Home / Romansa / Akulah Jodohmu 2 / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Akulah Jodohmu 2: Chapter 41 - Chapter 50

70 Chapters

Bab 41

Mereka menghabiskan makanan sambil menonton film, setelah selesai mereka kembali membereskan vila, dan menutup semua sofa dan barang-barang yang lain dengan kain, agar tak kotor oleh debu. Setelah selesai mereka bersiap dan mandi bersama. Karena waktu sudah menunjukkan pagi hari. Mereka mandi bersama, dan romantis. Mereka tidak merasa malu satu sama lain. Karena sudah terbiasa. Setelah mereka selesai mandi mereka pun bersiap untuk pergi, Zayn membawa semua koper dan memasukan nya kedalam bagasi. "Udah, biar aku saja yang membawanya, kamu masuk saja dulu.an ke mobil." Ujar Zayn pada Rania. Rania pun masuk kedalam mobil. Tak berapa lama Zayn pun masuk kedalam mobil. "Sudah tidak ada yang tertinggal kan?" Tanya Zayn yang memastikan tidak ada barang yang tertinggal. "Tidak sayang." Semuanya sudah masuk kedalam koper." Jawab rania.&nbs
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Bab 42

Pov Rania Saat aku telah asyik mandi, dan memakai sampo, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kamar. Aku pikir itu mas Zayn.  "Mas…"  "Sudah ngobrol sama ayahnya?" Tanya ku namun tak ada jawaban. "Kok nggak ada jawaban sama sekali." Gumamku seraya menyelesaikan mandiku. "Mas, mas, lagi cari apa?" Tanyaku pada seseorang yang tengah menggeledah lemariku yang ku kira itu mas Zayn. Saat aku mendekatinya aku kaget, karena itu bukan suamiku. "Siapa kamu?"  "Tolong, MALING... MALING…" Teriak ku, lalu dia pergi dengan secepatnya dan aku tak tahu apa yang dia cari. Setelah aku berteriak tak berapa lama semua keluarga datang. "Ada apa sayang, kenapa berteriak?" Tanya mas Zayn dengan khawatir. "Ta...tadi a..ada seseorang yang masuk saat
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Bab 43

Adam Zayn Irtiza Sore itu saat aku pulang dari vila, aku mendengar bahwa ayah tidak ke kantor, aku langsung pergi ke ruangan kerja untuk menanyakan tentang masalah kantor pada ayah. "Aku ke ruangan ayah dulu ya?" Pamit ku pada Rania. "Iya mas." Jawabnya Aku pun menuju ruangan kerja ayah. Tok...tok...tok.. "Masuk!"  "Kamu, sudah pulang? bukannya kamu izin seminggu, kenapa sudah pulang lagi?" Tanya ayah. "Iya yah, ada yang ingin aku bahas dengan ayah."  "Ini tentang para pemegang saham, apa benar semua pemegang saham meminta semua sahamnya? Kenapa bisa seperti itu? Bukannya pas aku pergi tak ada masalah itu. Semua baik-baik saja." Tanyaku se. detail nya tentang apa yang terjadi. "Aku juga tak habis pikir kenapa ini bisa terjadi, tiba-tiba kita mengalami keanjlokan nila
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Bab 44

Saat Rania keluar kamar, aku langsung kembali membuka map dan melihat ternyata memang ada berkas yang hilang,namun aku tak memberitahu Rania karena aku tak mau dia khawatir. Dan aku langsung menemui ayah, yang sudah kuduga ayah tengah ada di ruangan kerjanya. Ayah tengah memarahi para penjaga rumah karena bisa sampai ada yang masuk tanpa sepengetahuan. "Brak!!!!" Suara tangan ayah yang memukul meja. "AKU KECEWA DENGAN KALIAN BISA-BISA NYA SECEROBOH INI!!!" Bentak ayah pada petugas keamanan. Tok...tok...tok… "Boleh aku masuk?" Izinku pada ayah. "Masuklah." Jawab ayah. "Ayah, ada yang ingin aku bicarakan." Ucapku dan ayah langsung melirik semua petugasnya dan menyuruh mereka keluar dari ruangan dan berjaga-jaga kembali di depan. Setelah mereka keluar. "Ayah, ternyata dia sedang mencari berkas
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 45

Sementara itu di rumah Prilly, Andrew tengah bersama Prilly akhir-akhir ini mereka tampak dekat. Andrew dan Prilly baru pulang jalan-jalan bersama. Hampir setiap hari mereka bertemu. "Terimakasih ya untuk hari ini." Ucap Andrew seraya bibir tersungging nya yang memukau. "Kamu emang nggak capek apa, setiap hari kesini?" Tanya Prilly pada Andrew  "Iya enggak lah, untuk wanita cantik seperti mu, apa sih yang nggak?" Rayu Andrew. "Dasar gombal." Ucap Prilly seraya tertawa kecil dan manik birunya yang memutar. "Mau masuk dulu?" Tawar Prilly yang mempersilahkan masuk. "Boleh, tapi cuma bentar ya, soalnya sudah malam, besok kan kita harus ke kantor." Jawab Andrew seraya masuk ke rumah Prilly. "Mau minum teh atau coffee?" Tawar Prilly. "Apa saja bebas. Mau ngasih racun aja aku rela." Jawab Andrew ser
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Bab 46

Pagi hari setelah semuanya siap untuk pergi bekerja, Andrew dan Zayn pergi ke kantor dengan semua persiapan nya, mereka pergi bersama begitu pula dengan ayah Zayn. "Aku pergi dulu ya, doakan semoga semuanya berjalan dengan lancar." Ucap Zayn pada ibu dan istrinya. "Iya nak, kami disini akan selalu mendoakan kalian, agar semua berjalan sesuai yang kalian rencanakan." Ucap Ibunya Zayn dan Rania pun ikut tersenyum. "Hati-hati ya, Aku yakin kalian pasti bisa melawan Eka Gustiwana. Pulanglah dengan membawa kabar gembira." Ucap Rania seraya mencium punggung tangan nya Zayn. Zayn pun membalasnya dengan mengelus rambut Rania. "Iya sayang." Jawab Zayn seraya pergi ke kantor. Saat diperjalanan ,Zayn menyuruh Andrew menelpon Eka Gustiwana. "Drew, kamu telpon Eka Gustiwana, sesuai rencana kita." Ujar Zayn pada Andrew. "Baik kak." Jawab Andrew seraya
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Bab 47

Sementara itu di rumah Zayn, Rania tengah membereskan kamar dan ia melihat dompet Zayn yang tertinggal di meja kerjanya. "Ish, dasar mas ini, dompetnya ketinggalan segala. Mungkin karena tadi buru-buru kali ya." Gumam Rania. "Aku telpon dulu mas Zayn nya, takutnya dia nyari-nyari dompetnya lagi. Mudah-mudahan nggak sedang sibuk." Ucap Rania seraya mengambil hp untuk menelpon Zayn. Tuuut... tuuut... tuuut… "Nggak diangkat lagi." Ucap Rania seraya menutup panggilan telepon. Rania keluar kamar dan menuju ibunya Zayn. "Bu, lihatlah mas Zayn lupa membawa dompetnya." Ucap Rania seraya menghampiri ibunya Zayn. "Astaga, ceroboh sekali dia. Kamu sudah menelpon Zayn?" Tanya Ibunya Zayn. "Sudah Bu, tapi nggak diangkat. Apa aku kesana buat nganterin dompetnya, siapa tau mas Zayn lagi nyari-nyari dompetnya?" Ujar Rania pada
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

Bab 48

Setelah beberapa lama Rania masih belum di temukan, dan pihak kepolisian sudah menyatakan bahwa Rania telah tiada, dan mereka menghentikan pencarian. Betapa hancurnya Zayn dan keluarganya mendengar pernyataan dari pihak kepolisian. "Ini tidak mungkin pak polisi, menantuku, dia masih hidup aku yakin itu. Tolong pak polisi jangan hentikan pencarian." Ucap Ibunya Zayn. "Maaf Bu, kecil kemungkinan kalau menantumu masih hidup, dia terjatuh dari kapal dengan keadaan tertembak, dan lautan disana itu sangat lah dalam, apalagi ini sudah beberapa hari, kita sudah menyusuri lautan tapi tidak menemukan nya, jadi besar kemungkinannya kalau menantumu itu tenggelam di dasar laut." Ucap pak polisi. Itu membuat tangisan Ibu nya Zayn pecah. Sementara itu keadaan Zayn bagaikan mayat hidup, dia sama sekali tak berkata apapun, hanya air mata yang terus mengalir. Setelah mendengar jawaban dari kepolisian Zayn bangkit dari
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Bab 49

Zayn melempar amplop yang berisi uang dan surat pemecatan Anita. "Apa ini pak?" Tanya Anita yang tengah heran. "Buka saja?" Jawab singkat Zayn. Lalu Anita membuka amplop itu dan menoleh ke arah Zayn. "Itu uang pesangon mu, dan surat pemecatan kamu!" Jawab Zayn seraya menatap Anita dengan mata yang tajam dan menakutkan. "Apa salahku pak?" Tanya Anita "Kamu masih tanya salahmu dimana, memangnya saya tidak tahu bahwa kamu bersekongkol dengan Eka Gustiwana, aku sudah mendapatkan bukti yang akurat. Kamu tinggal pilih, mau menyerahkan diri kepada kepolisian atau aku yang melaporkan anda." Ancam Zayn pada Anita. "Kenapa kamu melakukan hal ini, bukannya kamu itu adalah sahabat istriku, tapi kenapa kamu malah bersekongkol dengan PENJAHAT YANG TELAH MEMBUNUH ISTRIKU!!! ( TERIAK ZAYN) AKU AKAN MEMBUAT KALIAN SENGSARA, HINGGA KALIAN TAK SANGGUP UNTUK
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Bab 50

Setelah berbincang dengan Rania tiba-tiba rasa keingintahuan Rey itu timbul, dia ingin tahu kenapa dan apa yang terjadi pada Rania, hingga dia seperti ini. "Boleh aku tanya sesuatu?" Tanya Rey  "Apa?" Jawab rania dengan singkat. "Kamu kenapa bisa terapung di laut, dengan kondisi tertembak, dan lagi hamil pula, emang suami kamu kemana, kok bisa ya nggak jagain istrinya?" Tanya Rey dengan sinis. Rania menghela nafasnya dan menjawab pertanyaan Rey. "Aku… waktu itu aku lagi di perjalanan menuju kantor suamiku, tapi pas di perjalanan, ada yang menghalangi jalanku, dan menculikku, lalu aku dibawa ke pelabuhan, dan ternyata yang menculikku itu musuh suami aku, terus pas aku lagi berusaha untuk kabur dari kapal boat itu, dia langsung menembakku dan aku tak ingat lagi dengan apa yang terjadi. Hanya saja saat aku tertembak, aku mendengar suara Suamiku yang berteriak memanggil n
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status