Suara monitor jantung membuat bulu kuduk Rissa meremang. Pasalnya, sudah tiga jam Elena tak sadarkan diri sejak pertama kali ia ditemukan tergeletak di lantai ruang tengah rumahnya. Ben memasang wajah muram sambil terus menggenggam tangan istrinya. “Hubungi kakakmu, suruh dia cepat kemari.” Tak ada nada ramah seperti biasa, hanya amarah dan kekecewaan. Rissa mengangguk, merogoh sakunya mengambil ponsel dan menghubungi Evan. “Kak, kamu di mana?” [Aku di apartemen. Kenapa?] sahut Evan dari seberang. “Datanglah ke Rumah Sakit, Mama pingsan.” [Apa?! Ya, aku segera ke sana.] Sambungan terputus. “Apa katanya?” “Dia di apartemen, sedang menuju kemari,” sahut Rissa lirih. Selang beberapa saat, Evan membuka pintu kamar perawatan dengan tergesa. “Mama!” serunya melintasi kamar hanya dengan tiga langkah lebar. Plakk. Tamparan Ben menyambut kedatangan Evan. “Pa, tolong jangan bertengkar dengan Kak Ev
Last Updated : 2021-11-14 Read more