Lima orang bertampang sangar berjalan pelan-pelan di lekukan bekas aliran air. Semua berwajah lokal. Masing-masing memegang senapan serbu. Mereka memperhatikan sekitar dengan waspada. “Aku merasa jadi budak di negeri sendiri,” kata Limo, yang berperawakan paling kekar. “Anggota lokal cuma kita berlima. Bisa apa kita?” Binu, lelaki berkumis tebal, berkomentar. "Mental kita adalah mental terjajah. Terima saja nasib jadi pangkat rendahan." "Kita rubah mindset itu. Kita harus jadi tuan di negeri sendiri." "Tampang kau tidak cocok jadi big boss. Jangan mimpi." "Bukan jadi big boss." "Lalu?" “Limo maunya komisi yang wajarlah,” sahut Zaki, lelaki berambut gondrong. “Peran kita dalam pemasaran di negeri ini cukup signifikan.” "Yang wajar itu yang bagaimana?" "Yang proporsional." "Yang proporsional itu yang bagaimana?" "Yang sesuai dengan beban tanggung jawab kita." "Iya, yang bagaimana itu? Janga
Last Updated : 2021-11-02 Read more