Home / Romansa / Damai dalam Poligami / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Damai dalam Poligami: Chapter 71 - Chapter 80

84 Chapters

Bab 71

“Hallo Assalamualaikum! Anton!” Pekik Bapak ketika suara di seberang sana menjawab salamnya. Mereka kemudian mengobrol banyak hal. Dari menanyakan kabar sampai menceritakan keadaan Sarah sekarang yang sedang sangat memerlukan perawatan khusus. Desah napas Anton jelas terdengar dari ujung sana dan Bapak tetap menunggu. ‘Anton tidak menyangka keadaanya separah itu,Pak. Pasti saya bantu.’ Pernyataan di ujung telephon sana membuat Bapak tersenyum lebar. Beliau meminta tolong pada Anton untuk dicarikan rumah sewa dekat rumah sakit tempat dulu Sarah dirawat. Bapak berencana membawa Sarah kembali berobat disana tanpa harus tinggal di rumahnya bersama Fadhil. Anton juga berjanji akan menguruskan kepindahan sekolah Royyan dan Zamil dengan mendapatkan tanda tangan wali dalam surat kuasa. Entah bagaimana lelaki itu akan mendapatkan tanda tangan dari Fadhil. “Bagaimana, Pak?” tanya Ibu melihat suaminya tampak tersenyum lega. “Nak Anton memang sangat bisa diandalkan. Besok kita bisa langs
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

Bab 72

Laras memegang tangan Sarah sambil sesenggukan. Sang Suami menepuk bahunya menenangkan.“Sudah, Mi jangan ditangisi terus. Yang paling penting kita bantu bagaimana pengobatannya berjalan lancar.”“Bapak sudah bertemu Dokter Wan dan Dokter Irma juga sudah mendapatkan jadwal pengobatan Sarah.Mereka memastikan tidak akan membenturkan dengan jadwal istrinya Fadhil yang lain.Bapak terpaksa jujur soal kondisi keluarga kita.”“Bukan masalah, Pak. Dokter Irma itu teman Sarah,” jawab Anton.“Bagaimana soal anak-anak?” tanya Ibu khawatir.“Beres sudah itu, Bu,” jawab Anton sambil mengacungkan jempol.“Kalau begitu tidak ada kendala lagi.” Bapak mengangguk lega.Ditepuknya bahu Anton dan berkata, “Terima kasih banyak.”Anton tersenyum dan membalas menepuk dengan lembut tangan orang tua yang kini masih bertengger di bahunya.“Mm
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

Bab 73

Waktu bergulir sangat lambat bagi Ibu dan Bapak Sarah dalam menjaga Sang Putri di lingkungan yang asing. Hawa panas perkotaan sungguh membuat pasangan tak muda itu sesungguhnya tidak betah. Begitupun hawa dingin di kamar yang mereka tempati sungguh berbeda dengan segarnya hawa dari jendela kamar rumah mereka di desa sana.“Sabar, Ndoro Sepuh. Dinginnya AC memang tidak enak, bibi saja milih pakai kipas angin,” kata bibi malu-malu.Bibi sebenarnya tidak pernah diperlakukan sebagai pembantu di keluarga besar Sarah, terutama kedua orang tuanya itu. Mereka menganggap bibi adalah keluarga dan teman. Ibu dan bibi hampir sebaya. Bibi memanggil dengan sebutan Ndoro Sepuh padahal ibu dan bapak jengah mendengarnya.Wanita baik hati itu tetap saja kukuh memanggil demikian.Ibu hanya tersenyum menanggapi. Baru seminggu rasanya setahun. Semoga Sarah cepat pulih dan bisa segera meninggalkan ketidak nyamanan ini. Hanya itu harapan terbesar di hati Ibu Sarah.Bayi Putri adalah hiburan terbaik bagi sem
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Bab 74

“Anton!!”Dengan wajah merah padam Fadhil berjalan cepat menuju kubik di mana Anton berada. Mereka bekerja dalam satu ruangan yang sama sehingga mudah saja lelaki tiga puluh lima tahun itu memasukinya tanpa perlu susah-susah izin.Bugg!!Bogem mentah Fadhil berhasil mengenai rahang kokoh Anton yang tidak siap menerimanya. Namun ketika tangan itu kembali berayun untuk ke dua kalinya justru membuat si pelaku terpelanting menabrak meja dan kursi hingga mengalami beberapa kerusakan.Pekikan para pegawai wanita yang tengah bersiap pagi itu membuat suasana menjadi gaduh.Dua lelaki yang diketahui bersahabat baik sejak lama membuat para rekan kerja terkejut karena baku hantam dalam ruangan pagi-pagi. Baik Fadhil maupun Anton keduanya memiliki dendam kesumatnya sendiri.Bayangan Anton yang ikut membela Sarah juga dengan lancang ikut campur dalam masalah keluarga juga anaknya membuatnya naik darah. Sementara Anton yang sudah geregetan mengetahui perilaku Fadhil yang sudah semena-mena pada Sara
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

Bab 75

Ruangan yang sepi membuat pantulan suara pantofel yang kukenakan menggema di lorong rumah sakit. Ini bukan waktuku memeriksa pasien hanya saja selesai melakukan sebuah tindakan mendadak malam ini sangat ingin melihatnya. Sarah. Seorang pasienku, yang istimewa. Jam menunjukkan angka dua dini hari. Lorong-lorong rumah sakit terasa sepi mencekam meski terkadang masih saja satu dua keluarga pasien atau perawat melewatinya. Sekuriti tampak terkantuk-kantuk bertumpu di atas meja. Rupanya segelas besar kopi hitam tak mampu membuatnya terus membuka mata saat bertugas. Semoga saja tak ada hal darurat. Langkahku berbelok pada ruang VIP. Suster yang berjaga malam itu tampak sibuk dengan ponsel mereka sehingga memudahkan diri ini menyelinap masuk ruang perawatan tanpa ketahuan. Dengan langkah seringan mungkin agar sepatu tak nyaring mengetuk lantai aku ngendap-endap. Aku tahu tak ada yang menjaganya di ruangan saat ini. Konon suaminya tak tahu dia kembali melakukan pengobatan di sini dan bapa
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

Bab 76

Akhir pekan adalah hari Zubaidah bersantai. Biasanya di waktu ini dirinya sedang berdua di depan TV dengan sepiring camilan. Bersama suami bercanda dan bermanja. Status istri telah disandangnya selama dua tahun. Tak disangka waktu berjalan dengan cepat dan kandungannya kini telah memasuki bulan ke tujuh.Fadhil saat ini dalam jatah harinya Sarah. Meski dirinya tahu kakak madunya itu sedang tidak ada di rumah. Mungkin saja sekarang sang suami sedang menyusulnya ke rumah orang tua Sarah atau apapun, Zubaidah tidak ingin memikirkannya.Sesuai pesan sang suami.“ Sekarang jatah harinya Sarah jadi Abang harus adil. Diam-diamlah di rumah jangan pikirkan apapun biar dedek bayi sehat.Kalau nanti Abang lama, pekan depan Abang janji akan mengembalikan jatah harimu dari Sarah. Mengerti?” tanya Fadhil yang hanya dijawab dengan anggukan kepala.Begitulah sang suami berpesan saat mau berangkat.🍀Denting suara selot pagar mengalihkan perhatian Zubaidah dari layar di depannya. Nampak seorang wanit
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more

Bab 77

“Laras!”Zubaidah bangkit dengan susah payah sambil memegangi bagian bawah perutnya yang membuncit. Wajahnya memerah karena marah.“Kau tidak bisa mengatur soal hidupku hanya karena berperan di pernikahan kami.Jodoh itu dari Allah!Takdir yang telah terjadi bahkan jika bukan peranmu tetap saja kami bersama karena jodoh!” katanya panjang lebar dengan intonasi tinggi.Sang adik buru-buru menepuk lembut punggung bayinya yang sempat terbangun karena kaget. Wajah imut yang kembali memejamkan mata melihat senyum ibunya itu kembali tenang dalam buaian mimpi indah. Senyumnya terbit membuat sang ibu ikut menarik ujung bibir. Sementara kakaknya yang sedang dikuasai emosi masih berdiri cemberut sambil mengatur napas yang sempat tersengal.Kini Laras menatapnya dengan pandangan miring.“Sepertinya Kakaku ini benar-benar dikuasai napsu syetan yang terkutuk.”“Kau ....”Laras buru-buru mengangkat tangan menghentikan ucapan Zubaidah.“Kalau Kakak benar, itu berarti Laras juga bebas berbuat semaunya
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

Bab 78. Kesadaran Fadhil

Ruangan minimalis yang tampak lebih luas karena sedikitnya perabot itu hening. Dua wanita dewasa berdarah sama masih saling diam dan masing-masing sibuk dengan ponsel di tangan. Sesekali sang kakak melirik adiknya yang masih acuh tak acuh setelah memuntahkan serentetan kata menusuk. Tak berapa lama istri Anton itu memasukkan ponsel ke dalam tas dan menoleh pada kakaknya. “Mas Anton sudah menjemput jadi aku mau pulang,” katanya sambil kembali sibuk dengan gendongan kangguru di dadanya. Ungkapan pamitnya sama sekali seperti sedang bicara pada diri sendiri. Hal itu jelas membuat perasaan Zubaidah gamang. Zubaidah bangkit dari duduk. Mulutnya membuka dan menutup seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tak ada satupun kata terucap hingga Laras sang adik mengayunkan langkah ke arah luar rumah. Ketika hendak mencapai pintu, langkah kakinya berhenti sejenak tanpa menoleh ke belakang. “Pikirkan dulu setiap langkahmu, Kak. Jangan sampai menyesal kelak,” katanya yang kemudian melanjutkan lan
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Bab 79. Kelahiran Arjuna

Kularikan mobil dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit. Sebelumnya telah kuhubungi dokter Wan yang bertanggung jawab pada istriku sejak awal kehamilan. Aku sendiri tak berani asal masuk ke rumah sakit lain karena kondisi kehamilan Zubaidah yang cukup menghawatirkan. Dokter Wan lebih tahu kondisi pasien karena memiliki catatan medisnya sejak awal. “Bapak tunggu di luar saja biar Dokter focus bekerja! Bapak bantu doa saja,” kata perawat menahan langkahku memasuki ruang periksa. Perasaanku sangat kacau. Tak seperti kelahiran anak-anakku bersama Sarah yang bisa kuhadapi dengan tenang karena kondisi ibunya yang sehat dan normal juga bantuan keluarganya yang ikut siaga baik moril maupun materil. Sekarang aku bingung sendirian. “Pak Fadhil!” “Ya!” Entah mengapa aku seperti mendapatkan tatapan yang kurang menyenangkan dari semua orang di rumah sakit ini. Bahkan ketika aku sedang kesulitan seperti sekarang wanita berseragam putih-putih itu tetap bicara dengan nada tinggi seperti kesal. Ap
last updateLast Updated : 2022-12-18
Read more

Bab 80. Ingin Menjaganya

Aku seorang dokter yang dituntut profesional menghadapi pasien bagaimanapun keadaannya. Hanya saja aku sungguh tak bisa mengendalikan diri jika menghadapi lelaki yang telah menyakiti hati seorang wanita.Yah, khusus wanita itu. Sarah.Datanya kusimpan secara khusus ketika hati ini tak bisa berhenti memikirkannya. Semula aku mengira mungkin ini karena rasa kasihan mengetahui dirinya yang telah disakiti seorang suami sedemian rupa.Namun rasa ini sungguh terlalu dalam.Wajah sayunya selalu membayang di pelupuk membuatku sulit memejamkan mata sebelum memastikan keadaannya.Apakah baik-baik saja? Apakah nyaman dalam menerima setiap tindakan medis juga perawatannya?Apakah obatnya sudah diminum?Apakah cukup menerima asupan? Juga apakah-apakah yang lain.Kekhawatiranku semakin bertambah sejak hari ini. Biang yang telah membuatnya sakit tengah berkeliaran di rumah sakit tempatnya dirawat. Istri lelaki yang sama sekali tak pantas disebut suami itu sedang melahirkan. Kandungan istimewa itu b
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status