Home / Romansa / Hurt You / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Hurt You: Chapter 11 - Chapter 20

55 Chapters

Datang ke Rumah

Zee terbangun karena ketukan di pintu kamarnya yang masih terlalu pagi dirinya bangun dengan langkah malas membuka pintu di mana berdiri Leo, Zee mengernyitkan dahinya melihat ekspresi wajah Leo yang tampak menahan emosi. Leo menarik Zee masuk ke dalam kamar mandi dan menyuruhnya untuk cuci muka dan sikat gigi, Zee hanya mengikuti apa yang Leo minta dan saat keluar Leo sudah memberikan pakaian casual yang semakin membuat Zee bertanya – tanya tapi tetap mengikuti permintaan Leo.“Setelah ini jangan terkejut dengan apa yang kamu lihat” Leo menatap penuh harap yang hanya bisa Zee angguki meski tidak paham.Leo menggenggam tanganku untuk keluar kamar dengan menuju ke ruang tamu, seketika tubuh Zee kaku dengan menghentikan langkah membuat Leo menatapnya lalu meletakkan tangannya di pundak Zee dan menatap matanya seakan mengatakan bahwa dirinya berada di dekatnya. Zee duduk dihadapan kedua orang tuanya dan juga ada Bima disamping papinya, Leo mengambil dudu
Read more

Diskusi

Zee terdiam selama perjalanan di dalam mobil Billy selain karena malas tapi alasan lain adalah tidak tahu apa maksud serta tujuan Billy melakukan ini, pembicaraan macam bagaimana yang akan membuat mereka berdua terlibat dalam pembicaraan seperti orang normal pada umumnya. Zee menatap sekitar di mana Billy masuk ke dalam gedung yang berarti adalah apartemen entah tinggal sendiri atau bersama ibunya, Zee seketika keringat dingin jika langsung bertemu dengan ibu dari Billy. Billy turun terlebih dahulu meski sebelumnya memberi kode pada Zee untuk turun juga bersama dirinya, Zee mencoba menenangkan diri sebelum keluar dari mobil Billy.“Aku gak akan memasukkan kamu di apartemen jadi kita di sini” Zee hanya mengangguk tanpa berniat untuk menanggapi sama sekali.Billy memesan beberapa menu yang membuat Zee melakukan hal yang sama, setelahnya tidak ada pembicaraan dan sepertinya sibuk dengan pemikiran masing – masing. Zee menatap tempat makan mereka yang tamp
Read more

Bujukan

Zee merutuki kebodohannya karena mengatakan hal tersebut dihadapan Billy yang saat ini menatapnya penuh dengan tatapan ingin menyantapnya, Zee menelan salivanya kasar melihat reaksi Billy. Kejadian malam itu saat dirinya tidak sadarkan diri dan saat ini Billy menatapnya seperti ini seketika membuat Zee ketakutan, Billy yang melihat reaksi Zee hanya tersenyum simpul.“Aku akan mengikuti kata – kata kamu tapi kamu harus siap sedia ketika membutuhkan pelampiasan” Billy membelai wajah Zee yang tampak pucat “kali ini aku akan menikmati semuanya dan melakukan secara perlahan.”Billy menarik kepala Zee untuk mendekat dengan dirinya yang langsung menciumnya perlahan menikmati sentuhan bibir mereka berdua, Zee yang semula diam akhirnya membalas ciuman Billy dengan mengikuti langkah yang Billy lakukan dan melihat hal ini Billy tersenyum lembut ditambah Zee mengalungkan tangannya di leher Billy sehingga ciuman mereka semakin dalam yang seketika membu
Read more

Ketegasan Papi

Zee memikirkan perkataan Bima dan Rifat yang memintanya untuk menjauh dari Billy, perlahan tangannya bergerak di perut dengan sedikit takut jika ada kehidupan lain di dalam yang merupakan darah daging Billy dan dirinya. Zee berharap bahwa apa yang dirinya takutkan tidak akan terjadi, suara ponsel membuat Zee mengalihkan pandangan di mana nama Erland keluar di layar. Orang terdekat tidak tahu seberapa jauh hubungan Zee dan Erland yang selama ini mereka sembunyikan di mana mereka saling memberikan kekuatan ketika menghadapi masalah, Zee sangat tahu jika Erland menyukai dirinya dan hebatnya Erland tidak pernah memaksa apa pun ketika mereka bersama termasuk hubungan ranjang.Zee keluar dari unitnya untuk bertemu dengan Erland di rumahnya dengan menggunakan kendaraan online, selama perjalanan Zee meyakinkan diri bahwa ini adalah yang terbaik keputusannya saat nanti bersama Billy. Erland membuka pintu dengan wajah bingung ketika memasukkan Zee ke dalam rumahnya dan langsung memberi
Read more

Rapat Mengejutkan

Zee masuk ke dalam cafe yang masih sepi dan hanya beberapa pegawai yang ada memutuskan untuk masuk ke ruang kerjanya setelah menyapa beberapa pegawai, di dalam ruangan banyak hal yang Zee pikirkan termasuk langkahnya menerima lamaran Billy. Lamunan Zee buyar ketika melihat Endi masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuknya, Zee menatap tajam tapi tidak dipedulikan oleh Endi.“Kamu menerima lamaran Billy?” Zee mengerutkan keningnya “aku sih gak ada masalah tapi ya kalau dia macam – macam aku gak akan tinggal diam karena aku seperti apa ibu yang akan melakukan segala macam cara agar rencananya berjalan lancar.”“Kamu ke sini hanya mengatakan itu?” Endi menggelengkan kepala membuat Zee memicingkan matanya melihat jawaban Endi.“Aku hanya bosan di kantor” Zee membelalakkan mata mendengarnya “Rey kemarin bilang kalau ada yang dekatin Tere jadi aku gak bisa berpikir tenang.”Zee berdiri sambil menggel
Read more

Terjebak

Billy terdiam lama setelah mendengar perkataan Endi bahkan Tyas yang dimintanya untuk ke apartemen yang akan segera disusulnya seketika hilang keinginan menemui Tyas kembali dan melakukan kegiatan tadi. Billy tahu Tyas wanita seperti apa dan tentang Zee yang melihatnya jujur dari dalam hati Billy ingin mengejarnya tapi ditahan oleh Tyas dan akhirnya mereka kembali melakukan hingga beberapa kali Tyas mencapai klimaks begitu juga dengan dirinya yang untungnya ketika Endi datang telah mencapai klimaks dengan membayangkan Zee.“Aku mau ke cafe” Billy menatap Rahud bingung “tadi pihak cafe meminta aku untuk datang membicarakan acara.”“Bukankah tadi Zee ke sini?” Rahud mengangguk “pembicaraan dilakukan di sana?.”Rahud menggelengkan kepala “bukan dengan Zee karena tadi mereka bilang jika Zee sudah keluar dari proyek ini dan yang menangani adalah sahabat – sahabatnya” Billy mengernyitkan dahi “kam
Read more

Kamar

Billy langsung mengangkat Zee menuju salah satu ruangan yang tadi ditunjuknya tanpa sadar karena Billy langsung menciumnya tanpa memberi kesempatan untuk menjawab, Zee mengalungkan tangannya pada leher Billy yang semakin memperdalam ciuman mereka. Perlahan meletakkan tubuh Zee ke ranjang tanpa melepaskan ciuman tapi mulai menjalankan tangannya ke tempat sensitif membuat Zee mengeluarkan desahan yang di sela ciuman mereka, melihat respon dari wanitanya semakin semangat memberikan sentuhan – sentuhan yang semakin dalam.Tangan yang berada di bukit kembar seketika membuat Billy teringat kejadian pertama kali mereka, kulit yang sangat lembut membuat tubuhnya kaku karena selama ini tidak pernah terjadi dan semenjak kejadian itu dirinya selalu membayangkan menyentuhnya kembali. Ciuman Billy turun ke leher jenjang dengan memberikan hisapan pelan yang pastinya nanti akan membekas, Zee hanya bisa meremas rambut Billy atas apa yang dilakukan pria ini pada dirinya dan tenaga untuk
Read more

Kamar Panas

Perkataan Billy setelah mereka mendapatkan pelepasan membuat Zee terkejut bahkan mereka masih saling memandang satu sama lain tanpa melepaskan penyatuan mereka, Zee menatap wajah Billy mencari kesungguhan di sana dan tidak menemukan kebohongan sama sekali. Zee menarik wajah Billy dengan mencium bibirnya lembut tanpa ada kegiatan lebih membuat Billy menutup matanya atas apa yang dilakukan kali ini dan dirinya tahu jika saat ini Zee sedang menenangkan diri setelah apa yang dikatakannya.“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan ini memang bukti serius atau hanya terbawa suasana setelah apa yang kita lakukan tapi satu hal sebelum bertemu dengan ibumu di mana aku ingin meyakinkan diri bahwa kamu sudah meninggalkan wanita itu” Zee menatap Billy lembut yang membuat Billy secara tidak sadar menganggukkan kepala.Zee melepaskan penyatuan mereka yang langsung beranjak meninggalkan Billy, namun langkahnya terhenti dengan Billy menariknya ke dalam pelukan. Belaian perlaha
Read more

Sekali Tidak Cukup

Permintaan yang keluar dari bibir Zee ditambah tatapan memohon membuat Billy menghentikan semuanya dan kembali bergabung bersama Zee setelah melepaskan seluruh pakaiannya, memasukkan kembali dalam pelukan seketika ada sesuatu dalam diri Billy menghangat di mana hal ini tidak pernah didapatkan ketika bersama dengan Tyas. Zee nengeratkan pelukan seolah tidak ingin ditinggal oleh Billy hingga tidak lama kemudian terdengar suara dengkuran pelan menandakan bahwa telah tidur, Zee tetap berada di tempatnya dengan tidak beranjak sama sekali hingga saat Billy melepaskan pelukan dan mengubah posisi tidurnya. Perlahan Zee bangkit untuk menuju kamar mandi membersihkan badannya yang penuh dengan cairan mereka dan juga keringat, menatap Billy yang tidur dengan nyenyak ketika keluar dari kamar mandi.Pandangan Zee mengarah pada ponsel yang tergeletak di lantai bersamaan dengan celananya, perlahan Zee menatap nama di ponsel yang tertulis just affair berarti mengarah pada satu wanita saat ini
Read more

Ibu Billy

Pernyataan yang Billy katakan tidak mengubah semua menjadi lebih baik, Zee mengikuti rencana dengan bertemu ibunya Billy. Niat dari mereka dalam hati adalah sama yaitu pemenuhan balas dendam agar semua bisa terlaksana cepat, hal ini yang membuat pernyataan Billy tidak berarti apa – apa meski awalnya ada kecanggungan diantara mereka berdua tapi selanjutnya seakan tidak terjadi apa pun. “Jangan gugup ibu sangat baik” menengkan Zee dengan menepuk punggung tangan pelan “ada perawat ah lebih tepatnya kami sudah seperti saudara namanya Hera” Zee menatap bingung “ayah mempekerjakan wanita itu pada ibu melalui aku di mana kata ayah harus yang menjaga ibu jika kami semua sibuk.”Suasana rumah Billy yang tenang membuat Zee sedikit waspada takut akan sesuatu, secara tidak sadar Zee memegang lengan kemeja Billy membuat langkah mereka terhenti. Billy menatap Zee menenangkannya dengan menepuk punggung tangan pelan, dari dalam keluar wa
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status