“Oh, persetan denganmu, Tuan Drachen.” Aku mengejeknya dengan kesal. Dan tentu saja, aku juga mengacungkan jari tengahku tepat di depan matanya yang besar itu. Cih, sepertinya dia tidak tahu artinya tersinggung.Naga itu memiringkan kepalanya sambil mengedipkan matanya yang besar. Agak menyeramkan ketika dia bertingkah lucu dengan cakar-cakar besar yang mencangkul tanah tempat dia mendarat. Sejenak, dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap ku. Kemudian aku mendengar dia berdehem.“Aku tahu apa arti jari tengah, nak.”“Ups.”Aku bersandar ke pohon. Kakiku terentang di atas tumpukan daun emas yang lembut. Aku memejamkan mata sambil berkata,“Pulangkan aku. Aku tidak bisa tinggal di tempat ini terlalu lama, kau tahu kenapa.”Ada Merri yang belum kutemukan. Aku bahkan tidak yakin apakah Merri baik-baik saja. Dari wajah Sarah, aku menangkap tekadnya untuk menyingkirkan aku dan dia. Sepenuhnya. Bahkan mungkin, saat aku tak sadarkan diri seperti sekarang, dia sedang menggali kuburan un
Last Updated : 2024-09-09 Read more