"Beraninya kamu!" Maya membentak murka. Tega sekali Adam mengancamnya dengan menggunakan calon bayi tak bersalah yang ada di kandungannya."Aku memiliki pekerjaan dan latar ekonomi yang baik. Tak seperti dirimu yang pasti akan jadi pengangguran dan miskin. Siapa pula yang hendak mempekerjakan wanita hamil?" ucap Adam seraya menelan ludah.Maya tak menyangka, Adam menyerang titik kelemahan yang paling membuatnya tak bisa berkutik. Dia pun terdiam seribu bahasa, memikirkan ancaman Adam dan cara membalasnya."Namun, kalau kau bekerja sama dengan baik, aku akan memberikan hak asuh anak itu sepenuhnya padamu dan memberikan tunjangan bulanan yang sangat cukup untukmu dan anak itu hidup. Kau tak perlu bekerja, tinggal menikmati waktu bersama anakmu." Suara Adam terdengar dingin di telinga Maya. Tentu saja itu tawaran yang menggiurkan baginya. Maya tahu, Adam pasti tak terlalu menginginkan anak mereka. Lelaki memang begitu, bukan? Namun, dia sebagai ibu, ak
Read more