Home / Romansa / LOVE is YOU, Ra! / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of LOVE is YOU, Ra!: Chapter 11 - Chapter 20

230 Chapters

Bab 11 Surprising Me (2)

Aroma desinfektan dan cairan pembersih yang menyengat mengganggu penciuman Maura. Atap putih menyambut matanya yang segera terpejam rapat karena kepalanya kembali berdenyut.“Ish … di mana ini?”“Kamu di Rumah Sakit, Ra.” Sentuhan lembut di lengannya membuat Maura menoleh.“Ris, apa yang terjadi? Seingatku,”“Kamu pingsan setelah berteriak histeris dan kamu tahu, Rangga dengan sigap menggendongmu dan membawamu ke sini. Coba kamu bayangkan, sepuluh lantai plus lobi, apa gak pegel tuh? Menakjubkan!” Rissa begitu bersemangat menceritakan sikap heroik yang Rangga lakukan.“Cukup. Ocehanmu membuat telingaku berdenging!” sungutnya sembari menutup kupingnya.Rissa mencolek lengannya, menyeringai jenaka dan mengerjap. “Best couple ever.”“Diam!” Maura semakin marah.Pintu kamar terbuka, Armand masuk diikuti Rangga.“Rissa, b
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Bab 12 Tak Bisa Lari Atau Sembunyi

“Kami mendapat telepon dari kantor sekretaris anda, memberitahukan bahwa anda akan melakukan konferensi pers tentang akuisisi Hotel Orion.” Salah satu reporter membuka suara.“Ya, benar. Maaf karena kalian harus jauh-jauh datang ke sini.”“Tidak masalah, Pak. Bapak adalah salah satu pebisnis sukses yang jarang bisa ditemui untuk wawancara, kami tersanjung menerima kesempatan ini.” Seorang reporter wanita menatap kagum ke arah Rangga.“Tentang akuisisi Orion, saya nyatakan dihentikan.”“Bisa anda berikan penjelasan mengapa dihentikan, Pak?”“Tujuan utama saya membeli dua puluh lima persen saham Orion adalah untuk mendapatkan cinta.” Rangga menyeringai merasakan Maura mencubit perutnya dengan keras.“Wah, siapa wanita beruntung itu, Pak? Boleh kami tahu?”“Maura Andromeda, putri pemilik Hotel Orion. Saham itu akan saya pakai sebagai mahar pernikaha
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Bab 13 Mulai Penyelidikan

Bayu rela berganti kendaraan umum melintasi kota demi melakukan penarikan tunai di sebuah bank. Uang di tangan sudah menipis. Dia harus mengambil resiko tertangkap kalau tidak ingin mati kelaparan. Pesannya melalui kotak masuk sebuah sosial media milik Amelia, belum juga mendapat respon.“Kamu pikir, setelah mengirimku ke tempat terpencil begini, aku akan berhenti mengganggumu? Cih, selama uang yang aku minta belum kamu kirimkan, aku akan terus mengirim pesan padamu,” gerutunya pada layar ponsel.Di tempat berbeda, Amelia juga sedang memutar otak bagaimana cara mendapatkan uang yang Bayu minta. Sejak kejadian beberapa waktu lalu, praktis Amelia tidak diberikan mengakses keuangan hotel. Hanya menerima gaji sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak kerja.“Kalau aku tidak bisa mendapatkan uangnya, aku khawatir Bayu akan muncul dan buka mulut. Habis aku.”Amel keluar kamar dan mencari Soraya. Hanya mamanya yang bisa menolongnya sekar
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Bab 14 Pertemuan Pertama

“Aku mau bicara, Ra. Kamu ada waktu?” ‘Astaga, Kak! Kamu sedang menggali kuburmu sendiri.’ Kali ini mulut Rissa ikut bergerak mengisyaratkan bahaya, tapi Evan melangkah makin dekat dengan percaya diri. “Kebetulan.” Maura menatap Rissa, melemparkan senyum lebar ala badut Ancol yang berhasil membuat Rissa tercengang. “Tolong tinggalkan kami berdua,” imbuhnya dengan tatapan tegas mengarah pada sekretaris andalannya yang masih diam. Rissa mengangguk cepat, menepuk bahu Evan dua kali ketika melewatinya. “Tabahkan hatimu,” bisiknya. Evan hanya tersenyum tanpa tahu maksud perkataan adiknya. Sepeninggal Rissa, Maura mempersilakan Evan duduk di sofa, berhadapan dengan tempatnya duduk. “Silakan bicara.” ‘Kenapa Maura bersikap formal? Apa karena ini di kantor?’ Evan berusaha menebak sambil mendaratkan pantatnya di kursi. “Apa Rissa sudah memberitahumu tentang solusi yang aku punya?” “Belum. Solusi tentang apa?” “Semalam, a
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Bab 15 Tugas Utama

Siska menatap Maura dengan pandangan prihatin. “Tugas utamamu adalah memperhatikan kondisi ibunya, agar bayinya bisa tumbuh sehat.” “Maura kenapa, Tan?” “Berapa tinggi badanmu?” tanya Siska. “Seratus tujuh puluh,” jawab Maura seraya membetulkan kancing kemejanya. “Berat?” “Dua bulan lalu, lima puluh tujuh.” “Lihat ini.” Siska melingkarkan metlin ke lengan atas Maura. “Kurang dari 23 cm. Status gizi ibunya kurang baik.” “Apa yang harus dilakukan, Tan?” “Banyak mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein.” Siska kembali ke mejanya dan mulai menulis. “Bawa surat ini ke Klinik Gizi, mereka akan membuatkan contoh menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.” Rangga menerima memo warna putih yang Siska ulurkan. Membacanya sejenak kemudian mengangguk mengerti. “Oh ya, kapan kalian menikah? Kenapa tidak mengundang tante?” “Sabtu depan,” sahut Rangga datar, mengabaikan ekspresi terkejut di waja
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Bab 16 Terungkap

Maura kembali ke kantor, bingung harus pergi ke mana. Orang rumah akan curiga kalau dia pulang sekarang, setelah Rangga menyuruh ART-nya membereskan barang miliknya. Kembali ke rumah keluarga Rangga lebih tidak mungkin lagi. Begitu juga pergi ke tempat Rissa, hubungannya dengan Evan dan orang tuanya sedang rumit. Ada rasa lega begitu punggungnya mendarat aman di kursi besar miliknya. Ia tidak melihat Rissa saat memasuki ruangan, jadi untuk sementara ia aman. Tanpa sadar, kedua lengannya mendarat di atas perutnya, tetap di sana selama beberapa saat. “Apa nyaman berada di dalam?” Maura mengusap perlahan perutnya. “Maafkan aku. Aku tidak membencimu, tapi aku juga tidak yakin bisa merawatmu. Kehadiranmu tidak ada dalam rencana hidupku. Sekali lagi maaf,” gumamnya penuh sesal. “Hari ini, aku melihatmu hidup, bergerak di dalamku. Ada rasa haru dan takjub. Tapi itu saja tidak cukup untuk menerimamu.” Tangannya terus bergerak di atas perutnya. “Aku ingin, anak-anakku
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

Bab 17 Status Baru (1)

Sejak pertengkaran terakhir mereka, Maura jarang bertegur sapa dengan Armand, hanya seperlunya untuk menjaga kesan di mata orang. Terutama hari ini, di mana ia telah resmi menjadi istri Rangga Danutirta dan sedang berdiri menyambut tamu undangan.“Senyumlah. Aku tidak ingin para tamu berpikir kamu terpaksa menikahiku.”“Memang begitu faktanya dan kita berdua tahu, itu benar,” balas Maura. “Lagipula, ini tamumu dan keluargamu.”“Tapi kamu sudah menjadi anggota keluarga Danutirta sekarang. Jadi mereka juga tamumu.” Rangga berbisik lagi, mulutnya gatal ingin berdebat dengan istri barunya.“Bagaimana bisa mereka tamuku, mereka diundang tanpa persetujuanku.”“Karena kamu pasti akan menolaknya. Ingat saat kamu kabur bersama Alina ke studio dan berakhir kabur lagi karena Alina menyinggungmu. Pada dasarnya, kamu memang berniat menggagalkan pernikahan ini, bukan?”Maura harus men
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Bab 18 Status Baru (2)

“Mau menjauhkanku dari apa?” ulangnya ketika Rangga tidak berniat menjawabnya. “Dari hal-hal tidak berguna. Aku mandi dulu.” Maura melompat turun dan menghadang Rangga. “Contohnya?” “Apa kamu gila?! Kenapa bisa melompat begitu?!” Rangga terkejut melihat apa yang barusan Maura lakukan. “Kenapa menghindar? Apa yang kamu sembunyikan?” Sret! Rangga mengangkat tubuh Maura dan membaringkannya lagi di ranjang. “Jangan pernah melakukannya lagi. Di dalam sini, ada penerus keluarga Danutirta!” ucapnya kesal sambil menunjuk perut Maura. “Maaf, aku lupa kalau sedang mengandung penerusmu,” balas Maura. “Sekarang, katakan apa yang kamu sembunyikan dariku.” Kurkk …. “Tidak ada. Tunggu di sini. Aku akan menyuruh Reno mengantar makanan untuk kita.” Rangga meraih kembali ponselnya dan berbicara beberapa detik, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Suara gemericik air makin mengacaukan pikiran Maura. “Apa yang sedan
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Bab 19 Perhatian

Dilihatnya Alina sedang bersimpuh di depan kloset, memuntahkan semua isi perutnya. Anak rambutnya basah oleh keringat, wajahnya pucat.“Nona.” Reno berjongkok sambil menepuk perlahan punggung Alina.“Pergi!” Alina berusaha berdiri dan mengusap mulutnya dengan punggung tangannya.“Saya bantu kembali ke ranjang.” Reno meraih lengan Alina dan melingkarkannya ke lehernya, sedangkan lengannya merengkuh pinggang ramping Alina.“Lepas! Aku tidak butuh belas kasihanmu.”Tap. Sret.Reno mengangkat tubuh Alina, dengan cepat melintasi kamar dan membaringkan Alina di ranjang. Menutup tubuh berbalut piyama satin marun dengan cepat hingga dagu.“Saya permisi, Nona.” Reno mengangguk hormat sebelum berbalik pergi.“Tunggu. Aku hanya akan mengatakannya satu kali, dengar baik-baik. Perasaanku padamu selama tiga tahun ini, tulus. Dan malam ini adalah terakhir kalinya aku katakan pa
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Bab 20 Tertangkap

“Karena takut aku akan lari seperti Vivian?”“Siapa yang memberitahumu tentang dia?!”“Dia? Bahkan namanya saja enggan kamu sebut. Begitu bencikah kamu padanya? Karena dia kabur dengan kekasihnya di hari pernikahan kalian?”“Jaga ucapanmu, Ra!” desis Rangga marah.“Apa sikapmu yang suka memaksa dan seenaknya sendiri karena takut aku akan kabur seperti Vivian?” tanya Maura makin berani.“DIAM.”“Aku tegaskan padamu, aku adalah Maura. Apa yang aku lakukan dan katakan, berasal dariku sendiri, tidak meniru atau hasil pendapat orang. Jadi berhenti bersikap otoriter padaku.”Rangga melesat, meraih pinggang Maura dengan cepat. “Apa yang ada di pikiranmu saat aku melakukan ini?” Kepalanya menunduk dengan cepat, menyerang Maura yang lengah.Belum sempat Maura memikirkan apa yang harus dilakukan, Rangga sudah melepaskannya. “Morning
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status