Home / Romansa / Akulah Jodohmu 2 / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Akulah Jodohmu 2: Chapter 31 - Chapter 40

70 Chapters

Bab 31

Pagi hari menjelang, Zayn yang tengah terbangun menatapi Rania yang tidak ada disampingnya. Lalu ia melihat ke arah teras kamarnya dia melihat Rania yang tengah berdiri menatap cahaya matahari. Zayn mendekati Rania. "Selamat pagi sayang." Sapa Zayn Seraya memeluk Rania dari belakang dan mencium pipi Rania. Rania tersenyum seraya menoleh ke arah Zayn. "Kamu nggak akan kerja mas?" Tanya Rania seraya masih menatap cahaya matahari. "Nggak lah, kan ini hari Minggu, kamu lupa hari ya?" Ucap Zayn seraya menggoda Rania dan masih memeluk Rania. "Kamu ada rencana? Mau berlibur?" Tawar Zayn seketika membuat Rania berbalik ke arah Zayn. "Berlibur? Kemana?" Tanya Rania dengan nada senang  "Kemana ya." Gurau Zayn seraya terus menggoda Rania. "Ish mas ini." Rajuk Rania seraya berbalik membelakangi Zayn kemb
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Bab 32

Andrew pun pergi seraya melihat kearah Zayn yang tengah memperhatikannya dari lantai atas sambil tersenyum jail pada Zayn. Itu membuat Zayn kesal dan rasanya ingin sekali mengejarnya dan memukul Andrew. Namun ia tahan karena Rania pun tengah memperhatikannya. Ia berusaha untuk tetap cool, dan pura-pura tidak tahu kalau Rania tengah memperhatikannya. "Sayang, kamu sudah siap?" Tanya Zayn seraya agak gugup melihat Rania yang tengah memandangnya dengan tatapan yang aneh. "A..aku mandi dulu ya, oh ya kamu siapkan pakaian ku ya, aku tunggu di kamar." Perintah Zayn, ibunya yang mendengar itu langsung menyuruh Rania untuk ke atas menyusul Zayn, dengan isyarat mata. "Bu, aku ke atas dulu ya." Pamit Rania, Ibunya Zayn pun mengangguk seraya masih meneruskan pekerjaannya yaitu menyiapkan makanan untuk sarapan. Aku pun ke kamar, dan Zayn masih belum bersiap, dia tengah duduk di tempat tidur.
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more

Bab 33

Rania  Ternyata aku di bawa ke tempat ke sebuah vila, yang suasananya jauh dari kata bising, bahkan suasana hutan masih terasa sekali. "Mas, ini vila mas?" Tanyaku seraya melihat sekeliling. "Iya, ini vila mas yang baru, mas beli saat mas baru menikah dengan kamu." Jawabnya seraya memelukku dan mengajakku masuk ke dalam rumah. "Sepi banget ya, tak ada rumah satu pun selain ini." Tanyaku. "Ada, tapi agak jauh dari sini. Aku sengaja membeli tempat ini, untuk ku kalau aku lagi ada masalah." Jawabnya seraya membereskan barang. "Seperti saat ini ya, saat ini mas pasti lagi pusing banget ya, menghadapi banyak masalah gara-gara aku kan ya?" Ungkap ku pada mas Zayn. "Kok, gara-gara kamu sih. Tentu saja bukan dong." Jawabnya seraya mengelus pipiku. "Udah, sekarang kita beresin dulu tempat nya ya, biar bersih semua, nanti
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more

Bab 34

Setelah beres sarapan pagi, aku pun mandi dan bersiap untuk pergi berbelanja. Mas Zayn pun tengah menunggu ku di ruang televisi sambil menonton televisi. "Mas aku sudah siap, ayo mas kita pergi." Ajakku pada mas Zayn. "Iya ayo." Ucap mas Zayn seraya mematikan televisi dan kami pun pergi. Jarak ke swalayan itu cukup jauh, kita memerlukan waktu 2jam untuk sampai disana. Oleh sebab itu kami berbelanja sekalian untuk 7hari kita di villa. Kami berbelanja daging, sayuran dan buah-buahan. Dan itu semua mas Zayn yang memilih nya. Dia sangat pandai memilih bahan-bahan mana saja yang kualitasnya bagus. Dia sepertinya sudah terbiasa dengan bahan-bahan makanan. "Mas, sepertinya mas sudah terbiasa ya dengan hal-hal di dapur?" Ungkapku pada mas Zayn. "Iya bisa dikatakan iya sayang, aku belum pernah cerita ya, kalau aku di besarkan
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Bab 35

Zayn memperbolehkan wanita itu untuk menumpang di mobilnya. Dan membuat Rania terkejut. Namun lagi-lagi wanita itu menyerobot Rania kembali. "Aku duduk di depan ya, aku soalnya nggak kuat kalau duduk di belakang, sesak rasanya." Ucap wanita itu seraya menyerobot Rania saat Zayn membuka pintu mobil di depan. Wanita itu langsung duduk di kursi depan. Rania semakin kesal. Hingga tak berkata apapun, dia langsung membuka pintu mobil dan langsung duduk di kursi belakang, Zayn berusaha menenangkan Rania, dengan tersenyum manis padanya. Namun Rania tak merespon. Zayn pun menutup pintu mobilnya, dan ia menuju ke pintu kemudi dan mengemudikan mobilnya. Di perjalanan wanita itu terus saja mengajaknya mengobrol tanpa mengajak Rania mengobrol. Zayn yang terus-terusan melihat ke arah belakang, melihat Rania yang tengah cemberut selama di perjalanan. Se
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Bab 36

Acara makan-makan selesai, lalu setelah itu wanita itu pun pulang rumah nya. "Terimakasih ya atas makan malam nya." Ucap wanita itu. Zayn melihat sekeliling tetapi Rania tidak ikut mengantar wanita itu keluar dari rumah. Saat hendak pergi lagi-lagi wanita itu akan mencium pipi Zayn kembali, namun sekarang Zayn bisa mengelak nya. "Maaf, jaga sikap anda, saya diam karena saya menghargai Anda sebagai tetangga saya yang umurnya lebih dari saya. Namun Anda tak bisa seenaknya. Tolong hargai istri saya, kalau anda di posisi istri saya, apa anda akan senang jika ada wanita lain yang mendekati suami anda bahkan berani mencium pipi suami anda. Tentunya anda akan kesal juga kan, itu juga yang di rasakan istri saya saat ini."  "Jadi jaga sikap anda, bersikaplah layaknya wanita yang bisa menghargai dirinya sendiri, bersikaplah seperti wanita yang bermartabat bukan seperti wanita yang rendahan. Maaf jika anda
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Bab 37

Pagi hari yang cerah, kali ini Rania yang terlebih dahulu bangun dan menyiapkan sarapan seperti biasa yang dia lakukan saat di kediaman keluarga Irtiza. "Wah, wangi banget, masak apa nih, sayang? Tumben udah bangun." Ucap Zayn seraya menggoda Rania. "Mandi dulu sana, sambil nunggu masakannya matang." Ujar Rania yang menyuruh Zayn untuk mandi terlebih dahulu. "Baik, nona." Gurau Zayn seraya mencium pipi Rania dan langsung pergi ke kamar mandi. Ciuman pagi hari yang membuat hati Rania bahagia. Tok...tok...tok "Siapa lagi, pagi-pagi udah bertamu." Gerutu Rania seraya mematikan kompor dan menuju ke arah depan untuk membuka pintu. "Iya, tunggu sebentar." Ucap Rania seraya berjalan menuju pintu. "Apa dia wanita itu lagi, apa kali ini dia mau numpang sarapan pagi disini." Gerutu Rania seraya membukakan pintu. "Kamu, kok kamu
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Bab 38

Sementara itu di luar ruangan. Ada seseorang yang datang.  Tok...tok...tok "Sebentar." Ucap Rania seraya berjalan menuju pintu. "Siapa lagi sih, perasaan pagi ini banyak banget yang mengetuk pintu. Lalu Rania pun membukakan pintu. Ternyata itu wanita yang genit itu. "Anda lagi, apa sekarang anda mau ikut sarapan pagi dengan kami juga." Tanya Rania dengan sinis. "Aku kesini mau minta maaf, boleh saya masuk?" Tanya wanita itu. "Masuklah, silahkan duduk." Ucap Rania mempersilahkan duduk. "Aku disini mau minta maaf dengan mu, maaf, aku sudah kurang ajar mencium pipi suamimu. Aku sadar, saat kemarin suamimu menggertak ku, dan mengingatkan aku, kalau aku harus bisa menghargai diri sendiri, dan menjadi wanita yang bermartabat bukannya malah merendahkan diri. Maaf, pasti kamu benci banget kan sama aku, gara-gara aku meng
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Bab 39

"Dasar hidung belang, memang pantas dia dapat perlakuan seperti itu." Ucap Prilly dengan sinis. Andrew tersenyum licik mendengar perkataan Prilly seakan ada yang ia rencanakan. "Apa yang kamu pikirkan Drew?" Tanya Rania yang tengah melihat tatapan licik Andrew. "Ada deh, pengen tau aja." Ucap Andrew sambil tertawa lebar. "Ish kau ini." Ucap Rania seraya memonyongkan bibirnya. "Oh ya kak, gimana keputusan kakak?" Tanya Andrew dengan nada serius. "Mungkin aku akan pulang hari ini, dan esok aku akan kembali bekerja." Jawab Zayn yang serius seraya berpikir. Tatapan tajam Zayn, layaknya harimau yang siap menerkam mangsanya. Rania terus memperhatikan perilaku suaminya, dia tidak fokus untuk makan, dia hanya mengacak-acak makanan tanpa memakannya.  Setelah mereka selesai makan, Andrew dan Prilly pamit untuk pulang. 
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

Bab 40

Rania dan Zayn. "Mas, tadi mas bilang kita akan pulang sekarang, kenapa tiba-tiba mas? Bukannya kita itu disini selama seminggu?" Tanya Rania yang masih tak mengerti dengan apa yang terjadi. "Iya, gapapa kan, kita pulang lebih cepat?" Jawab Zayn seraya menanyakan kesetujuannya Rania. "Iya aku sih, gapapa. Emang ada apa sih mas? Apa ibu dan ayah, mereka baik-baik saja kan mas?" Tanya Rania yang khawatir dengan kedua mertuanya. "Iya, mereka gapapa, mereka baik-baik saja, hanya saja perusahaan aku yang nggak baik-baik saja." Ucap Zayn seraya merenung. "Mas, ada masalah apa, sepertinya serius sekali. Bicaralah mas." Ucap Rania seraya duduk dibawah Zayn dan memegang tangannya. "Perusahaan kita, sekarang tengah anjlok, semua pemilik saham, meminta semua saham mereka. Perusahaan kita tengah krisis, dan besok aku akan mencoba menjelaskan semuanya pada semua pemilik s
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status