Home / Pernikahan / Unwilling Bride / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Unwilling Bride: Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

Boneka untuk Carisa

Pukul tujuh pagi, sebuah mobil Alphard silver sudah terparkir di halaman Villa. "Pagi,Bos," sapa Andi pada Daniel dan Cinta yang sama- sama membawa koper dari kamar masing-masing. "Pagi, Andi," jawab Daniel dan Cinta bersamaan. Andi mengambil koper majikannya. Dan masukkan ke dalam bagasi mobil.Daniel menggandeng tangan Cinta masuk ke dalam mobil dan duduk bersisian di belakang kemudi. Daniel meraih tangan Cinta dan mengecupnya, Cinta mencoba menarik tangannya, namun, Daniel memiliki kekuatan yang lebih dari Cinta. "Ada Andi, jangan gila ya!" Ujar Cinta melotot ke arah Daniel. "Kenapa? Andi tahu kamu adalah istriku, jadi, tidak ada yang salah, kan?" Sahut Daniel tersenyum "Tapi aku maluu ..." Ujar Cinta masih melotot. "Andi, fokus nyetirnya, jangan berpikiran macam-macam," perintah Daniel menyentuh pundak Andi
Read more

Tentang rasa

  "Tentu, sayang," jawab Cinta. "Horee ... makasih ya, Ma," ucap Carisa dengan bahagia. "Iya, Sayang," sahut Cinta memeluk Carisa dengan erat. Cinta lalu membacakan dogeng sebelum tidur sampai Carisa tertidur. ************ Pagi yang cerah. Cinta sibuk berkutat di dapur. Cinta memasak bubur ayam permintaan Carisa. Setelah buburnya masak, Cinta membawa bubur kekamar Carisa dan menyuapinya. "Sayang, makan yang banyak, ya. Supaya cepat sembuh," ujar Cinta membelai rambut Carisa. "Iya, Ma. Makasih ya, Ma. Buburnya enak banget," ucap Carisa manja. "Nanti siang, mama mau kerumah kepala sekolah, mama mau ngantarkan surat pengunduran diri dari sekolah. Carisa tinggal sama nenek dulu, ya," bujuk Cinta pada Carisa. Setelah selesai menyuapi Carisa, Cinta membawa mangkok bubur ke dapu
Read more

Tidak biasa

Daniel?" Belum sempat Cinta bertanya ketika Daniel kembali mengecup kedua kelopak mata dan ujung hidungnya. Cinta menyadari yang akan Daniel lakukan berikutnya, sehingga refleks Cinta menutup mulutnya.  "Heyy, kenapa kamu menutup mulutmu, Hmm?" Tanya Daniel menatap istrinya. tapi Cinya hanya menggeleng kan kepalanya. Daniel mengecup punggung tangan Cinta.  "Good morning, Sayang," ujar Daniel tersenyum.  "Morning," sahut Cinta masih menutup mulutnya  "Oke, aku akan keluar," ujar Daniel meninggalkan Cinta.  Cinta bangun dan langsung menuju kamar mandi, lalu wudhu dan menunaikan ibadah dua rakaat.  *********    Cinta mengoles selembar roti dengan selai coklat, lalu menaruhnya di pemanggang. seseorang tiba-
Read more

Kecupan pembiasaan

"Tapi, Sayang, aku ingin tidur disini. Tidur di Sofa luar tidak nyaman. punggungku bahkan terasa sakit semua," rengek Daniel. Cinta membelalakkan matanya mendengar perkataan Daniel. "Oo ... jadi kamu mau tidur ditempat nyaman?" tanya Cinta tersenyum. "Iya, Sayang, aku tidur disini, ya?" jawab Daniel mengedipkan matanya. "Baiklah, tidurlah di tempat nyamanmu. Aku akan tidur di luar," ujar Cinta mendorong Daniel ke tempat tidur dan berjalan ke luar kamar. "Sayang, sayang ... Oke, aku akan tidur diluar," ujar Daniel menghadang langkah Cinta.  "bukankah kamu bilang tidak nyaman?"sahut Cinta. "Iya, tapi aku tidak ingin istriku tidur dengan tidak nyaman," ujar Daniel memegang tangan istrinya. Daniel lalu mencium kening Cinta, mengecup kedua kelopak mata, dan ujung hidung Cinta. Lalu wajahnya semakin tur
Read more

Merasa kehilangan

 "Kamu adalah perempuan pertama dan terakhir yang masuk ke kamar rahasia ini. bahkan Andi juga tidak mengetahui tentang kamar ini,"  sahut Daniel menopang dagunya di pundak Cinta lalu menunjuk kearah layar CCTV"Dari sini aku bisa memantau luar ruangan jadi kalau aku mau keluar aku melihat situasi dimana tidak ada orang diluar atau pun dalam ruangan kerja ku," ujar Daniel mempererat pelukannya."Lalu, apa sekretarismu yang dulu sering meninggalkan ruang kerja?" tanya Cinta menoleh Daniel."Sekretarisku yang dulu, tidak berada satu ruangan denganku. Dan aku pun tidak mengizinkannya masuk tanpa mengetok pintu dan mendengar kupersilahkan masuk," jelas Daniel tersenyum kepada Cinta.Mendengar penjelasan Daniel, cinta pun tersenyum."Senyummu manis," bisik Daniel di telinga cinta.Cinta membalikkan badannya menghadap Daniel. Tanpa mengulur waktu Daniel mengecup
Read more

Desakan Daniel

Minggu sore, Cinta mengemasi barang yang akan dibawanya ke Apartemen. drettt... ponsel Cinta bergetar. Cinta mengusap layar ponselnya dan tertera chat dari Daniel. [Sayang, hari ini aku gak ikut jemput kamu. Aku ada meeting penting dengan klien,] [Bukannya hari ini libur?] [Iya sayang, tapi ini klienku dari bangkok] [Ya sudah, gak apa-apa] [Maaf ya, Sayang] Cinta menarik nafas pendek. Ntah mengapa sesak yang dirasakan Cinta. Cinta merasa sangat merindukan suaminya. Pukul 16.30 wib, Cinta berangkat dari perbatasan kota. Cinta melam
Read more

Kehadiran orang ketiga

 Cinta mendapati Daniel sedang memotong sosis dan bakso ketika kembali ke dapur setelah selesai menerima telepon dari Carisa. "Biar aku saja!" Ujar Cinta mengambil pisau yang dipegang oleh Daniel. Tanpa bicara, Daniel menyerahkan pisau tersebut kepada Cinta. Lalu duduk di kursi dengan diam. Cinta melirik Daniel sekilas, tidak biasanya Daniel tidak mengganggu pekerjaan Cinta. Cinta merasa tidak nyaman dengan sikap Daniel yang diam seribu bahasa. Karena Cinta terbiasa dengan larangan atau pun kemauan Daniel yang aneh-aneh , namun Cinta suka. "Nasi gorengnya sudah siap." Ujar Cinta meletakkan nasi goreng tersebut dihadapan Daniel. Lalu menyiapkan segelas air putih. Daniel menerima nasi goreng dan melahapnya tanpa memandang Cinta sedikitpun. Mereka makan dalam diam, tanpa ada canda , atau pun sikap genit Daniel seperti biasanya. Setelah sarapan, Cinta membereskan meja makan dan membawa pirin
Read more

Penjelasan Daniel

"Perubahan sikap? Maksudmu?" Tanya Daniel masih terlihat bingung. "Owh. Ya sudah kalau kamu tidak menyadarinya." Cinta bangkit dan berlalu meninggalkan Daniel. Daniel meraih tubuh Cinta dan mendudukkannya di pangkuan dengan kedua tangan melingkar erat ditubuh Cinta. "Lepaskan aku, aku masih marah, ya!" Ujar Cinta melepaskan diri dari pelukan Daniel. "Katakan padaku, perubahan mana yang kamu maksud, hmm?" Daniel memeluk istrinya semakin erat "Perubahan apa?" Cinta balik bertanya. "Perubahan sikapku yang menyakitimu, katakan, perubahan yang mana?" Ujar Daniel menajamkan tatapannya. "Tidak ada, lupakan!" Cinta mencoba melepaskan diri. "Aku tidak akan melepaskanmu, kalau kamu tidak mau bicara!" Ujar Daniel dengan nada mengancam. "Pikirkan saja sendiri! Apa yang biasa kamu lakukan padaku, tapi tidak ka
Read more

Merasa bersalah

"Hallo, apa Rachel?" Daniel sontak terbangun. Melipat kembali selimutnya dan menghubungi Andi. "Andi, rumah Rachel kebakaran, cepat! kamu kerumah nya sekarang, amankan Rachel dan keluarganya" Perintah Daniel kepada Andi.  Daniel masuk ke dalam kamar, dan memandang wajah damai Cinta. Daniel tidak menemui Rachel karena tidak ingin Cinta bersedih dan merasa tidak berarti. Meskipun pada saat ini, Rachel membutuhkan bantuannya. Daniel sudah berjanji untuk tidak menyakiti Cinta, dan Daniel sadar, Cinta merasa tidak nyaman dengan kedekatannya bersama Rachel, walaupun Daniel sudah menceritakan hubungan mereka. ************ Cinta menggeliat ketika merasa bibir seseorang menyentuh keningnya, Cinta membuka matanya dan mendapati wajah suaminya yang hanya berjarak beberapa senti saja. Cinta tersenyum dan menyentuh wajah tampan tersebut.  "Good Morning," ucap Dan
Read more

Daniel menjadi imam

"Sayang, kamu mau kita makan dimana?" Daniel membuyarkan lamunan Cinta.  "Terserah, aku ikut aja!" Sahut Cinta dengan wajah datar. Daniel memarkirkan mobilnya di halaman restoran termewah dikota Jambi. Daniel memesan meja VIP. "Kak Cinta?" Seseorang menghampiri mereka dan menyalami Cinta. "Hei, apa kabar?" Cinta terlihat antusias menyambut uluran tangan perempuan tersebut. Lalu mereka berpelukan. "Kakak sendirian aja?" Gadis itu melihat sekeliling. "Ini, bersama atasan Kakak di kantor." sahut Cinta sembari melirik Daniel. Daniel mengulurkan tangannya,dan gadis itu menangkupkan kedua tangannya didada  "Kebetulan bertemu kakak disini, kami mengundang kakak untuk hadir dalam acara MILAD Himpunan kita, Kak." ucap gadis tersebut sembari mengulurkan sebuah undangan berwarna kuning. "Te
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status