Bahkan di bawah selimut tipis, Adrian dapat merasakan panas tubuhnya semakin tinggi dan cuaca panas pada minggu itu juga hanya memperburuknya. Badannya terasa pegal, ia bahkan dapat merasakan panas ketika menyentuh wajahnya sendiri. Adrian bahkan tidak memiliki tenaga untuk bangkit dari tidurnya ataupun mengomel. Nafasnya pendek, terengah-engah setiap kali ia menghirup udara, paru-parunya tidak punya pilihan selain menghirup udara di sekitarnya. Adrian tidak makan apa-apa selain sup yang paling encer dan terasa hambar, jadi nafsu makannya berkurang. Aiden bisa mendengar ia terbatuk bahkan dari luar pintu. “Aku rasa aku perlu meminta Max datang kesini rutin untuk memantaumu,” Aiden masuk ke kamarnya dengan seorang pelayan wanita mengikutinya dari belakang, membawa sebuah nampan. Aiden memberi instruksi kepada pelayan tersebut untuk meletakkan nampannya di atas meja yang berada di ujung kamar. Adrian masih tiduran di
Baca selengkapnya