"Ih, Marko. Kamu kok malah mengabaikan aku sih.""Kamu bisa gak sih ngomong seperti itu tidak di tempat umum? Apa kamu lupa perjanjian yang sudah kita buat?""Kenapa? Kamu tidak terima kalau Debi mendengarnya?""Tidak usah bawa-bawa Debi. Ini masalah kamu yang tidak mengingat perjanjian yang sudah kita buat.""Habisnya aku kesal sama kamu, Marko. Lihat, gara-gara kamu menyuruhku mencari kunci mobil kamu di toilet cowok. Aku jadi terluka seperti ini, dan kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan aku.""Itu salah kamu sendiri yang tidak mau hati-hati." "Kok salahku sih. Jelas-jelas kamu yang salah." Marko yang lelah menghadapi Maya, membuat Marko melangkahkan kakinya pergi. "Marko, kamu mau kemana? Aku belum selesai bicara sama kamu."Meski Marko mendengar suara teriakan Maya, namun Marko memilih untuk terus melangkahkan kakinya."Sepertinya tebakanku benar," kata Lidya yang berjalan mendekati Maya bersama Mira."Maksud kamu, tebakan kamu benar bagaimana?""Kalau Marko itu tidak pernah s
Baca selengkapnya