Semua Bab ES BATU: Bab 31 - Bab 33

33 Bab

•31•

—“Nyatanya, seseorang akan merasa lebih tenang dan nyaman ketika berada ditempat dimana dihargai dan diapresiasi.”       ***   "Lo, siapa?"   Naya menjauhi ranjang Gavin, menatap Renata yang sedang duduk di sofa dengan penuh tanya.   "Tante?!" Naya sedikit berteriak meminta penjelasan kepada orang tua Gavin.   Kevan terkejut mendengar kembarannya berteriak, buru-buru ia menyusul dengan Gea dan Darrel mengekori.   "Ada apa?" tanya Kevan sembari menatap sekitar.   "Kok dia lupanya cuma sama gue doang?!"   Kevan menyernyit tak mengerti. "Hah?"   "Dia amnesia, kan?" Naya menunjuk Gavin.   "Apa dah? Tadi dia—"   "Dia nggak kenal sama gue!" Mata Naya berkaca-kaca, menatap Gavin dan Kevan bergantian.   "Heh! Kok nang
Baca selengkapnya

•32•

Sudah setahun lamanya dari waktu Gavin mengungkapkan perasaannya kepada Naya, sudah selama itu juga mereka berpacaran.   Awal hubungan memang banyak cobaannya, seperti mudah cemburu karena hal sepele, atau jarang mengabari satu sama lain. Tapi, mereka mencoba memahami kesibukkan satu sama lain, walaupun satu kampus tapi mereka tidak punya banyak waktu untuk berdua. Jika pun ada waktu untuk berdua, pasti teman-temannya ikut serta, tapi mereka tidak terlalu masalah juga. Toh mereka senang karena mereka dan teman-temannya masih bisa bermain walaupun tidak sebebas saat SMA.   Saat ini Naya sedang berada dirumah Gavin, ingin bermain dengan Giona dan bertemu dengan pacarnya. Aneh, dulu Gavin adalah orang yang sangat ia hindari, tapi sekarang malah sering ia cari. Mendengar kata 'pacar' sebenarnya membuat Naya sedikit merinding, karena menurutnya asing sekali kata itu.   Hari ini Naya tidak ada kelas, namun Gavin ada. Naya semp
Baca selengkapnya

•33• [END]

Empat tahun kemudian ...         Seorang pria tengah sibuk berkutik dengan laptopnya. Tangannya dengan lincah menekan huruf-huruf dikeyboard laptop.   "Kakak!" teriak bocah berumur lima tahun lebih, bocah itu sedikit berlari menghampiri Kakaknya. Memeluknya dengan erat.   "Kok nggak bilang-bilang mau ke sini, hm?" Dengan gemas Gavin menarik hidung mungil adiknya.   "Kak Naya katanya kangen," ucap Giona sedikit terkekeh.   "Aih, apaan, kamu sendiri ngerengek minta ke sini," sahut Naya yang sedang duduk dikursi khusus ruangan kerja Gavin.   "Suka malu-malu Kak Naya ya, Gi?" Gavin sedikit bergurau, kemudian ia menghampiri Naya yang sedang memakan camilan yang gadis itu bawa.   Hubungan keduanya berjalan dengan mulus selama tiga tahun, mereka berkuliah di kampus yang sama. Bahkan Kevan, Gea dan Darrel ju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status