Home / Romansa / Life Must Go On / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Life Must Go On: Chapter 31 - Chapter 40

132 Chapters

bab #30

“Bukan lemah. Hanya saja, dia merasa belum menemukan solusi atas semua masalahnya saat ini.” Yaya tidak membawa mobil hari ini. Mobilnya sedang dipakai papi, karena mobil papi sedang perawatan hari ini. Jadilah yaya harus naik taxi. Percuma juga menunggu sopirnya datang, pasti papi belum selesai memakai mobilnya. “Ikut saya” ucap pak ryan saat yaya sedang menunggu taxi disana “Tidak perlu pak. Saya sedang menunggu taxi” balas yaya tanpa memperhatikan lawan bicaranya. “Apa saya meminta pendapat ? Tidak kan” ucap pak ryan. Dia berjalan keluar dari mobil nya dan memaksa yaya untuk masuk. “Tapi pa” “Cepatlah. Saya tidak ingin berdebat” jelas pak ryan Sudahlah. Dia lelah setelah pulang bekerja, dan juga sedang malas berdebat.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #31

Hari berlalu dengan sangat cepat dan ini adalah hari pernikahan yaya dan pak ryan. Banyak undangan yang datang. Baik teman, sahabat, kenalan hingga kolega bisnis kedua keluarga. Mereka mengadakan resepsi setelah itu. Jadi acara nya berjalan dari pagi, hingga malam hari. “Selamat yay. Akhirnya nikah juga” ucap nina yang datang bersama pak arya hari ini “Makasih nina. Lo cepetan nyusul. Sama pak arya juga” kata yaya Mereka berdua terlihat tersenyum kikuk saat mendengar itu. “Udah yah. Kasian yang lain udah pada antri” kata pak arya Banyak lagi tamu yang datang setelah itu. Padahal kaki yaya sudah pegal saat ini. “Selamat yah mba” “Selamat bu” “Selamat dek” Banyak yang memberi ucapan selamat pada yaya dengan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #32

Di tempat yang sama, audrey sedang menyantap kue coklatnya. Rasanya enak. Itu karena audrey lah yang mengurus bagian kue diacara pernikahan ryan dan yaya. “Ekhemm!” dehem seseorang yang sedang berdiri disebelah audrey Audrey mengangkat wajahnya agar dia bisa melihat siapa itu. “Ngapain?” tanya audrey saat melihat vano lah yang berdiri disana. Audrey masih terus menyantap makanannya dengan santai. “Hobi banget yah, pamer-pamer begitu?!” Ucap vano tiba-tiba. Dia melepaskan tuxedo yang sedang dipakainya, dan menyampirkan itu di pangkuan Audrey. “Itu juga gaunnya. Kenapa modelnya kayak gitu?” Ujar vano lagi “Apa sih?” tanya audrey kebingungan Dia memakan kuenya dengan santai. Itu karena dia tidak merasa ada yang salah dengan gaun yang sedang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #33

Setelah acara pernikahan dan resepsi itu selesai, yaya dan ryan langsung pergi darisana. Tak lama kemudian, yaya dan kak ryan sudah sampai di tempat tujuan. Rumah itu besar. Bahkan sangat mewah. Semua interior-nya terlihat berkilau dan sangat modern. Walau rumah yaya juga tak kalah besar dan mewah. Kak ryan langsung saja berjalan meninggalkan yaya begitu saja. Bahkan dia tidak mengajaknya untuk masuk. "Dasar bossy" ejek yaya. Dia berjalan masuk sendirian kesana. Mustahil menunggu kak ryan untuk menyuruhnya masuk. "Selamat malam nyonya" sapa para maid disana saat yaya sudah sampai disana "Selamat malam semua" senyum yaya. Mereka sangat banyak. Bahkan mungkin belasan orang. "Mari nyonya, kamarnya dilantai atas. Biar saya bantu" kata salah seorang dari mereka sambil membawa koper yaya Yaya berjalan kekamar yang ditunjuk pelayan disana. Mereka juga sudah meletaka
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #34

“Mau atau tidak. Seseorang harus meneruskan semua yang sudah dia mulai” Pagi ini yaya bangun dengan perasaan lega. Tidurnya semalam sangat nyenyak. Padahal kemarin itu sangat melelahkan. Entahlah.Yaya mulai membersihkan dirinya. Dia menatap koper milik nya. Mungkin dia akan merapikan pakaian nya nanti. Dia hanya akan merapikan alat rias nya saat ini. Tak lama kemudian, dia sudah rapi dengan celana panjang berbahan kain, dan baju yang tidak berlebihan.“Pagi nyonya” sapa bibi saat melihat yaya yang baru saja turun“Panggil saja yaya” ucap yaya. Dia tidak suka dipanggil seperti itu.Namun bukan nya menjawab, mereka hanya tertawa mendengar perkataan yaya barusan. Apa itu lucu ?. Sudahlah. “Nyonya ingin sesuatu ?” tanya bibi “Tidak. Saya akan memasak. Mungkin akan perlu beberapa bantuan nanti” jawab yaya 
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #35

Jangan nyerah. Pernikahan itu cuman sekali dan sebisa mungkin kamu harus mempertahankan pernikahanmu”  Keesokan pagi-nya, yaya berjalan kelantai bawah untuk menyiapkan makanan seperti hari kemarin. "Pagi bi" sapa yaya pada para pekerja disana "Pagi nyonya" jawab mereka "Tidak usah di panggil begitu, panggilnya yaya aja" ucap yaya kembali memberitahu mereka "Enggak bisa gitu nyonya. Kan sekarang rumah ini sudah punya nyonya besar" Yaya mengangguk, walau dia merasa risih dipanggil seperti itu. Sebenarnya beberapa pekerja disini kebanyakan seumuran mami, dan sisanya mungkin berumur 30 sampai 40-an. Jadi yaya yang paling muda disana. "Yaya masak aja yah bi" kata yaya segera memasuki dapur untuk membuat makanan. "Tapi kalau di tanya sama kak ryan, bilang aja bibi yang masak, jangan bilang ini buatan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #36

“Ini hidupnya. Jadi dia tidak akan membiarkan orang lain menghancurkan nya”~ Keesokan harinya yaya menjalani kesibukan seperti hari biasanya. Memasak lebih dulu, baru setelah itu siap-siap untuk olahraga pagi. Sepertinya dia akan lari keliling kompleks pagi ini. Ini hari sabtu, dan kak ryan tentu saja libur. Yaya telah siap dengan kostum olahraga sopannya dan hendak turun kebawah. Apa kak ryan juga suka berolahraga ?. Saat sampai di lantai bawah, yaya malah menemukan diana disana. Pagi-pagi sudah berada di rumah orang. Memang tidak punya tata krama wanita itu. "Makan dulu yuk sayang. Udah aku masakin nih" ucap diana Yaya tertawa miris mendengarnya. Dia yang memasak ? Apa yaya tidak salah dengar ? "Kenapa tertawa ?" Tanya diana saat mendengar yaya yang tertawa di belakangnya. Namun yaya hanya mengangkat ba
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #37

“Pagi semua” sapa audrey pada teman-teman nya yang kebetulan berpapasan di lantai bawah.“Pagi audrey..”Kadang audrey lebih suka menjadi karyawan biasa dibanding manager. Hanya terkadang. Karena audrey sadar manager juga posisi incaran setiap karyawan.Baru saja audrey menaruh bokong nya di kursi kerja. Sebuah ketukan sudah mampir di pintu ruangan nya.“Masuk” kata audrey mempersilahkan.“Permisi mba A” sapa pak rahmat – bagian cleaning servis perusahaan.“Iya pak” kata audrey“Begini mba. Mba disuruh boss buatin kopi kayak kemarin. Katanya jangan lama-lama” kata pak rahmatHaduhh. Boss itu lagi.“CEO yah pak ?” tanya audrey memastikan“Iya mba” jawab pak rahmatSetidaknya audrey sudah berharap itu bukan vano. Walau kenyataan nya itu memang dia.“Iya pak. Makasih yah pak” ucap audrey ram
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #38

Audrey bangun lebih lambat hari ini. Untung saja ini akhir pekan dan audrey bersyukur untuk itu.Setidaknya dia tidak bertemu dengan mantan, ralat. Boss nya itu.Bagaimana caranya menghindar dari vano. Audrey sih sebenarnya biasa saja. Tapi pria itu pasti akan mengganggunya lagi.Dia harus mencari kesibukan lain agar pria itu tidak menyuruhnya untuk membuatkan kopi lagi setiap pagi.Semoga saja dia memang tidak disuruh membuatkan kopi lagi nanti.Saat sedang berfikir, ponsel nya tiba-tiba saja berdering. Itu telepon dari dita“Halo dit” ujar audrey setelah mengangkat panggilan itu“Halo mba” kata dita“Dita ganggu nggak nih ?” tanya dita“Enggak dong. Saya juga lagi enggak ada kerjaan” jawab audrey“Gimana honey moon nya, lancar ?” kini giliran audrey yang bertanya“Hehe, lancar kok mba. Lancar banget malah” jawab ditaEntah apa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

bab #39

Waktu berlalu dengan cepat dan hari ini audrey harus kembali bekerja. Dia hanya akan mengabsen di kantor, mengambil berkas dari ruangan dita lalu pergi untuk melakukan survey.Perusahaan sebelah yang dimaksud dita itu, adalah perusahaan yang masih berkerabat dengan perusahaan milik vano.“Woy audrey” teriak dika saat melihat audrey yang baru saja datang“Kenapa muka lo cerah banget hari ini ?” tanya dika“Emang kenapa ? Enggak boleh gitu muka gue cerah ?” kata audrey balik bertanya“Bentar..” ucap dika lalu menatap penampilan audrey hari ini“Tumben lo pake hills tinggi. Terus ni rambut di ikat juga” kata dika“Kenapa ? Beda yah gue” kata audrey“Iya sih. Terus kenapa baju nya kebuka juga, tumben lo pake blazer” ujar dika“Banyak tanya deh lo. Bilangin aja gue cakep. Gitu aja susah” kata audrey“Pede banget lo&rdq
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status