Beranda / Romansa / Gina / Bab 1 - Bab 7

Semua Bab Gina: Bab 1 - Bab 7

7 Bab

Rumah tanpa Mama

Danan membuka matanya pagi ini, pagi yang semakin terasa jauh lebih sunyi dan dingin, masih menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih, Danan menyadari bahwa kini paginya tak akan pernah lagi sama, selamanya. Hari-hari yang dia lalui kedepannya akan jauh lebih berat dari yang sudah dia lalui beberapa hari terakhir ini dan dia kesal menyadari bahwa itu semua adalah kenyataan pahit yang harus dia terima tanpa peringatan terlebih dahulu.Semua orang mengatakan padanya bahwa dia akan baik-baik saja, bahwa semuanya akan kembali seperti semula setelah rasa sedih dan kehilangan itu berakhir. Dia menghela napas.Dia bahkan tidak tahu bagaimana rasanya ‘semula’.Dia lupa sebelumnya rasa ‘semula’ itu seperti apa.Dia juga tidak tahu bagaimana harus mengakhiri rasa sedih dan kehilangan.“Pa..” Suara gumaman kecil dari Baby Monitor mengejutkannya, Danan menoleh dan mendapati kedua anaknya ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

Kesalahan tak termaafkan

Keenan datang sore harinya setelah masalah Jovi disekolah usai, Marva menceritakan kejadian tersebut padanya, juga mengenai ia memberi tahu Danan maksud dari kembalinya ke Indonesia. Keenan menjelaskan kondisinya pada Danan, bahwa sebelum kematian Gina dia memang berniat kembali ke Tanah Air dan menerima pekerjaan disini sebagai seorang photographer sebuah majalah. Jadi, bagi Keenan tidak ada masalah baginya untuk menetap disini dan membantu Danan mengurus ketiga anaknya. Sedangkan untuk Marva, pekerjaannya sangat fleksibel dengan waktu dan tempat, jadi bekerja dimanapun bukanlah masalah besar. Danan menghargai ketulusan kedua adiknya, namun dia tidak sampai hati jika keduanya harus melakukan itu hanya demi dirinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

Orang baru

Danan masih mematung di tempatnya, Mahesa Ranajaya adik dari istrinya yang jarang sekali dia bisa temui karena kesibukan Mahesa. Dia adalah seorang penulis buku dan puisi terkenal, memiliki podcast terkenal juga di salah satu platform musik besar. Pendengarnya sudah jutaan, Danan tahu benar karena teman-teman kerjanya selalu membahas ‘MARCH’ nama pena Mahesa. Mahesa terkenal tidak hanya dikalangan usia muda tapi juga usia yang cukup lumayan matang, isi novelnya memang ditargetkan untuk para usia muda tapi isi podcast dan puisi tentunya bisa mencakup banyak kalangan.Sayangnya, Mahesa memiliki kondisi dimana dia tidak ingin tampil di depan publik, setiap kali bukunya diterbitkan dia tidak pernah mengadakan event apapun sehingga penerbit hanya membuat edisi khusus bertanda tangan dan menerima surat penggemar. Namun, itu semuanya tidak membuat para penggemar meninggalkannya dan mungkin itu juga yang dipakai oleh penerbitnya untuk marketing mereka.Rasa penasaran para
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-03
Baca selengkapnya

Rumah yang ramai

Tinggal bersama adalah ide Mahesa.Mahesa mencetuskan ide ini dua minggu setelah kematian Gina. Saat itu, Keenan dan Marva bahkan tidak berpikir untuk kembali ke Indonesia. Sejujurnya, kematian Gina benar-benar membuat mereka terpukul dan terlebih lagi mereka membenci Danan. Baik Keenan dan Marva memiliki sesuatu yang mengganjal pada Danan, namun mereka belum bisa mengungkapkannya. Bagi mereka yang menghubungkan mereka dengan anak-anak Danan adalah Gina, mereka menyayangi Gina layaknya seorang kakak, Gina menjelma sebagai pengganti Danan yang sangat sempurna untuk mereka, kekosongan Danan bisa diisi dengan sangat baik oleh Gina sehingga bagi keduanya wanita itu adalah segalanya, harta berharga maka ketika Gina tiada, kekosongan itu kembali dan mereka benci perasaan itu sehingga pergi menjauh hanyalah jawabannya.Namun, Mahesa menelepon keduanya.Mahesa berkata bahwa dia menelepon Aksa dan terkejut melihat seisi rumah yang berantakan serta tidak terawat. “A
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-09
Baca selengkapnya

Rindu

Ketika Laya pertama kali bertanya apakah Danan merindukan Gina? Jawaban Danan adalah, ia merindukannya. Tapi, ketika pertanyaan itu datang lagi, dan melihat, mengingat apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua membuat Danan jadi berpikir apakah benar dia merindukan Gina?Sudah hampir 3 tahun Danan benar-benar tidak pulang ke rumah, bahkan hari besarpun dia tidak menyempatkan diri untuk datang barang sebentar. Danan memang tidak memiliki hari libur, show yang dia bawakan memiliki jadwal setiap hari tayang secara LIVE itulah mengapa sulit baginya membagi waktu untuk pulang. Para seniornya bilang bahwa sudah seharusnya Danan membawa keluarga kecilnya untuk tinggal di Jakarta, tapi Danan menolak, alasannya cukup klasik bahwa keluarganya ingin tetap tinggal disana. Mengingat kota besar mungkin tidak cocok untuk anak-anaknya. Nyatanya, Danan tidak pernah bertanya pada Gina, tidak pernah menawarkan apalagi mengajak istri dan anak-anaknya pindah agar supay
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-19
Baca selengkapnya

Hari baru

Sejak pagi Danan sudah disibukkan dengan persiapan berkas yang harus dia bawa ke tempat kerjanya yang baru, dia juga menyiapkan baju yang akan dipakai Laya pagi ini untuk pergi ke Daycare. Hari ini Laya diminta membawa bekal dari rumah, biasanya makan siang sudah disediakan oleh pihak Daycare tapi kali ini istimewa, anak-anak diminta membawa bekal untuk berpiknik dibelakang gedung sehingga Danan meminta tolong Mahesa untuk menyiapkan segalanya. Dia dan Mahesa bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan hal-hal tersebut, Mahesa juga memasak sarapan untuk mereka.Pukul 7 pagi Aksa dan Jovi sudah siap untuk pergi ke sekolah, mereka diantar oleh Keenan dan Hara yang memang akan pergi keluar hari ini. Sedang Danan pergi bersama Laya.Danan menggendong Laya menuju parkiran sebelum keluar dari lift tadi dia sempat mencium kening Aksa dan Jovi, dia mulai membiasakan untuk hal itu kepada kedua anaknya yang tentu saja merasa risih. Tidak peduli, dia hanya ingin se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-21
Baca selengkapnya

Rumah

Satu bulan sudah Danan berkecimpung dengan dunia barunya yang sangat berbeda dengan apa yang dia lakukan dulu, dia pergi bekerja pukul 5 pagi dan pulang pukul 12 siang. Seminggu dia hanya perlu melakukan pekerjaannya selama 3 kali, acara itu tayang di hari Senin, Rabu dan Jumat. Sisanya dia menghabiskan waktu bersama ketiga anaknya, mencoba, dia masih sedang mencoba mendekati mereka satu persatu, menjadi sosok yang mungkin diimpikan anak-anaknya. Setiap pagi, dia berusaha untuk mengantar ketiga anak itu ke sekolah terutama ketika dia sedang tidak pergi bekerja, meskipun terkadang wajah Taksa dan Jovanka memperlihatkan kekecewaan karena bukan paman kesukaan mereka yang mengantar, pura-pura bodoh, Danan tetap melanjutkan perjalanan.Semua hal sudah dia coba, mencoba membacakan cerita pada Jovanka yang dengan jelas ditolak. Atau bertanya kepada kedua anak itu bagaimana hari mereka di sekolah, hanya Laya yang menjawab penuh antusias. Mungkin ini hanya baru beberapa bulan berlalu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-29
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status