Makin tua kandungan Rara makin gelisah Gilang. Makin tidak betah tinggal di Bandung. Dan makin sering Rara menasehati. "Kuliahmu terbengkalai nanti," kata Rara. "Jangan sampai kamu kehilangan cita-citamu." Rara begitu ingin Gilang jadi sarjana karena itu adalah cita-cita suaminya sejak kecil. Cita-cita itu kini memudar seiring membesarnya perut Rara. "Aku tidak tahu apa cita-cita itu masih ingin kucapai," keluh Gilang hambar. "Situasi ini membuat aku kehilangan jalan terbaik." "Kamu sudah kehilangan motivasi kalau begitu," tegur Rara lembut. "Jangan sampai aku menyesal telah mengandung anakmu. Aku tidak ingin kamu gagal karena mimpi suamiku adalah mimpiku." Rara mendukung penuh Gilang jadi sarjana, karena di situlah letak masa depan mereka, sekaligus penawar kemurkaan orang tuanya, barangkali. Rara sampai mengorbankan kehidupan sendiri demi tercapainya harapan itu. Dia tidak menuntut suaminya untuk tinggal di rumah mewah, tidak pula me
Read more