"Adam, dengarkan! Nikahi Maya secepatnya atau kamu akan kehilangan semua warisan!" bentak Tuan Paul kepada Adam, putra semata wayangnya. Maya adalah sekretaris Adam, sekaligus tunangan Adam sejak kecil. Dia anak dari kawan Tuan Paul yang meninggal karena kecelakaan dua bulan lalu. Maya kini hidup sebatang kara. Karena itulah, Tuan Paul ingin segera mengambil Maya sebagai menantu sebagaimana beliau janjikan kepada orang tua Maya sejak dulu. "Ayah, aku tidak bisa! Ayah tahu aku sudah ... ehm ... aku belum ingin menikah, bukan!" Adam mengelak. Hampir saja dia keceplosan bahwa sebenarnya dia mencintai gadis lain, bukan Maya. Selama ini, Adam memang mengulur waktu untuk menikahi Maya dengan satu alasan. Dia menunggu ayahnya meninggal, agar dia tetap mendapatkan warisan tanpa harus menikahi Maya. Dengan demikian, Adam akan bisa menikahi kekasihnya, Sabrina. Sang ayah tentu tidak bodoh. Beliau tahu ma
Baca selengkapnya