Beranda / Romansa / Hurt You / Ketegasan Papi

Share

Ketegasan Papi

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zee memikirkan perkataan Bima dan Rifat yang memintanya untuk menjauh dari Billy, perlahan tangannya bergerak di perut dengan sedikit takut jika ada kehidupan lain di dalam yang merupakan darah daging Billy dan dirinya. Zee berharap bahwa apa yang dirinya takutkan tidak akan terjadi, suara ponsel membuat Zee mengalihkan pandangan di mana nama Erland keluar di layar. Orang terdekat tidak tahu seberapa jauh hubungan Zee dan Erland yang selama ini mereka sembunyikan di mana mereka saling memberikan kekuatan ketika menghadapi masalah, Zee sangat tahu jika Erland menyukai dirinya dan hebatnya Erland tidak pernah memaksa apa pun ketika mereka bersama termasuk hubungan ranjang.

Zee keluar dari unitnya untuk bertemu dengan Erland di rumahnya dengan menggunakan kendaraan online, selama perjalanan Zee meyakinkan diri bahwa ini adalah yang terbaik keputusannya saat nanti bersama Billy. Erland membuka pintu dengan wajah bingung ketika memasukkan Zee ke dalam rumahnya dan langsung memberi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hurt You   Rapat Mengejutkan

    Zee masuk ke dalam cafe yang masih sepi dan hanya beberapa pegawai yang ada memutuskan untuk masuk ke ruang kerjanya setelah menyapa beberapa pegawai, di dalam ruangan banyak hal yang Zee pikirkan termasuk langkahnya menerima lamaran Billy. Lamunan Zee buyar ketika melihat Endi masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuknya, Zee menatap tajam tapi tidak dipedulikan oleh Endi.“Kamu menerima lamaran Billy?” Zee mengerutkan keningnya “aku sih gak ada masalah tapi ya kalau dia macam – macam aku gak akan tinggal diam karena aku seperti apa ibu yang akan melakukan segala macam cara agar rencananya berjalan lancar.”“Kamu ke sini hanya mengatakan itu?” Endi menggelengkan kepala membuat Zee memicingkan matanya melihat jawaban Endi.“Aku hanya bosan di kantor” Zee membelalakkan mata mendengarnya “Rey kemarin bilang kalau ada yang dekatin Tere jadi aku gak bisa berpikir tenang.”Zee berdiri sambil menggel

  • Hurt You   Terjebak

    Billy terdiam lama setelah mendengar perkataan Endi bahkan Tyas yang dimintanya untuk ke apartemen yang akan segera disusulnya seketika hilang keinginan menemui Tyas kembali dan melakukan kegiatan tadi. Billy tahu Tyas wanita seperti apa dan tentang Zee yang melihatnya jujur dari dalam hati Billy ingin mengejarnya tapi ditahan oleh Tyas dan akhirnya mereka kembali melakukan hingga beberapa kali Tyas mencapai klimaks begitu juga dengan dirinya yang untungnya ketika Endi datang telah mencapai klimaks dengan membayangkan Zee.“Aku mau ke cafe” Billy menatap Rahud bingung “tadi pihak cafe meminta aku untuk datang membicarakan acara.”“Bukankah tadi Zee ke sini?” Rahud mengangguk “pembicaraan dilakukan di sana?.”Rahud menggelengkan kepala “bukan dengan Zee karena tadi mereka bilang jika Zee sudah keluar dari proyek ini dan yang menangani adalah sahabat – sahabatnya” Billy mengernyitkan dahi “kam

  • Hurt You   Kamar

    Billy langsung mengangkat Zee menuju salah satu ruangan yang tadi ditunjuknya tanpa sadar karena Billy langsung menciumnya tanpa memberi kesempatan untuk menjawab, Zee mengalungkan tangannya pada leher Billy yang semakin memperdalam ciuman mereka. Perlahan meletakkan tubuh Zee ke ranjang tanpa melepaskan ciuman tapi mulai menjalankan tangannya ke tempat sensitif membuat Zee mengeluarkan desahan yang di sela ciuman mereka, melihat respon dari wanitanya semakin semangat memberikan sentuhan – sentuhan yang semakin dalam.Tangan yang berada di bukit kembar seketika membuat Billy teringat kejadian pertama kali mereka, kulit yang sangat lembut membuat tubuhnya kaku karena selama ini tidak pernah terjadi dan semenjak kejadian itu dirinya selalu membayangkan menyentuhnya kembali. Ciuman Billy turun ke leher jenjang dengan memberikan hisapan pelan yang pastinya nanti akan membekas, Zee hanya bisa meremas rambut Billy atas apa yang dilakukan pria ini pada dirinya dan tenaga untuk

  • Hurt You   Kamar Panas

    Perkataan Billy setelah mereka mendapatkan pelepasan membuat Zee terkejut bahkan mereka masih saling memandang satu sama lain tanpa melepaskan penyatuan mereka, Zee menatap wajah Billy mencari kesungguhan di sana dan tidak menemukan kebohongan sama sekali. Zee menarik wajah Billy dengan mencium bibirnya lembut tanpa ada kegiatan lebih membuat Billy menutup matanya atas apa yang dilakukan kali ini dan dirinya tahu jika saat ini Zee sedang menenangkan diri setelah apa yang dikatakannya.“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan ini memang bukti serius atau hanya terbawa suasana setelah apa yang kita lakukan tapi satu hal sebelum bertemu dengan ibumu di mana aku ingin meyakinkan diri bahwa kamu sudah meninggalkan wanita itu” Zee menatap Billy lembut yang membuat Billy secara tidak sadar menganggukkan kepala.Zee melepaskan penyatuan mereka yang langsung beranjak meninggalkan Billy, namun langkahnya terhenti dengan Billy menariknya ke dalam pelukan. Belaian perlaha

  • Hurt You   Sekali Tidak Cukup

    Permintaan yang keluar dari bibir Zee ditambah tatapan memohon membuat Billy menghentikan semuanya dan kembali bergabung bersama Zee setelah melepaskan seluruh pakaiannya, memasukkan kembali dalam pelukan seketika ada sesuatu dalam diri Billy menghangat di mana hal ini tidak pernah didapatkan ketika bersama dengan Tyas. Zee nengeratkan pelukan seolah tidak ingin ditinggal oleh Billy hingga tidak lama kemudian terdengar suara dengkuran pelan menandakan bahwa telah tidur, Zee tetap berada di tempatnya dengan tidak beranjak sama sekali hingga saat Billy melepaskan pelukan dan mengubah posisi tidurnya. Perlahan Zee bangkit untuk menuju kamar mandi membersihkan badannya yang penuh dengan cairan mereka dan juga keringat, menatap Billy yang tidur dengan nyenyak ketika keluar dari kamar mandi.Pandangan Zee mengarah pada ponsel yang tergeletak di lantai bersamaan dengan celananya, perlahan Zee menatap nama di ponsel yang tertulis just affair berarti mengarah pada satu wanita saat ini

  • Hurt You   Ibu Billy

    Pernyataan yang Billy katakan tidak mengubah semua menjadi lebih baik, Zee mengikuti rencana dengan bertemu ibunya Billy. Niat dari mereka dalam hati adalah sama yaitu pemenuhan balas dendam agar semua bisa terlaksana cepat, hal ini yang membuat pernyataan Billy tidak berarti apa – apa meski awalnya ada kecanggungan diantara mereka berdua tapi selanjutnya seakan tidak terjadi apa pun.“Jangan gugup ibu sangat baik” menengkan Zee dengan menepuk punggung tangan pelan “ada perawat ah lebih tepatnya kami sudah seperti saudara namanya Hera” Zee menatap bingung “ayah mempekerjakan wanita itu pada ibu melalui aku di mana kata ayah harus yang menjaga ibu jika kami semua sibuk.”Suasana rumah Billy yang tenang membuat Zee sedikit waspada takut akan sesuatu, secara tidak sadar Zee memegang lengan kemeja Billy membuat langkah mereka terhenti. Billy menatap Zee menenangkannya dengan menepuk punggung tangan pelan, dari dalam keluar wa

  • Hurt You   Peringatan Bima

    Lampu hijau yang diberikan membuat Billy lupa diri, menyentuh Zee seakan tidak puas hanya dengan satu kali sentuhan. Zee sendiri menikmati setiap sentuhan yang diberikan Billy dan memang hanya dia satu – satunya pria yang menyentuh dalam serta melihat tubuhnya tanpa busana, suara desahan memenuhi ruangan ini atas apa yang mereka lakukan. Billy tidak pernah merasakan nikmatnya berhubungan seperti saat ini, bersama Tyas hanya sekedar memasukkan tanpa merasakan apa pun sama sekali.Suara teriakan menandakan mereka mencapai klimaks dan Billy membiarkannya keluar di dalam dengan sedikit berharap akan hadirnya bayi kecil dari hubungan mereka ini, wajah lelah Zee membuat Billy menariknya masuk ke dalam pelukan tanpa melepaskan penyatuan mereka dan tidak lama kemudian deru nafas pelan serta teratur terdengar menandakan bahwa Zee telah tidur dalam pelukan Billy.Pembicaraan dengan Mili tadi sedikit membuat Billy berpikir apa yang dilakukannya benar atau tidak, rencana unt

  • Hurt You   Keinginan Pisah

    Terbangun dengan tubuh lengket karena apa yang diperbuat bersama Billy membuat Zee beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan cairan yang melekat ditubuhnya, Zee tidak membayangkan akan sejauh ini bersama Billy dan seketika sadar akan apa yang akan dirinya hadapi nanti ke depan bersama Billy. Keluar dari kamar mandi tidak melihat keberadaan Billy dengan perut laparnya menuju ke dapur untuk memasak makanan yang akan dimakannya, bunyi pintu dibuka membuat Zee melangkah mendekat pintu di mana Billy masuk dengan membawa tas yang pastinya berisi baju.“Aku akan tinggal disini” Zee hanya mengangguk mendengar perkataan Billy “kamu memasak apa?.”“Pasta yang sederhana karena memang malas masak yang susah, kamu sudah makan?.”Billy mengangguk “tadi sama ayah” sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar.Zee sendiri memutuskan tetap membuatkan untuk Billy berjaga jika menginginkan makan, sepertinya tubuh Ze

Bab terbaru

  • Hurt You   Epilog

    Menatap keluarga kecil dimana Zee baru melahirkan anak mereka beberapa bulan lalu, Zee sedang menyusui putra pertama mereka yang bernama Althan dengan menggunakan botol karena mereka kedatangan dua orang tidak penting yaitu Leo dan Endi. Mereka berdua memutuskan untuk membeli rumah yang tidak jauh dari orang tua Zee, Billy sudah mengubah panggilan pada Bima dengan sebutan mas.“Kalau suka itu bilang bukan diam aja” Billy menatap Zee dan Endi bergantian “adik kamu ini suka sama Tere.”“Tere” Zee mengangguk “kamu pedofil?”Bantal melayang mengenai wajah Billy dimana pelakunya adalah Endi sedangkan Leo dan Zee tertawa melihat apa yang Endi lakukan.“Udah lewat tujuh belas tahun dan jarak kita nggak jauh – jauh amat.”“Wajah Tere keliatan anak kecil jadi tetap aja kamu pedofil” Leo memberikan kata – kata godaan membuat Endi menatap tajam.“Tapi memang orang

  • Hurt You   Penyelesaian

    Billy menatap gudukan tanah yang ada dihadapannya dimana sebagai tempat terakhir wanita yang melahirkannya, tidak ada dalam bayangannya jika Mili akan berlalu begitu cepat bahkan depan kedua matanya. Billy berada di pemakaman bersama Wijaya, Bima, Endi dan Tian serta Pandu. Billy sendiri belum bicara panjang lebar pada Wijaya mengenai masalahnya bahkan beberapa kali mantan suami Tyas ingin bertemu dengannya belum juga bisa terlaksana sama sekali.Proses pemakaman berlangsung cepat dimana Endi benar – benar mengurus semuanya bersama dengan Leo dan Rifat, Billy sendiri menghabiskan waktu dengan memeluk Zee di ranjang sambil membelai perutnya dan mengucapkan banyak kata syukur pada Tuhan.“Ayo kita pulang” tepukan pelan di bahu membuat Billy beranjak meninggalkan tempat Mili terakhir.Perjalanan ke rumah dengan menggunakan satu mobil karena mereka memang malas untuk menggunakan mobil masing – masing, Pandu yang menyetir di depan dengan Tian

  • Hurt You   Bye Mili

    Rencana berubah total dimana langsung membawa Mili ke rumah sakit dan orang – orangnya langsung diamankan oleh polisi, Billy memandang Mili yang banyak mengeluarkan darah pada kepalanya. Dokter yang datang mengatakan jika peluru tidak terlalu dalam masuknya tapi bukan jaminan jika akan selamat, Billy hanya terdiam disamping Mili sambil menatap penuh dengan kesedihan.“Kamu harus ikhlas jika sesuatu terjadi pada dia.”Billy mengangguk pelan mendengar perkataan dari Bima, menatap ruang operasi yang baru saja tadi dimasuki Mili. Billy terdiam dengan menundukkan kepalanya dimana tidak menyangka sama sekali jika sang ibu yang dicintainya akan berbuat sejauh ini, perasaan bersalah memenuhi dirinya dimana tidak bisa mencegah semuanya.“Tyas sudah meninggal.”Billy menatap Bima dengan tidak percaya “apa benar Tyas dibunuh?”“Menurut keterangan mereka ya tapi bukan salah satu dari kami atau orang yang menjaga

  • Hurt You   Kematian

    Perkataan Billy membuat Mili terkejut namun seketika tertawa, Billy menatap sang ibu dengan tatapan yang tidak mempercayai semuanya dan saat menatap Bima dimana tampak biasa saja dengan apa yang Mili lakukan.“Kamu nggak akan setega itu melakukannya pada ibu kamu sendiri” menatap santai pada Billy “kamu hebat bisa membuat dia bersandiwara seperti ini” mengalihkan pandangan pada Bima dengan tatapan mengejek.“Terserah, sekarang apa yang akan kamu lakukan padaku?”“Jebakan murahan” sindir Mili menatap remeh pada Bima “kamu nggak lupa kan siapa orang tuaku?”“Kamu sendiri tidak lupa bukan siapa mertuaku dan peran mertuaku pada orang tuamu?”“Tutup mulutmu saat mengatakan hal itu, kalau bukan karena pria itu orang tuaku akan tetap hidup sampai saat ini.”“Kamu yang membuat masalah dengannya jadi apa harus diam?” Bima memandang Mili dengan sedikit wasp

  • Hurt You   Mendatangi Musuh

    Semua menatap tidak percaya dengan apa yang Rifat katakan, Zee yang mendengar itu seketika menjadi pucat dan takut hal buruk terjadi. Sentuhan di tangannya membuat Zee menatap sang sumber dimana memberikan senyuman yang sangat menenangkan, memilih untuk diam dengan menarik serta menghembuskan nafas secara perlahan.Pihak rumah sakit sudah diberitahukan untuk tidak ada yang masuk ke dalam ruangan kecuali dengan panggilan salah satu diantara mereka, jika sampai pihak rumah sakit masuk tanpa panggilan Wijaya akan menuntut secara hukum. Zee tahu jika saat ini sangat aman bersama dengan keluarganya, memilih duduk dekat Tania dengan memeluknya erat diimbangi dengan sentuhan pada rambutnya.“Maafkan aku, mi.”“Nggak perlu minta maaf karena meski kamu nggak melakukan ini pasti suatu saat akan terjadi” belaian lembut di rambut membuat Zee lamgsung mengantuk “alasan kita setuju dengan semua rencana kamu adalah menyelamatkan Billy dimana

  • Hurt You   Pindah Kamar

    Semua Mata memandang pintu yang terbuka dimana tampak Tari dan Via beserta yang lain masuk ke dalam ruangan Zee membuat mereka saling memandang satu sama lain, mereka mengelilingi Zee dengan memberikan pelukan singkat secara bergantian.“Tama kamu sama mama di ruangan mami dan papi temani Rey. Papa akan disini sama Tari dan Jimmy” menatap Tama yang mengangguk pelan “Mbak Via mau di sini atau tempat papi?”“Bagaimana kalau semua berkumpul di tempat Anggi?” mereka semua menatap Zee “atau berkumpul dalam satu tempat jadi biarkan penjaga ada di tempat masing – masing, strategi mengalihkan perhatian.”Semua saling menatap satu sama lain seakan apa yang dikatakan Zee adalah benar adanya, akan lebih baik jika mereka berada dalam satu ruangan yang sama sehingga mudah untuk menghentikan gerakan mereka semua.“Keadaan siapa yang sudah jauh lebih baik?” Tian menatap Leo yang mengangkat bahu.&l

  • Hurt You   Rencana Dimulai

    Pelukan Wijaya membuat Zee menangis keras ditambah tepukan pelan pada punggungnya semakin air matanya keluar deras, perasaan bersalah menghampiri dirinya saat memutuskan menikah dengan Billy. Pria yang membenci dirinya dan dengan sengaja menjebak untuk hubungan lebih dalam sebelum menikah, masuk ke dalam jebakan hingga membuat Zee tanpa sadar mencintai pria tersebut meski beberapa kali menolaknya.“Cinta nggak bisa memilih pada siapa seperti papi ke mami, meski usia papi tidak muda lagi saat bertemu mami tetap saja mami kamu bisa mencintai papi sedalam ini begitu juga sebaliknya” menghapus air mata Zee yang berada di pipi “sekarang tinggal lihat bagaimana Billy bersikap, hati kamu sama seperti mami hanya saja tetap harus mendapatkan pelajaran.”Zee mengangguk pelan “bagaimana dengan Anggi?”“Pastinya keguguran tapi tenang saja papi yakin pasti nanti akan dapat bayi kembar sama seperti Via” mereka berdua saling mema

  • Hurt You   Penyesalan Dalam

    Kedua orang beda jenis kelamin tersebut masih diam membisu dan tidak ada tanda – tanda membuka suara sama sekali, melihat merek berdua membuat semua lelah termasuk Boy dan Gerald.“Bawa mereka ke kantor polisi dan kalian harus hati – hati karena apa yang kita hadapi sangat licik” Boy menatap pengawal dengan datar “nanti aku akan menyusul setelah membuat laporan pada pihak rumah sakit bersama satpam.”“Aku yang akan menemani mereka” Boy menatap Gerald dan hanya mengangguk pelan.Zee hanya diam saat melihat mereka semua keluar dari ruangan, tanpa menyadari Boy melangkah kearah dirinya dengan memegang kepalanya yang membuat Zee terkejut.“Aku nggak papa tapi tidak dengan Leo” mengarahkan pandangan ke arah Leo yang penuh luka di lengan.“Penjaga yang kuat sekali pun nggak mengubah semuanya” menatap lesu pada Zee “bagaimana dengan Billy?”Zee mengangkat bahu &ldqu

  • Hurt You   Serangan Tiba-tiba

    Leo membiarkan Zee menangis sepuasnya, satu hal yang mereka rahasiakan dari Billy adalah kehamilan dimana bayi mereka baik – baik saja meski harus dipantau lebih dalam karena bisa saja Zee akan melahirkan di bulan berikutnya jika memang tidak memungkinkan, bahkan yang membuat Zee bingung adalah Billy yang tidak merasakan perutnya yang masih membesar saat tadi mereka berdekatan.“Sudah lebih baik?” mengangguk pelan “lantas apa rencanamu?”“Aku sudah pernah bilang ke Endi, kamu, Mas Boy dan Mas Gerald” menatap Leo malas “aku hanya ingin tahu sejauh mana Billy melangkah, bukan aku meminta dia memilih hanya saja apa yang ibunya lakukan sudah masuk dalam tindak kriminal.”“Apa pun itu pasti kami dukung.”“Mami dimana kok nggak terlihat?”“Mami pulang karena Anggi lagi rewel.”“Hamil muda ya begitu nanti kamu juga akan sama merasakan, bagaimana sama itu

DMCA.com Protection Status