Beranda / Romansa / Seruni Senja / Bab 91 - Bab 95

Semua Bab Seruni Senja: Bab 91 - Bab 95

95 Bab

Hati Gelisah Dan Bingung

Setelah pembicaraan mereka selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke warung batagor yang selama ini menjadi langganan Ira.“Apa kalian keburu?” tanya Ira.“Tidak, kenapa Ra?” tanya Rani.“Kalau begitu aku ingin menlaktir kalian ke tempat batagor yang selalu aku datangi, apa kalian setuju?” tanya Ira.“Sepertinya aku yang harus menlaktir kalian deh,” sahut Mahli setelah melihat layar ponselnya.“Kenapa?” tanya Ira.“Apa ada kabar baik?” tanya Furkam.“Ya, aku sudah keterima di sekolahan yang aku inginkan, jadi ayo kita berangkat ke warung batagor,” kata Mahli.“Kamu lewat online?” tanya Ira.“Ya, karena aku mungkin tidak suka berdesak-desakan,” jawab Mahli.“Ya itulah kamu,” kata Ira.Mahli pun tersenyum dan mereka pun berangkat ke warung batagor dengan berbonceng-boncengan. Tak lupa Ira me
Baca selengkapnya

Ingin Segera Bertemu

Navi yang berfikir gelisah pun ingin segega pulang ke rumah dan menemui Ira. Dia tidak tahu mengapa saat bersama Dea dia malah selalu memikirkan Ira pada hari itu.“Navi sayang, habis ini kita mau kemana? Apa kamu mau pergi ke taman hiburan?” tanya Dea.Navi tidak merespon Dea, dia terus menatap teleponnya.“Sayang!” teriak Dea.Navi pun menoleh kearah suara yang memanggilnya itu.“Kenapa kamu berteriak aku kan jadi terkejut,” kata Navi merespon teriakan Dea.“Kamu berteriak balik denganku?” tanya Dea.“Maaf aku hanya terkejut saja,” jawab Navi.“Kenapa kamu hari ini tidak fokus kepadaku? Kenapa kamu selalu melihat layar HP dan juga melamun, aku kan sudah pernah bilang sama kamu, jika kita sedang pergi kamu jangan pernah mengabaikan aku, tapi hari ini dan baru kali ini kamu mengabaikan aku,” kata Dea.“Aku mengabaikan kamu? Kapan?” tanya Navi.“Kamu tidak menyadarinya? Apa yang ada di pikiran kamu sekarang?” tanya Dea.“Sudahlah kenapa kalian malah bertengkar?” tanya Nungki teman Dea.
Baca selengkapnya

Pendaftaran Sekolah Menengah Atas

Ira mencoba tidak menanyakan tentang parfum lagi pada Navi, Ira mencoba berpura-pura percaya padanya, karena pada dasarnya Ira sudah tahu jika Navi sudah menghianatinya.“Ira kamu terlihat sedikit pucat apa kamu sakit?” tanya Navi.“Tidak, hanya sedikit lelah saja,” jawab Ira.“Kalau berama aku kamu selalu lelah Ra, tapi kamu tadi bersama teman-temanmu sepertinya biasa aja,” kata Navi.“Kau mulai lagi Nav,” desah Ira yang kesal dengan perkataan Navi.“Tapi aku pikir memang begitu, kamu selalu lelah denganku,” jawab Navi semakin menjadi.“Emang beda kalau, sama temanku aku di sayangi, sedangkan bersamamu aku di hianati!” gumam Ira dalam hati.“Enggak Nav,” jawab Ira santai.“Udahlah aku tidak mau ribut sama kamu hari ini, karena aku hari ini rindu,” kata Navi.“Siapa juga yang pengen ribut sama kamu Nav, memang aneh ya kamu.”Navi pun terdiam sekejap.“Ya sudahhh ayo kita pergi keluar!” ajak Navi pergi dari rumah Ira.“Aku rasa badan ku tidak ingin pergi Nav, aku sedikit merasa lelah.”
Baca selengkapnya

Bertemu Senior Ganteng

Kakak Ira mengajak Ira main ke rumah seniornya yang rumahnya lumayan jauh dari rumah mereka. Sesampainya di rumah senior, mereka pun di sambut dengan sorakan yang menggelegar di telinga Ira, karena sebelum ini dia tidak pernah memiliki teman yang seramai ini.“Jangan kaget ya Ra, di sini memang seperti ini,” kata Kakak Ira.“Tenang saja, aku akan membiasakan diri, tapi itu semua senior mu kak?” tanya Ira.“Iya, kenapa?”“Kenapa yang itu tampan sekali?” kata Ira.“Sini aku kenalin ke dia nanti,” jawab Kakak Ira,Ira mengangguk.“Sini sini duduk dulu Ris,” kata teman kakak Ira.Ira pun duduk di samping kakaknya dan juga senior itu.“Kamu bawa siapa ini Ris kok cantik sekali?” tanya senior.“Ini adek aku, kenalin dulu ini Ira, dan Ira ini Alex senior kakak,” jawab Kakak Ira.“Halo kakak semua aku Ira adik nya kak Risti,” kata Ira.“Halo juga, senang bisa melihat adik Risti, kenapa beda sekali denganmu ris?” tanya Alex.“Ya bedalah, ak di bawah matahari terus dia di dalam kamar mulu,” jaw
Baca selengkapnya

Melihat Kau Bersamanya

Satu tahun pun berlalu, satu tahun pula Ira dekat dengan Alex. Tak terasa Ira sudah menginjak kelas dua sekolah menengah atas. Hari ini Ira ada rencana main bersama dengan teman-temannya ke sebuah mall dekat sekolahannya. Sesampainya di Mall mereka pun bermain dan berjalan-jalan masih menggunakan seragam sekolah.Setelah lelah bermain Ira dan teman-temannya pun duduk diam di depan time zone, saat sedang melihat ke kanan dan ke kiri Ira melihat seseorang yang sangat mirip dengan Navi sedang berjalan dengan seorang wanita, tadi nya Ira merasa bukan Navi, karena baru saja Navi bilang dia sedang di rumah dan ingin beristirahat, tetapi setelah di lihat dengan teliti lagi ternyata benar dia adalah Navi, Ira pun mengikuti mereka agar lebih memastikan lagi, teman Ira pun terhera melihat tingkah Ira yag tiba-tiba berjalan tanpa tujuan.“Ira, kau lagi ngapain sih?” tanya Rani.Ira tidak meresponnya dan terus melangkah kan kaki mengikuti satu titik mata melihat.“Kamu mau kemana sih Ra?” tanya R
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status