Hari berlalu dengan sangat cepat dan ini adalah hari pernikahan yaya dan pak ryan. Banyak undangan yang datang. Baik teman, sahabat, kenalan hingga kolega bisnis kedua keluarga.
Mereka mengadakan resepsi setelah itu. Jadi acara nya berjalan dari pagi, hingga malam hari.
“Selamat yay. Akhirnya nikah juga” ucap nina yang datang bersama pak arya hari ini
“Makasih nina. Lo cepetan nyusul. Sama pak arya juga” kata yaya
Mereka berdua terlihat tersenyum kikuk saat mendengar itu.
“Udah yah. Kasian yang lain udah pada antri” kata pak arya
Banyak lagi tamu yang datang setelah itu. Padahal kaki yaya sudah pegal saat ini.
“Selamat yah mba”
“Selamat bu”
“Selamat dek”
Banyak yang memberi ucapan selamat pada yaya dengan
Di tempat yang sama, audrey sedang menyantap kue coklatnya. Rasanya enak. Itu karena audrey lah yang mengurus bagian kue diacara pernikahan ryan dan yaya.“Ekhemm!” dehem seseorang yang sedang berdiri disebelah audreyAudrey mengangkat wajahnya agar dia bisa melihat siapa itu.“Ngapain?” tanya audrey saat melihat vano lah yang berdiri disana.Audrey masih terus menyantap makanannya dengan santai.“Hobi banget yah, pamer-pamer begitu?!” Ucap vano tiba-tiba.Dia melepaskan tuxedo yang sedang dipakainya, dan menyampirkan itu di pangkuan Audrey.“Itu juga gaunnya. Kenapa modelnya kayak gitu?” Ujar vano lagi“Apa sih?” tanya audrey kebingunganDia memakan kuenya dengan santai. Itu karena dia tidak merasa ada yang salah dengan gaun yang sedang
Setelah acara pernikahan dan resepsi itu selesai, yaya dan ryan langsung pergi darisana. Tak lama kemudian, yaya dan kak ryan sudah sampai di tempat tujuan. Rumah itu besar. Bahkan sangat mewah. Semua interior-nya terlihat berkilau dan sangat modern. Walau rumah yaya juga tak kalah besar dan mewah.Kak ryan langsung saja berjalan meninggalkan yaya begitu saja. Bahkan dia tidak mengajaknya untuk masuk."Dasar bossy" ejek yaya. Dia berjalan masuk sendirian kesana. Mustahil menunggu kak ryan untuk menyuruhnya masuk."Selamat malam nyonya" sapa para maid disana saat yaya sudah sampai disana"Selamat malam semua" senyum yaya. Mereka sangat banyak. Bahkan mungkin belasan orang."Mari nyonya, kamarnya dilantai atas. Biar saya bantu" kata salah seorang dari mereka sambil membawa koper yayaYaya berjalan kekamar yang ditunjuk pelayan disana. Mereka juga sudah meletaka
“Mau atau tidak. Seseorang harus meneruskan semua yang sudah dia mulai”Pagi ini yaya bangun dengan perasaan lega. Tidurnya semalam sangat nyenyak. Padahal kemarin itu sangat melelahkan. Entahlah.Yaya mulai membersihkan dirinya. Dia menatap koper milik nya. Mungkin dia akan merapikan pakaian nya nanti. Dia hanya akan merapikan alat rias nya saat ini. Tak lama kemudian, dia sudah rapi dengan celana panjang berbahan kain, dan baju yang tidak berlebihan.“Pagi nyonya” sapa bibi saat melihat yaya yang baru saja turun“Panggil saja yaya” ucap yaya. Dia tidak suka dipanggil seperti itu.Namun bukan nya menjawab, mereka hanya tertawa mendengar perkataan yaya barusan. Apa itu lucu ?. Sudahlah.“Nyonya ingin sesuatu ?” tanya bibi“Tidak. Saya akan memasak. Mungkin akan perlu beberapa bantuan nanti” jawab yaya
Jangan nyerah. Pernikahan itu cuman sekali dan sebisa mungkin kamu harus mempertahankan pernikahanmu”Keesokan pagi-nya, yaya berjalan kelantai bawah untuk menyiapkan makanan seperti hari kemarin."Pagi bi" sapa yaya pada para pekerja disana"Pagi nyonya" jawab mereka"Tidak usah di panggil begitu, panggilnya yaya aja" ucap yaya kembali memberitahu mereka"Enggak bisa gitu nyonya. Kan sekarang rumah ini sudah punya nyonya besar" Yaya mengangguk, walau dia merasa risih dipanggil seperti itu. Sebenarnya beberapa pekerja disini kebanyakan seumuran mami, dan sisanya mungkin berumur 30 sampai 40-an. Jadi yaya yang paling muda disana."Yaya masak aja yah bi" kata yaya segera memasuki dapur untuk membuat makanan."Tapi kalau di tanya sama kak ryan, bilang aja bibi yang masak, jangan bilang ini buatan
“Ini hidupnya. Jadi dia tidak akan membiarkan orang lain menghancurkan nya”~Keesokan harinya yaya menjalani kesibukan seperti hari biasanya. Memasak lebih dulu, baru setelah itu siap-siap untuk olahraga pagi. Sepertinya dia akan lari keliling kompleks pagi ini.Ini hari sabtu, dan kak ryan tentu saja libur.Yaya telah siap dengan kostum olahraga sopannya dan hendak turun kebawah. Apa kak ryan juga suka berolahraga ?. Saat sampai di lantai bawah, yaya malah menemukan diana disana. Pagi-pagi sudah berada di rumah orang. Memang tidak punya tata krama wanita itu."Makan dulu yuk sayang. Udah aku masakin nih" ucap dianaYaya tertawa miris mendengarnya. Dia yang memasak ? Apa yaya tidak salah dengar ?"Kenapa tertawa ?" Tanya diana saat mendengar yaya yang tertawa di belakangnya. Namun yaya hanya mengangkat ba
“Pagi semua” sapa audrey pada teman-teman nya yang kebetulan berpapasan di lantai bawah.“Pagi audrey..”Kadang audrey lebih suka menjadi karyawan biasa dibanding manager. Hanya terkadang. Karena audrey sadar manager juga posisi incaran setiap karyawan.Baru saja audrey menaruh bokong nya di kursi kerja. Sebuah ketukan sudah mampir di pintu ruangan nya.“Masuk” kata audrey mempersilahkan.“Permisi mba A” sapa pak rahmat – bagian cleaning servis perusahaan.“Iya pak” kata audrey“Begini mba. Mba disuruh boss buatin kopi kayak kemarin. Katanya jangan lama-lama” kata pak rahmatHaduhh. Boss itu lagi.“CEO yah pak ?” tanya audrey memastikan“Iya mba” jawab pak rahmatSetidaknya audrey sudah berharap itu bukan vano. Walau kenyataan nya itu memang dia.“Iya pak. Makasih yah pak” ucap audrey ram
Audrey bangun lebih lambat hari ini. Untung saja ini akhir pekan dan audrey bersyukur untuk itu.Setidaknya dia tidak bertemu dengan mantan, ralat. Boss nya itu.Bagaimana caranya menghindar dari vano. Audrey sih sebenarnya biasa saja. Tapi pria itu pasti akan mengganggunya lagi.Dia harus mencari kesibukan lain agar pria itu tidak menyuruhnya untuk membuatkan kopi lagi setiap pagi.Semoga saja dia memang tidak disuruh membuatkan kopi lagi nanti.Saat sedang berfikir, ponsel nya tiba-tiba saja berdering. Itu telepon dari dita“Halo dit” ujar audrey setelah mengangkat panggilan itu“Halo mba” kata dita“Dita ganggu nggak nih ?” tanya dita“Enggak dong. Saya juga lagi enggak ada kerjaan” jawab audrey“Gimana honey moon nya, lancar ?” kini giliran audrey yang bertanya“Hehe, lancar kok mba. Lancar banget malah” jawab ditaEntah apa
Waktu berlalu dengan cepat dan hari ini audrey harus kembali bekerja. Dia hanya akan mengabsen di kantor, mengambil berkas dari ruangan dita lalu pergi untuk melakukan survey.Perusahaan sebelah yang dimaksud dita itu, adalah perusahaan yang masih berkerabat dengan perusahaan milik vano.“Woy audrey” teriak dika saat melihat audrey yang baru saja datang“Kenapa muka lo cerah banget hari ini ?” tanya dika“Emang kenapa ? Enggak boleh gitu muka gue cerah ?” kata audrey balik bertanya“Bentar..” ucap dika lalu menatap penampilan audrey hari ini“Tumben lo pake hills tinggi. Terus ni rambut di ikat juga” kata dika“Kenapa ? Beda yah gue” kata audrey“Iya sih. Terus kenapa baju nya kebuka juga, tumben lo pake blazer” ujar dika“Banyak tanya deh lo. Bilangin aja gue cakep. Gitu aja susah” kata audrey“Pede banget lo&rdq
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi
“Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it
Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me
Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan
Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me
Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini adalah acara pernikahan Audrey dan Vano. Saat Vano berkata dia ingin melihat gaun pengantin milik Audrey setelah kembali ke Jakarta, dia ternyata mengurungkan niatnya itu.Dia hanya berkata bahwa dia setuju dengan semua pilihan Audrey. Jadilah Audrey menggunanakan rancangan yang sudah dia beserta mama, mommy, dan beberapa keluarga lainnya pilih waktu itu.
Pagi ini, Audrey sudah membuat janji di butik milik tante Sofia. Itu adalah tantenya Yaya. Butik itu juga sudah menjadi langganan keluarga mereka sebelum mereka bertemu dengan Yaya. Khususnya bagi Audrey, karena tante Sofia juga pernah sekali berkunjung saat Yaya dan Audrey masih berada di Australia. Yaya juga tidak memberitahu Audrey tentang Ryan yang masih saja menahannya untuk tidak pergi hari ini. Tapi walaupun Yaya tidak mengatakan apapun, Audrey sudah bisa menebak sifat sepupunya itu.
Di lain tempat, Dika dan Lara sedang membicarakan tentang Lara yang akan ikut untuk membantu Audrey menyiapkan segala keperluan terkait pernikahannya nanti.“Sayang!” panggil Lara setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Dika yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Dika baru saja ingin memanggil Lara agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas Dika datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar diana menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau ketemu sama Audrey dulu. Mau bantuin di rumahnya Yaya. Ada kumpul keluarga mereka disana.” Kata Lara menjelaskan. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminya lebih duluSebenarnya Lara memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berla