"Maaf, kau jadi terlibat." Natalia berjalan berdampingan dengan Renoir menuju UKS.Eireen membawakan ransel milik pemuda itu, sementara Syeena melirik dua sejoli bergantian dari belakang."Dia suka mengganggumu, ya?" timpal Renoir."Hm, begitulah. Dia kakak kelasku, satu angkatan lebih senior. Dia suka mencari perhatianku, sejak lama."Renoir menengok, pantaslah seniornya suka mencari perhatian karena Natalia amat menarik. "Kalau begitu, dia akan punya saingan.""Apa maksudmu?" Natalia membalas lirikan Renoir sambil mengangkat alis.Syeena menyikut Eireen hingga mengeluh kesakitan. "Hei, sikumu tajam! Sakit tahu!""Aku—" Kata-kata Renoir terpotong, dua sahabat Natalia tiba-tiba merangsek ke dalam barisan mengapit Natalia dan Renoir di tengah."Omong-omong, apa kalian bertemu pertama kali di cafe akhir pekan lalu?" Eireen coba mengulik mereka."Bukan, itu yang kedua," papar Renoir, "sebelumnya kami bertemu di sekola
Read more