"Kalo udah baikan kamu boleh pulang," ujar Shesa, kali ini Shesa beranjak keluar dari kamarnya.Alvin mengusap wajahnya, dia meringis ketika tangannya mengenai pelipis mata, dan pipinya yang lebam. Matanya menyusuri ke seluruh ruangan, kamar yang berukuran besar berwarna putih itu berdesain sangat elegan, satu pintu penghubung berhadapan langsung dengan tempat tidur, Alvin yakin itu adalah ruangan dimana segala benda ber merk seperti sepatu, tas bahkan baju berada di sana. Alvin beranjak perlahan, menyusuri kamar itu. Balkon yang menghadap langsung pada pemandangan malam kota Jakarta begitu indah terlihat dari tempat dia berdiri sekarang. Bisa dia tebak, jika Shesa sedang ingin menyendiri, maka Shesa akan menghabiskan waktunya berlama-lama duduk di sana."Mau aku pesankan taksi?" Suara Shesa membuyarkan lamunan Alvin.Alvin memutar tubuhnya, bersandar pada pagar pembatas balkon."Luka aku belum juga kering, udah kamu suruh pulang."
Last Updated : 2021-10-12 Read more