"Vin ... buruan dong, gak enak kita udah di tungguin loh," seru Shesa dari ruang tengah. "Iya, udah selesai kok. Kita langsung ke Puncak?" "Ish, janjian di rest area ... ke Puncaknya ya barengan, iring-iringan mobil." Shesa meraih tas kulitnya sedangkan tas pakaian mereka, Alvin yang membawanya. "Coba kalo kemarin kamu gak lembur, kita gak bakal telat," gerutu Shesa berjalan lebih dulu dari Alvin. "Kalo aku gak lembur, kita gak mungkin bisa pergi sekarang," Alvin menimpali. "Terserah deh." Shesa menahan pintu lift hingga Alvin ikut masuk. "Sha." "Apa?" "Kita udah pernah ciuman di lift, belum sih?" "Astaga ... pikiran kamu tuh." Tepat pukul 12 siang, mereka Samapi di sebuah villa. Villa milik keluarga Nina itu begitu asri, villa bergaya klasik dengan halaman yang luas bergambar rumput hijau, serta kolam renang yang berada di halaman samping. "Sha, kamar kalian di sebelah sana ya," ujar Nina sambil
Last Updated : 2021-10-30 Read more