Aku berhasil melewati dua minggu tanpa Xaferius di sisiku—kondisi yang awalnya terasa mustahil, tetapi siapa yang menyangka bahwa aku mampu melalui seluruh prosesnya? Rasa patah hati yang hebat itu masih menggoresku hingga sekarang. Aku sudah mencoba menghalau bayang-bayang mate-ku sendiri, meskipun gagal—aku selalu menangis dan menyesali segenap tindakan bodohku. Ironis, bukan? Aku memang mendapatkan ‘hidup normal’ yang kuinginkan—berinteraksi dengan wajar seperti diriku yang dahulu, menjadi manusia yang bebas, dan sejumlah hal lain yang lumrah untuk dilakukan sebagai entitas tak abadi. Namun, mengapa aku justru merasa... kosong? Bukankah aku seharusnya merasa bahagia? Apa itu artinya keputusan yang kubuat salah?
Last Updated : 2021-12-12 Read more