gwang sendiri tampak bertempur dengan hebat, banyak prajurit utara yang membeku menjadi patung saat mencoba menghadang langkahnya.Hal ini tentu saja memancing perhatian dari pihak utara.&ldqu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

65. Bagian 13

PERTEMPURAN berlangsung dengan sengit dan dahsyat. Korban-korbanpun mulai berjatuhan dikedua belah pihak. Pasukan selatan menang jumlah, tapi pasukan utara menang semangat. Inilah yang membuat pertempuran berlangsung sengit karena masing-masing pihak berjuang untuk menang.Sementara itu pertarungan antara Putri Zhang dengan Gwang masih berlangsung sengit. Putri Zhang kini mulai menggunakan langkah silumannya untuk menghadapi Gwang. Hingga sosok Putri Zhang muncul – menghilang secara tiba-tiba. Tapi rupanya lawan Putri Zhang kali ini berbeda dengan Asura Kori yang juga menggunakan ilmu pedang beku, dimana saat itu Asura Kori harus tewas menghadapi Putri Zhang dengan perpaduan pedang walet terbang dan langkah silumannya.Tapi kehebatan langkah siluman memang sangat mengagumkan bila dipadukan dengan pedang walet terbang, hingga ; “Draggg....dragggg.” serangan pedang samurai Putri Zhang mampu mengenai
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

65. Bagian 14

Sementara itu Jenderal Sasaki Mushahi yang melihat keberanian dan kenekatan para prajurit-prajurit utara dalam menghadapi gempuran para prajurit-prajurit selatan yang jumlahnya 2x lebih banyak menjadi marah. Apalagi sejauh ini jumlah prajuritnya jauh lebih banyak yang tewas ketimbang pasukan utara.“Cringg.!” tiba-tiba saja Jenderal Sasaki Mushahi melemparkan pedang samurai besar yang ada dipunggung kudanya. “Huuppp.” Jenderal Sasaki Mushahi sendiri langsung bersalto kedepan, turun dari punggung kudanya.“Sraakkkk..” pedang samurai hitam besar milik Jenderal Sasaki Mushahi yang tadi dilempar keudara, kini tepat menancap didepan Jenderal Sasaki Mushahi.Dan Jenderal Sasaki Mushahi terlihat langsung merapal jurusnya ; “Pedang roh hitam putih....heaaa!”“Wusshhh...wussshhhh.” gumpalan asap berwarna hitam dan putih keluar dari pedang samurai hitam besar milik Jenderal Sasaki Mushahi yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

65. Bagian 15

“Draggg.... draggg.... draggg.... draggg.”“Draggg.... draggg.... draggg.... draggg.”Beberapa kali serangan Putri Zhang dan Ryuki mengenai tubuh Gwang, tapi tubuh Gwang benar-benar keras karena terlindungi kristal es yang sangat tipis yang menutupi sekujur tubuhnya. Walaupun tak terluka, tapi lama kelamaan Gwang kewalahan juga menghadapi serangan keduanya.“Zhang, serang bagian atas, aku serang bagian bawah!” ucap Ryuki mengubah serangannya.“Baik!” ucap Putri Zhang cepat.“Hiyyattt....weesss!”“Draggg.... draggg.... draggg.... draggg.”“Draggg.... draggg.... draggg.... draggg.”Lagi-lagi serangan Putri Zhang dan Ryuki tak mampu melukai lawannya. Melihat serangannya sia-sia, Ryuki melompat mundur. Dan Ryuki terlihat mengalihkan chakra petir ke pedang samurai ditangannya hingga seketika pedang samurai ditangan Ryuki dialiri aliran petir.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

65. Bagian 16

Kemunculan Bintangpun membuat pertempuran besar yang terjadi antara prajurit utara dan prajurit selatan juga ikut berhenti dan secara teratur kedua belah pihak mundur teratur. Kini semua perhatian langsung tertuju kearah Bintang dan Gwang yang masih berpelukan.“Gwang rindu sekali sama kakak” ucap Gwang seakan tak perduli kalau saat ini mereka menjadi perhatian semua orang.“Kakak bersyukur, Gwang selamat” ucap Bintang lembut.Gwang sendiri tampak menangis bahagia dipelukan Bintang. Banyak pandangan yang mengarah kearah Bintang dan Gwang dengan tatapan penuh arti, diantaranya Putri Zhang, Soda, Azumi dan Souji-sama.“Serrr.” tiba-tiba saja sebuah bayangan berkelebat kesebelah Bintang.“Siapa dia kak?” tanya sosok itu yang rupanya adalah Hisui Yuki.Kehadiran Yuki membuat Gwang tersadar akan keadaannya, Gwang sampai lupa kalau saat ini bukan hanya mereka berdua yang ada ditempat itu. Dengan cepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

65. Bagian 17

“Tok...tok!” ketukan terdengar dipintu, didalamnya Hijikata dan Toshizi dan kedelapan pendekar tengah mengadakan pertemuan. Setelah pintu dibuka, seorang prajurit tampak masuk untuk melapor.“Ada apa prajurit?”“Tuan Hijikata, tuan Toshizi.. Ada seseorang yang sepertinya menghadang perjalanan kita didepan” ucap prajurit itu lagi hingga membuat wajah orang-orang yang ada didalam ruangan itu berubah.Dengan cepat mereka semua langsung keluar dan menuju kearah anjungan kapal. Di sudut pandangan jauh, terlihat satu titik hitam. Hijikata terlihat mengambil teropong dan dengan cepat meneropong kearah titik hitam itu.“Bobou...” ucap Hijikata dengan wajah berubah.Toshizi dengan cepat mengambil teropong dari tangan Hijikata dan ikut meneropong kedepan.“Ksatria Pengembara...” ucap Toshizi lagi dengan wajah berubah, dan satu demi satu pendekar sewaan istana selatan meneropong kedepan, dan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

65. Bagian 18

Bintang memang saat ini telah berada diatas kapal. Menatap kearah keseluruh orang yang ada diatas kapal yang saat itu juga tengah menatapnya.Bintang tampak dengan tenang berjalan kedepan, ratusan prajurit terlihat langsung bergerak mengepung. Kini Bintang dapat melihat para pendekar-pendekar bayaran yang dulunya pernah bersama-sama dengan dirinya sewaktu di istana selatan.“Akhirnya takdir mempertemukan kita untuk bertarung Bobou” ucap seorang pendekar pedang.“Seribu Pedang.” ucap Bintang datar.Melihat Seribu Pedang bergerak kearah Bintang, ke-7 orang pendekar pedang lainnyapun tak ingin ketinggalan, mereka langsung mengepung sosok Bintang ditengah-tengah. Bintang masih bersikap tenang ditempatnya.“Cringg..!! cringg..!! cringg..!! cringg..!! cringg..!!” tahu siapa yang mereka hadapi, para pendekar pedang terlihat langsung meloloskan senjata mereka masing-masing.“Serang!”“Hyya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

65. Bagian 19

Bintang bukannya tidak mengetahui hal itu, tak ingin berlama-lama, maka Bintangpun melompat menjauh. Ke-8 orang pendekar bergerak memburunya.Bintang tampak mengambil sikap tegak lurus seperti huruf alif, Pedang Bintang Angkasa digenggam dengan kedua tangan perlahan terangkat keatas. Begitu pedang berada diposisi lurus menjulang kelangit, tiba-tiba saja pedang ditangan Bintang menjelma menjadi bayangan beberapa buah banyaknya, tapi hal itu tak berlangsung lama, bayangan pedang kembali menyatu dengan tunggal ditangan Bintang, Bintang memundurkan kaki kanannya kebelakang dengan menarik pedangnya berdiri hingga berada disebelah wajahnya, kedua tangan Bintang masih memegang dengan erat pedang ditanganya. Aura dahsyat terpancar hebat dari sosok Bintang dengan kuda-kuda seperti itu. Ini jurus pertama dari pedang pusaka langit, Membelah Dunia Manusia.“Hiyyatttt!” Bintang melesat kedepan, menyongsong serangan ke-8 orang pendekar bayangan tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

65. Bagian 20

BINTANG dan tiga ketua Perompak Lima Samudra kini sudah berdiri dihadapan Jenderal Sasaki Mushahi.“8.000 pasukanmu sudah kukirim pulang ke selatan, jenderal” ucap Bintang singkat. Tapi cukup membuat wajah Jenderal Sasaki Mushahi berubah. Cukup lama Jenderal Sasaki Mushahi terdiam ditempatnya.“Aku belum kalah, Ksatria Pengembara!” ucap Jenderal Sasaki Mushahi lagi. Tiba-tiba saja dari arah kanan dan kiri Jenderal Sasaki Mushahi muncul beberapa orang prajurit yang membawa dua senjata otomatis. Semua terkejut dengan kemunculan dua senjata besar yang bentuknya sangat khas dan unik tersebut, dibawa dengan menggunakan kereta besi. Bintang sendiri tampak dengan kening berkerut melihat bentuk kedua senjata otomatis tersebut.“Dengan senjata ini, jangankan kau! Ksatria Pengembara, istana utarapun akan hancur dengan kekuatannya” ucap Jenderal Sasaki Mushahi dengan penuh semangat.Kedahsyatan senjata besar otomatis ini memang su
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
135136137138139
...
183
DMCA.com Protection Status