Home / Lain / Renungan Kasih Ibu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Renungan Kasih Ibu: Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Lebaran, Ibu, dan Seekor Kucing

Daerah dimana tempat aku sedang bekerja telah dinyatakan sebagai zona merah, aku selalu mencurigai Barto, nama kucing perilaharaanku yang telah menemaniku selama dua tahun di rumah kontrakanku. Ekornya yang sangat meliuk panjang berparam bulu halus dan tebal yang berwarna putih dan hitam tersebut tidak bisa lagi memunculkan keindahan di pandanganku. Setiap kali dia pulang ke kontrakan lalu mengeong untuk minta makan, belakangan ini sering kuhiraukan hingga dia hanya meringkuk di pojok dapur dengan mata yang redup serta lidah menjilat-jilat kaki depan. Aku baru saja memberinya makan jika dia berada disana.Aku menjaga jarak dengan kucing yang sebelumnya selalu menemaniku tidur. Sering dia berupaya untuk masuk ke kamar, namun aku selalu mengusirnya sehingga dia meninggalkan kamarku sambil mengibaskan ekornya yang bergerak dengan lemah. Pandemi Corona makin mengganas, gerakan Barto akan kubatasi. Ini memasuki awal bulan puasa, dia hanya kuperkenankan pulang hingga di teras.
Read more

Renungan Kasih Ibu

Ibu merupakan seseorang yang sangat luar biasa. Seorang perempuan yang sangat hebat. Kehadiran jiwanya seperti cahaya dalam kegelapan dunia. Selama 9 bulan 10 hari dia benar-benar berjuang antara hidup dan mati, mempertahankan anaknya. Kasih sayang ibu seperti mentari yang selalu menyinari dunia tanpa henti. Kelembutan jiwanya layaknya hal yang paling indah yang dia miliki. Seorang yang penyabar itu selalu membuat siapa saja nyaman berada didekatnya. Cahaya matanya sangat indah bagaikan pelangi yang memunculkan warna-warni dan menghiasi langit. Ibu, engkaulah seorang perempuan yang penuh dengan arti dalam kehidupanku.Kasih seorang ibu. Perjalanannya telah tertitih, sebab usianya sudah sangat tua, sehingga bila perlu sekali, jarang dia dapat dan ingin keluar rumah. Meskipun dia memiliki seorang anak perempuan, dia harus menetap dirumah jompo, sebab kehadirannya tidak dikenankan. Tidak lupa olehnya, penderitaannya itu sangat berat saat akan melahirkan anak putrinya itu. Bapak da
Read more

Demi Sekolah Seorang Anak

Waktu itu adalah hari liburan sekolah untuk pertama kalinya. Aku telah tidur larut malam sehingga dampaknya bangunnya kesiangan. Aku telah memeriksa jam telah menunjukan pukul 10.00 siang, terbangun sebab suara teriakan ibu yang telah mencuci dari dapur.“Han, bangun sudah jam 10.00. minta tolong berikan beras di toko Pak Toni” suara teriakan ibu dari dapur“Iya ibu” responku sambil bangun lalu membasuh muka“Ini uangnya, tolong jangan lama-lama ya, ibu mau masak nasi. Bapakmu akan pulang nanti ngertinya nasi belum matang, ayo buruan” ujar ibu“Baik ibu” responkuTiba-tiba selama perjalanan, tepat di sebelah perempatan jalan aku telah melihat seorang perempuan dengan berpakaian sangat kumuh sambil membawa kantong plastik, aku mengira dia telah berusia sekitar 50 tahunan. Melihat dia aku sangat kasihan, kemudian aku mencoba untuk mendatangi lalu mengajaknya berbicara.“Ibu sedang apa disini?” ta
Read more

Demi Kesembuhan Anakku

Disuatu desa tertinggal, hiduplah keluarga yang terdiri dari seorang ibu yang bernama Marminah dan seorang anak. Suaminya telah menghembuskan nafas terakhir sejak setahun yang lalu. Hari demi hari, sang ibu bekerja sebagai pengumpul barang bekas untuk dijual kembali.Anaknya masih duduk dibangku SD kelas 4, habis pulang sekolah selalu membantu ibunya ditempat bekerja. Pada suatu hari sepulang sekolah, anak tersebut telah menjadi korban kecelakaan dan harus dirawat dirumah sakit.Setelah mendengar kabar itu, ibu Marminah segera minta ijin untuk melihat keadaan anaknya itu dirumah sakit yang letaknya sangat dekat dari tempat kerja. Setelah sampai disana, secara tiba-tiba ibu menangis sebab melihat kondisi anaknya dengan keadaan tidak sadar. Beberapa saat kemudian dokter menghampirinya dan mengatakan“Ibu apakah ini anaknya ibu?” tanya dokter“Iya pak, saya adalah ibu kandungnya, bagaimana kondisi anak saya dokter?” tanya sang ibu&ldquo
Read more

Tolong Maafkan Aku, Ibu

Hai perkenalkan namaku Mira, seorang perempuan yatim yang sedang duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Aku sekarang tinggal bersama ibu kandungku di sebuah rumah gubug tua, peninggalan ayah yang telah menghembuskan nafas terakhir sejak 3 tahun yang lalu disebabkan mempunyai riwayat penyakit jantung. Setiap hari aku berangkat ke sekolah untuk menuntut ilmu dan ibu bekerja. Kita termasuk salah keluarga yang tidak mampu, jika ibu tidak bekerja seharipun, maka uang untuk kebutuhan makan akan sangat susah. Dapat dikatakan, hidup kami tergantung dari penghasilan pekerjaan ibu.Suatu saat, aku berangkat kesekolah dengan mengenakan pakaian yang telah usang dan kusam, sedangkan resleting tas yang telah kugunakan rusak semua, sebab sudah berusia tiga tahun. Kondisi itu menjadi bahan bully sahabat-sahabatku selama disekolah setiap harinya. Akan tetapi aku tetap tabah, tanpa merasa iri dan sakit hati.Pada sore harinya, tas yang sedang kugunakan telah tersangkut di suatu paku l
Read more

Teringat Pesan Ibuku

Sebelum daun-daun itu berguguran, peganglah matahari itu Nak. Aku akan disini. Dalam kesunyian seolah-olah diterpa rasa sunyi yang tak henti. Tidak tahu kenapa, saat ini terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Jenuh, resah serta gelisah rasanya. Aku telah bosan dengan tugas-tugas harianku yang sedang kukerjakan. Apakah kamu masih disini Joe? Suara tersebut seolah-olah memecahkan keheningan. Ya memang responku dengan suara parau sambil mengangguk ringan. Bukankah kamu seharusnya kembali ke daerahmu untuk menengok ibu yang sudah lama sakit? Setelah mendengar pertanyaan itu, pikiranku secara tidak sadar mengarah pada desa yang sunyi, dimana tempat aku telah dilahirkan, berbaring, merangkak, duduk, terlatih, berjalan, berlari, jatuh, dan bangun kembali.Desa yang masih sangat jauh dari suatu tempat yang penuh dengan keramaian disebabkan pesatnya pembangunan infrasturktur. Suatu desa yang mempertemukan aku dan saudara-saudaraku yang lain. Suatu tempat dimana aku mulai menyak
Read more

Nasehat Ibu Telah Merubah Segalanya

Perkenalkan namaku adalah Ririn. Aku merupakan siswa kelas 10 di salah satu SMA negeri di kotaku, aku telah dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana. Aku tinggal bersama ibu dan bapak. Pas kebetulan aku adalah salah anak tunggal. Sehingga aku menjadi perhatian orang tuaku. Pada saat aku mempunyai masalah sekecil apapun, aku selalu mencurhatkan kepada mereka dan kedua orang tuaku berkenan mendengar semua isi curhatanku. Akan tetapi suatu hal ini tidak membuatku menjadi bangga dan tidak membuatku tumbuh menjadi anak yang sangat manja.Selama berada disekolah, aku adalah anak yang selalu aktif. Menurutku berprestasi dan selalu aktif di aspek akademik saja tidak cukup puas, sehingga harus didorong dengan aktivitas di ruang lingkup non akademik. Berdasarkan pemikirian itulah yang makin membuatku masuk kedalam suatu organisasi di sekolahku. Organisasi tersebut berada dibawah OSIS. Organisasi tersebut selalu banyak aktivitas. Dengan demikian banyak waktuku terfosir untuk aktivit
Read more

Renungan di Hari Ibu

Ibu…aku ingin mengucapkan terima kasih atas kerja kerasmu, bangun paling pagi sekali serta tidur paling malam sekali. Aku ingin meminta maaf, bila selama ini sering merepotkanmu. Kita hanya dapat bangun tidur, berangkat sekolah, ngerjakan PR, dan tidur kembali, kita hanya bisa membantu dalam waktu sekejap, bahkan jarang sekali ibu.Ibu..maafkanlah aku bila selama ini aku sering menyusahkanmu, mohon maaf bila kita semua hanya dapat membuatmu sangat lelah. Akan tetapi percayalah bahwa anak-anakmu akan tetap berbakti kepadamu meskipun cara kita semua itu tidaklah sama.Setiap anak, jika ditanya..”apa yang menjadi cita-cita kamu?” Sebagian besar menanggapi “Ingin bisa membahagiakan orang tua” tentu saja itu adalah prioritas yang sangat utama Ibu…Bapak…khusunya banyak materil-materil yang sudah kalian korbankan. Ibu..terima kasih atas berbagai aneka makanan yang sangat enak yang selalu engkau hidangkan di meja makan..terima kas
Read more

Kasih Ibu Sepanjang Masa

Mungkin mayoritas orang sudah banyak yang menyimak kisah ini, namun menurut aku tidak ada salahnya saya ingin menceritakan ini kembali, suatu pengingat untuk kita semua sebagai anak yang telah lahir dari rahim seorang ibu.Pada waktu sore, seorang anak mendatangi ibunya yang sedang ada didapur. Lalu seorang anak tersebut memberikan selembar kertas yang sudah ditulisnya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan kain, lalu dia membaca isi tulisannya dan inilah isinya:Untuk memotong rumput, dua ribu rupiahUntuk membersihkan kamar tidur, seribu rupiahUntuk pergi ke toko disuruh ibu, lima ratus rupiahUntuk membuang sampah, seribu rupiahUntuk nilai rapor yang baik, tiga ribu rupiahUntuk membersihkan dan menyapu halaman, lima ratus rupiahSehingga jumlah utang ibu: delapan ribu lima ratus rupiahSeorang ibu melihat anaknya dengan penuh harapan. Beberapa kenangan terlintas dalam hati seorang ibu, lalu dia mengambil bulpoin, memb
Read more

Renungan Kasih Ibu

Teringat dengan lagu dari Iwan Fals yang berjudul Ibu“Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintangan demi aku anakmu//Ibuku sayang masih terus berjalan, walau telapak kaki penuh darah penuh nanah//seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas//IbuLirik lagu tersebut mengingatkan kita akan pengorbanan dan betapa tulusnya kasih sayang seorang ibu. Segala keluh kesah telah berupaya ditempuh, segala rintangan berusaha dihadang, dan segala penderitaan berupaya didera bahkan kaki berdarah sampai bernanah pun sungguh tidak terasa.Kasih sayang seorang ibu hembuskan seperti udara yang senantiasa mengalir, seiring dengan mengalirnya hembusan nafas seorang anak. Semua ibu melaksanakan tanpa mengharapkan balasan apapun.Sesosok Ibu merupakan seorang muslimah sejati. Sesosok yang sangat senantiasa mengedepankan hati nurani. Betapa lembutnya belaian, betapa hangatnya dekapan menjadi ciri khusus yang mengikat.Pengorbanannya tanpa kenal lelah
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status