Home / Fantasi / Herrscher (Divina Futuri) / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Herrscher (Divina Futuri): Chapter 21 - Chapter 30

61 Chapters

BAB 21 ELITE

Terdapat sebuah bangunan megah yang merupakan kediaman di suatu negara yang sangat maju. Kediaman tersebut berisikan perabot mewah dan barang antik nan kuno, yang dikumpulkan dari seluruh dunia. Langit – langitnya tinggi dan berhiaskan ukiran relief yang sangat indah. Relief yang menggambarkan kondisi dunia di masa depan, dimana mereka adalah pemimpin. Kolom – kolom besar yang saling berdekatan menggambarkan kokohnya kediaman itu seakan gempa takkan mampu meruntuhkan bangunan itu. Sungguh kemewahan istana tergambarkan secara gamblang di dalamnya.Itu adalah kediaman keluarga yang sebenarnya paling kaya di dunia. Namun sangat sedikit informasi yang bisa diambil dari keluarga tersebut. Keluarga itu sangat tertutup sehingga banyak yang mengira keberadaan keluarga tersebut hanyalah mitos. Hanya kalangan tertentu saja yang bisa berhubungan dengan keluarga itu. Mereka sangat menghindari media, sehingga mereka mengalihkan perhatian media kepada keluarga ‘bayangan&r
Read more

BAB 22 TANGGUNG JAWAB

Inilah pertama kalinya Death bertemu dengan sosok yang dahulu pernah menjadi raja sebelum kerajaan tersebut hancur. Kerajaan yang dulu berjaya di negara itu. Death yang terbiasa bertemu dengan berbagai entitas sebelumnya, melihat sosok Djaya sangat berbeda. Dia sosok manusia yang kemudian menjadi entitas demi penebusannya. Dia yang tidak bisa menjalani reinkarnasi karena kesalahan di masa lalunya. Dia yang bertapa di gunung demi menebus penyesalannya dan mencoba menghilangkan eksistensinya di Bumi. Sayang sekali entitas itu tetap di sana. Terkunci karena gagal bersatu alam lain akibat dia mengubah prinsipnya. Kedatangan Death di sana hanya untuk memberi suatu informasi kepada Djaya. Herrscher yang tidak mengenal Djaya, hanya bisa menyaksikan Death berkomunikasi dengan entitas tersebut. Aura keseriusan tampak dari keduanya.“Apakah dia sosok yang meramalkan masa depan negara ini?” tanya Herrscher.“Bukan, yang kau maksud adalah sosok lain. Namun di
Read more

BAB 23 KELAHIRAN

Dagaz masih berada di hutan. Ia seperti merasakan adanya hawa entitas lain di wilayah itu. Ia bisa merasakan hawa entitas tersebut sangat kuat. Namun semakin pudarnya kabut, semakin hilang juga hawa entitas. Sebelum menghilang, Dagaz berlari menuju hawa tersebut. Ia yakin bahwa entitas itulah yang sedang dia cari. Dengan cepat Dagaz melesat ke dalam kabut. Bayangannya menghilang di antara kabut. “Kurasa dialah tujuan kita ke tempat ini, Dark!”Dagaz telah lepas dari kabut tersebut. Namun hawa entitas tersebut benar – benar hilang. Dagaz melihat ke kiri kanan. Tidak ada apapun selain padang rumput yang mengelilingi sebuah danau. Inilah tempat yang dipercaya dapat mengabulkan keinginan bila masuk dan berendam di dalamnya. Danau yang berwarna kuning akibat warna rumput yang tumbuh di dasar telaga. Air tersebut sangat dingin karena berada pada tiga ribu meter di atas permukaan laut. Padang rumput ini selalu mengering ketika memasuki musim kemarau. Dagaz melanjut
Read more

BAB 23 KELAHIRAN

Dagaz masih berada di hutan. Ia seperti merasakan adanya hawa entitas lain di wilayah itu. Ia bisa merasakan hawa entitas tersebut sangat kuat. Namun semakin pudarnya kabut, semakin hilang juga hawa entitas. Sebelum menghilang, Dagaz berlari menuju hawa tersebut. Ia yakin bahwa entitas itulah yang sedang dia cari. Dengan cepat Dagaz melesat ke dalam kabut. Bayangannya menghilang di antara kabut. “Kurasa dialah tujuan kita ke tempat ini, Dark!” Dagaz telah lepas dari kabut tersebut. Namun hawa entitas tersebut benar – benar hilang. Dagaz melihat ke kiri kanan. Tidak ada apapun selain padang rumput yang mengelilingi sebuah danau. Inilah tempat yang dipercaya dapat mengabulkan keinginan bila masuk dan berendam di dalamnya. Danau yang berwarna kuning akibat warna rumput yang tumbuh di dasar telaga. Air tersebut sangat dingin karena berada pada tiga ribu meter di atas permukaan laut. Padang rumput ini selalu mengering ketika memasuki musim kemarau. Dagaz melanjutkan perjalanannya
Read more

BAB 24 KERUSUHAN

ZAPPP Herrscher dan Death telah keluar dari rumah sakit itu dan segera menuju gunung tadi. Disana Death memanggil salah satu malaikat untuk menyamar menjadi manusia sebagai orang tua bayi itu. Death berkomunikasi dengan Djaya yang berwujud entitas. Herrscher dan dia berencana melengserkan pemimpin negara saat itu. Itu adalah suatu keharusan bila Djaya terlahir kembali. Suatu harapan harus muncul dari suatu masalah dan polemik. Death sudah memiliki rencana untuk itu. Ia dan Herrsher minta ijin kepada Djaya pergi ke salah satu pulau di negara itu. Bayi reinkarnasi Djaya masih bersama malaikat suruhan Death di gunung itu.------------------------------ZAPPP Herrscher dan Death telah tiba di salah satu pulau terbesar di negara itu. Herrscher bingung bagaimana memulai kerusuhan disana, ia meminta saran kepada Death.“Kau tahu, tahun ini adalah masa kampanye. Manfaatkan itu untuk membuat bentrokan. Sesimpel itu,” jawab Death.
Read more

BAB 24 KERUSUHAN

ZAPPP Herrscher dan Death telah keluar dari rumah sakit itu dan segera menuju gunung tadi. Disana Death memanggil salah satu malaikat untuk menyamar menjadi manusia sebagai orang tua bayi itu. Death berkomunikasi dengan Djaya yang berwujud entitas. Herrscher dan dia berencana melengserkan pemimpin negara saat itu. Itu adalah suatu keharusan bila Djaya terlahir kembali. Suatu harapan harus muncul dari suatu masalah dan polemik. Death sudah memiliki rencana untuk itu. Ia dan Herrsher minta ijin kepada Djaya pergi ke salah satu pulau di negara itu. Bayi reinkarnasi Djaya masih bersama malaikat suruhan Death di gunung itu. ------------------------------ ZAPPP Herrscher dan Death telah tiba di salah satu pulau terbesar di negara itu. Herrscher bingung bagaimana memulai kerusuhan disana, ia meminta saran kepada Death. “Kau tahu, tahun ini adalah masa kampanye. Manfaatkan itu untuk membuat bentrokan. Sesimpel itu,” jawab Death. “Da
Read more

BAB 25 TENGGAT WAKTU

Dari atas langit malam, Death dengan sayapnya yang besar membawa Herrscher di tangannya. Eris masih bersama mereka dan berdiri di pundak Death. Saat ini tubuh Death berwujud raksasa namun dalam bentuk entitas yang tidak dapat dilihat oleh manusia biasa. Gelapnya malam membuat Herrscher tidak terlihat oleh manusia dibawahnya. Tidak ada yang menyadari bahwa Herrscher sedang melayang di atas mereka.Herrscher menyaksikan massa bergerak menuju luar kota. Ternyata catatan yang disebarkan oleh Herrscher berguna untuk menggerakkan massa agar menyerang rumah anggota calon legislatif dari partai pemerintah. Namun tampaknya massa tersebut disusupi orang pemerintah. Mata – mata tesebut memberikan info aksi selanjutnya, sehingga pihak keamanan menutup semua akses keluar kota. Suasana semakin tegang.------------------------------Pada dini hari, pasukan keamanan menyebar ke seluruh wilayah untuk menangkap massa yang ikut serta dalam kerusuhan tersebut. Para warga yang
Read more

BAB 26 PROVOKASI

Seperti kebiasaan yang sudah – sudah, ajang pemilihan umum yang diadakan pemerintah tidak memberikan perubahan yang berarti. Semua sistem yang digunakan sama seperti ajang sebelumnya. Hanya saja, pemilihan umum kali ini sarat akan bentuk protes terhadap kepemimpinan penguasa selama ini. Hal ini dimanfaatkan oleh lawan politik pemerintah untuk melontarkan kritik di masa – masa kampanye.Tentu saja pemilihan umum kali ini akan dimenangkan oleh partai besutan penguasa. Kemenangan telak sudah seperti budaya bagi partai ini. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan pemerintah. Banyak pihak yang melakukan golput karena sudah menjadi rahasia umum bahwa korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi budaya di tubuh pemerintah. Bahkan pihak tentara juga ikut campur dalam bidang politik pemerintah. Peran mereka di pemerintah membawa aksi protes di kalangan masyarakat.Mendapatkan aksi protes seperti itu, penguasa mengambil langkah cepat dengan mengurangi porsi tentara yang
Read more

BAB 27 PERUSAKAN

Emosi orang – orang masih meluap. Mereka memanfaatkan momentum tersebut untuk melampiaskan sifat anarkis mereka. Rumah dan toko – toko milik etnis tertentu mereka rusak dengan hujan batu. Kendaraan pun tidak luput dari aksi anarkis mereka. Setelah puas melancarkan aksinya, mereka berpindah ke lokasi lain sambil tetap melakukan pelemparan dan pembakaran di sekitarnya.Aparat dikerahkan untuk menjaga rumah dan toko – toko. Mereka yang merusak menganggap aparat berpihak pada kalangan tertentu. Mereka mengamuk dan menyerang aparat. Aparat kalang kabut karena serangan mereka yang jumlahnya jauh lebih banyak. Api berkobaran di sekitar jalan akibat kendaraan dan bangunan yang terbakar. Kejadian itu terus berlanjut hingga malam.Keesokan harinya, di setiap rumah dan toko dipasang tulisan yang menandakan bahwa rumah tersebut adalah milik pribumi. Itu mereka lakukan agar terhindar dari penjarahan. Namun penjarahan tetap saja berlangsung. Herrscher masih menungg
Read more

BAB 28 KID

Herrscher telah tiba di tahun 1998, dimana fisik Djaya telah berumur satu tahun. Herrscher ingin mengetahui perkembangan Djaya saat ini. Tepat di hutan yang sama, Herrscher mendatangi Djaya yang masih bayi. Disamping bayi itu, berdiri fisik astral Djaya. Tubuhnya bercahaya seperti menjaga bayi tersebut dari ancaman pihak luar.“Selamat datang kembali, Herrscher,” sambut Djaya atas kedatangan Herrscher. “Bagaimana rencanamu? Apakah berjalan mulus?” tanyanya.“Tentu saja. Aku hendak membuat kekacauan yang lebih besar lagi, agar penguasa segera dilengserkan. Aku hanya butuh sedikit provokasi terhadap banyak manusia,” jawab Herrscher.“Ku rasa hal itu akan sulit. Para Lightworker saat ini sedang bekerja sama untuk menahan terjadinya polemik.”“Bagaimana kau bisa tahu?” Herrscher keheranan.“Aku bisa merasakan energi yang berkeliaran di pulau ini. Juga aku bisa merasakan adanya energi dar
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status