Semua Bab Manusia Penakluk Dunia: Bab 61 - Bab 70

139 Bab

60. Janji Komandan Ebion

Lorong gelap dengan setitik cahaya terlihat sangat jauh, tapi dalam satu langkah saja Jillian telah sampai di ujung cahaya itu. Matanya silau oleh cahaya di sekitarnya tapi sekejap pula penglihatan Jillian kembali seperti semula.Jillian tiba di tempat yang berbeda dan entah di mana, tidak ada lagi bentang sabana yang luas, tidak ada lagi suara dentingan logam dalam peperangan, dan tidak ada langit gelap seperti di Darkcold. Ia tiba di sebuah hutan di mana langit begitu cerah dan di belakangnya menjulang gunung yang sangat tinggi.“Mika!” Jillian berteriak ketika melihat Mika yang sudah terhunus oleh cambuk Lord of Pollution.Kemudian cambuk itu menghempasnya dan melepaskan tusukan yang menusuk perut Mika.Menghilang.Jillian menangkap tubuh Mika yang hampir terbanting ke tanah. Ia memeluk Mika dengan penuh harapan agar Mika tidak meninggalkannya. Tapi Mika sekarat, tubuhnya penuh dengan luka, tangan kanannya telah putus dari siku ke ba
Baca selengkapnya

61. Tribute

“Hunter peringat pertama di Inggris dan peringkat kedua di Prancis. Lemah,” ucap Jillian.Dua orang terbaring di lantai dengan penuh keringat, tubuh mereka tidak terluka parah hanya ada sedikit luka memar dan tidak fatal.“Ini semua gara-gara rencana bodohmu! Kau hanya menjadikanku umpan,” gerutu Mika.Sacha tidak terima, “Kau sendiri tidak segera menyerangnya, kau hanya berdiri diam.”“Apa kalian terluka? Apa kalian perlu istirahat karena lelah? Atau kita berhenti saja karena kalian hunter lemah?” ucap Jillian dengan penuh keangkuhan.“Sial, kami tak akan berhenti hanya gara-gara luka seperti ini,” Mika bangkit.“Luka bisa disembuhkan tapi kematian tidak bisa dibangkitkan,” Sacha juga bangkit.“Kuberi tahu beberapa hal. Sacha, aku menyukai orang sepertimu, orang yang menimbang-nimbang rencana untuk bergerak tap improvisasimu sangat buruk. Sedangkan Mika, ka
Baca selengkapnya

Untuk Pembaca

Halo, bagaimana peperangan itu? Bagaimana kekuatan aliansi dan musuh, siapa yang lebih kuat? Seru gak nih? Menurut kalian bagaimana kabar Tim Adam nih? Ini kira-kira Jillian kemana ya? Kira-kira Jillian bisa balik gak ya? Jadi next cerita selanjutnya, satu rahasia Jillian itu bakal terungkap. Author gak bohong, author tuh males basa-basi sok keren atau menyebunyikan rahasia yang nanti diungkap di akhir. Next kira-kira kondisi Tim Adam, WH Organization, dan segala yang menyangkut Jillian bakal bagaimana ya setelah perang? Kan seru tuh Jillian gak bisa balik terus Arina nikah lagi, booom!!!! Jillian tiba-tiba balik liat Arina yang nikah hahahahaha.... tapi ini bukan novel NTR/ drama guys, santai gak balik kok, eh... Next, akan ada cerita petualangan Jillian di dunia lain. Bumi akan dalam bahaya loh, negara terbesar akan hancur dan itu merupakan "awal dari langkah menghancurkan bumi". Tapi kira-kira kok monster suka banget ya ke bumi, kenapa yak? Tolong dong, ka
Baca selengkapnya

62. Pemakaman

Sejak awal Jillian sudah berniat mengubur Mika di sekitar gunung berbatu itu, alasannya sederhana agar Jillian mudah mengingat lokasinya. Kemudian ia berjalan menembus hutan untuk menemukan rute ke gunung itu, ia harap letaknya tidak terlalu jauh atau syukur-syukur dia menemukan tempat lain yang memiliki tanda khusus agar mudah di ingat.Sekilas diamati pepohonan di hutan itu mirip dengan pohon pinus karena daun-daun pohon tidak lebar tapi berbentuk lurus seperti daun pohon pinus. Ada juga pohon yang rindang dengan daun maple hijau dan tumbuh dengan buah yang mirip tomat. Meskipun sedikit ragu, Jillian memetik buah di pohon itu dan rasa buahnya mirip seperti timun tapi sedikit asam.Jillian memasukkan beberapa buah ke dalam kantongnya dan ketika buah-buah itu bercampur dengan kristal Sokaiva, Jillian teringat bahwa masih ada satu kristal yang tertinggal. Jillian ingat bahwa sebelum tewas, kristal itu sempat terjatuh dari tangan Sahura.‘Akan kucari nanti,&
Baca selengkapnya

63. Lohika

Jillian teringat pada salah satu bab di buku yang ia baca di perpustakaan kerajaan Elrone. Lohika merupakan sebuah dunia yang dihuni oleh para ras naga, salah satu ras terkuat, salah satu ras sekutu dari aliansi Dark One, dan mereka memiliki raja yang sangat loyal pada Lord of Almighty— Lord tertinggi di Dunia Siklus.Lohika adalah dunia yang sangat subur, di mana sebagian besar dunianya berupa hutan yang lebat dan tidak berpenghuni ras lain. Lautnya sangat kaya akan ikan dan hanya memiliki beberapa cabang sungai tapi ukurannya sangat panjang dan lebar. Sungai-sungai itu menghubungkan setiap danau di Lohika. Tapi sejauh cakrawala yang dilihat Jillian hanya ada hutan lebat dan beberapa gunung berbatu.Naga-naga pada umumnya memakan ikan yang berasal dari sungai atau danau di sana. Ras naga juga memiliki sistem kerajaan dan bangsawan, mereka memiliki sebuah kerajaan dan istana, dan mereka tinggal berkelompok dalam satu kota.Para naga sangat jarang keluar da
Baca selengkapnya

64. Bersembunyi

Jillian turun dari gunung itu dengan perisai hitam di punggungnya, sepertinya lagi-lagi Shield of Guardian Manaearth menyembunyikan aura Jillian. Tapi ia tidak yakin bila kali ini aura yang disamarkan oleh perisai itu adalah aura kebencian. Tapi untuk berjaga-jaga, Jillian hendak menjaga keberadaan perisai itu agar tidak memancing kehadiran para naga.Jillian menghabiskan sisa hari itu dengan memetik buah yang mirip tomat dengan rasa timun itu. Ia berencana menghemat persediaan makanan dengan memakan sepertiga ransumnya dalam sehari jadi ia bisa bertahan selama 12 hari.Untungnya buah itu mengandung banyak sekali air di dalamnya, jadi Jillian dapat menghemat persediaan air di botolnya cukup lama.Rasanya akan sulit untuk Jillian keluar dari tempat ini, dari buku yang dibacanya tak ada ras lain yang tinggal bersama ras naga. Buruknya, bentang hutan terlihat sangat begitu luas dan tak berujung.Sejujurnya Jillian tak tahu bagaimana cara dia pulang, berapa l
Baca selengkapnya

65. Jillian Melawan Belasan Naga

“Khaaa...!” Empat naga yang baru saja mendarat langsung meraung bersama. Mereka menjulurkan lehernya dan menunjukkan taring-taringnya yang sangat tajam.Satu naga melompat dengan merentangkan lengannya dan sayap muncul dari lengan tersebut. Naga itu tanpa ragu menerjang Jillian. Tapi perasaan Jillian tak gemetar sedikit pun, ia tak takut, dan dia tetap tenang meski baru pertama kali berhadapan dengan ras naga.Jillian menghindar ke samping dari serangan naga itu, tanpa basa-basi ia menyerang bagian leher naga itu dengan dua pedang gladiusnya. Kemudian delapan pedang melesat bersamaan untuk menyerang tubuh naga itu.Leher naga itu mengalami luka gores tetapi tidak terlalu dalam, beberapa pedang claymore Jillian berhasil menancap di sekitar sayap dan lengan naga itu. Akan tetapi beberapa pedangnya yang mengarah ke punggung naga hanya memantul karena punggung naga itu memiliki sisik yang lebih besar dan tebal.Naga itu bergegas mengubah arah dan
Baca selengkapnya

66. Jillian Melawan Naga Biru

Naga itu berbalik, ekornya mencambuk ke arah Jillian dengan cepat. Jillian menghindar dengan melompat ke udara. Rasanya dia ingin menggunakan Dark Cold  pada naga itu untuk membalas dendam, tapi dia hanya bisa menggunakannya sekali lagi jadi Jillian mengurungkan niatnya.Sword Rain... Jillian mengeluarkan puluhan pedang yang melayang di udara. Ketika tangannya turun sebagai isyarat melancarkan serangan, pedang-pedang itu jatuh seperti hujan pedang. Tapi sayang, serangan itu kurang berdampak bagi para naga.Insting Jillian merasakan sesuatu mendekat, ia berbalik dan seekor naga dengan kecepatan penuh sedang terbang lurus ke arahnya. Dalam beberapa detik moncong rahang naga itu telah sampai di depan Jillian. Spontan ia hanya bisa menahan serangan itu dengan dua pedang gladius-nya.Jillian terdorong di udara oleh naga itu. Rahang naga itu perlahan terbuka untuk mencabik-cabik tubuh Jillian yang terangkut.“Kesempatan!” batin Jillian dalam ha
Baca selengkapnya

67. Naga Biru Binis

“Khaaa...!”Naga biru itu meraung dengan amarah. Ia bangkit dan langsung mengepakkan sayap. Jillian menciptakan satu pedang claymore-nya yang melayang tepat di sisi lengannya. Naga itu terbang dengan cepat mengarah ke Jillian, ia tahu bahwa naga itu akan menubruknya, menerkam, atau mungkin mengejar Jillian. Jillian tak lari atau bahkan tak gemetar sedikit pun, pedang claymore-nya melesat ke arah mulut naga yang sedikit terbuka. Semburan api kembali dikeluarkan oleh naga itu dan pedang claymore kembali hancur dengan mudah. Naga itu terus terbang lurus tapi Jillian tak ingin menghindar, ia mengeluarkan dua pedang gladius-nya. Ketika moncong kepala naga itu sedekat dua meter, Jillian bergegas menghindar ke samping kiri, dia mengayunkan dua pedang gladius-nya secara bersamaan.  Harapan Jillian untuk menambah luka di bahu naga itu gagal, jangkauan dari pedang galdius-nya tak cukup mengoyak luka itu agar bertambah lebar. Salah satu pedang gladius-nya ba
Baca selengkapnya

68. Monster Jillian

Binis merasakan aura yang mirip dari balkanji. Ukuran makhluk itu tidak berubah dari sebelumnya, tapi wajahnya kini diselimuti oleh topeng tengkorak yang menyatu dengan lekuk wajahnya. Jubah hitamnya masih sama tapi kini telah menyelimuti hingga tangan dan kakinya.Makhluk itu berdiri dengan gerak tubuh yang melayang anggun. Empat sayap sederhana seperti kain selendang terentang di belakang punggung makhluk itu. Ia memiliki ekor yang berbentuk sama dengan sayapnya, jadi tak ada yang tahu apakah makhluk itu sesungguhnya memiliki 4 sayap dengan 1 ekor, atau 5 sayap, atau malah memiliki 5 ekor. Tapi Binis sangat yakin bahwa aura ini adalah balkanji.“Kau ini apa?” tanya Binis.Makhluk itu menatap Binis. Sejenak kemudian ia meraung keras, “Khaaa...!”Binis merasakan aura pekat dan manapool yang sangat besar dari makhluk itu. Insting naganya merasakan ancaman dari makhluk itu. Berbeda dengan tadi ia hanya jengkel pada keangkuhan serangg
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status