Home / Romansa / ISTRI MUDA AYAHKU / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of ISTRI MUDA AYAHKU: Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

BAB 5 MENUNGGUMU

Anmar Haris sedang memukuli samsak di ruang gim setelah tadi dia juga selesai mengelilingi lapangan beberapa kali sampai berkeringat. Napasnya sudah tersengal dan keringatnya bercucuran tapi rasanya dia masih belum ingin berhenti memukul. Beberapa kali dia hanya berhenti sejenak untuk memeriksa layar ponselnya dan tetap tidak dibalas. Kadang dia sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang sedang ia tunggu. Kembali lagi pada kata 'menunggu' dan tiba-tiba napasnya seolah terhenti sejenak. Gejala flunya sudah menghilang tapi kenapa sepertinya malah justru sedang muncul gejala yang lain. Dia segera berhenti untuk duduk sejenak dan menunggu sampai jantungnya normal kembali, memejamkan mata dan menghirup napas dalam-dalam, sepertinya ia memang harus bisa berpikir lebih jernih, ia butuh tempat yang lebih tenang. *****
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more

BAB 6 PERGI KE PANTI

Akhirnya Alea tetap pergi ke panti dengan menggunakan mobil bosnya yang benar-benar mau mengantarkan mereka. Karena pindah ke mobil orang anak mbak Karina yang paling kecil jadi rewel dan terus minta duduk di pangkuan bundanya. Jadilah mbak Karina duduk di belakang bersama ketiga putranya dan Alea duduk di kursi depan dengan dadanya yang tidak bisa berhenti ribut. Pria itu sangat dekat dan membuat Alea marasa seperti pengecut hanya untuk sekedar menoleh sedikit saja ke sampingnya. Perjalanan yang mendebarkan bagi Alea meskipun jalannya rata dan pak Anmar juga tidak mengemudi terlalu laju karena ingat sedang membawa anak-anak yang aktif bergerak. Beberapa kali mbak Karinan harus memperingatkan kedua putranya yang lebih kecil karena terus memainkan berbagai aksesoris di mobil mahal itu. Meskipun bosnya yang terlalu murah hati itu mengatakan tidak apa-apa tapi tetap saja takut kalau sampai
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

BAB 7 DI DALAM LIFT

Alea kembali berdiri di dalam lift yang tertutup bersama Anmar Haris, pria yang selalu berlebihan untuk sekedar dia pikirkan. Entah hal gila apa yang membuat Alea tadi setuju untuk ikut masuk ke dalam lift bersamanya. Alea juga masih belum lupa sama sekali dengan kejadian di dalam lift tempo hari. Alea masih ingat seperti apa rasa dan tekstur dari bibir pria itu ketika tiba-tiba mendesak dan menggigitnya. Syaraf Alea kembali menegang tapi dia juga ingin membuktikan jika dirinya seharusnya bukan pengecut. "Aku sudah berjanji untuk menghormatimu, jangan takut padaku." Suara pria itu selalu terdengar agak serak dan berat layaknya pria dewasa akhir dua puluhan, tinggi tegap dan tampan. Sangat tampan hingga Alea tidak berani lama-lama memandangnya. "Ya," Alea mengangguk setelah menatapnya beberapa saat untuk meyakinkan dirinya tidak akan a
last updateLast Updated : 2021-12-12
Read more

BAB 8 JADI MILIKMU

Alea masih terduduk bingung di kamar kostnya, Alea tidak percaya dengan apa yang telah dia bahas bersama pak Anmar Haris siang ini. Pria itu menawarkan pernikahan untuknya, dan memberi waktu pada Alea untuk memikirkannya dulu. Alea masih ingin menyelesaikan kuliahnya, bekerja dan melakukan banyak hal seperti cita-citanya selama ini, bukan menikah. Tapi tadi pria itu juga berjanji akan bersama Alea mewujudkan semuanya, bahkan menjanjikan masa depan yang lebih baik untuk adik-adiknya di panti. Pak Anmar Haris juga bukan pria yang buruk karena itu Alea merasa sangat tidak masuk akal hingga ia ingin kembali mencubit lengannya sendiri. Setelah menghela napas dalam dan mengehembuskanya lagi pelan-pelan akhirnya Alea memberanikan diri untuk menelepon bunda Yuli. Panggilannya juga langsung diangkat seolah ibu asuhnya itu sudah tahu jika Alea akan menelepon. Setelah mengucapkan salam seperti bia
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

BAB 9 MENUNGUMU SAMPAI MAU

Alea berangkat bekerja dengan dada berdebar-debar, pikirannya masih belum bisa beranjak dari sosok Anmar Haris yang terlalu berlebihan untuk dia pikirkan. Bagaimana Alea bisa beraktifitas normal jika napas, otak, hati, dan jantungnya sudah terkontaminasi separah  ini. Alea memang masih sangat lugu belum pernah benar-benar suka atau tertarik dengan teman pria dan bosnya itu jelas bukan cuma sekedar pria. Anmar Haris adalah pria yang terlalu sempurna dari berbagai sudut pandang dan kemarin pria itu menawarinya pernikahan. Meskipun Alea sudah mencubiti lengannya sendiri berulang kali tetap saja rasanya seperti mimpi yang sulit dipercaya, terlalu indah, terlalu berbunga-bungan, dan mendebarkan untuk dipikirkan. Namanya mimpi pastinya jauh dari kenyataan cuma indah dalam angan. Alea jadi membayangkan dirinya sendiri yang cuma mahasiswa dari panti asuhan, biasa naik angkutan umum dan tin
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

BAB 10 TIDAK ASING

Alea baru kembali ke tempat uduknya saat Sofie kembali mengajaknya bicara. "Akhir pekan ini adikku ulang tahun, kami mengadakan acara kecil-kecilan apa kau mau datang?" "O, tentu." Alea menyambut dengan gembira karena dia juga ingin bertemu dengan adik-adik Sofie yang selama ini cuma sering Alea dengar ceritanya keributannya pada dasarnya Alea memang menyukai keributan anak-anak yang membuatnya rindu dengan suasana panti. "Datang lah besok sore jam lima, nanti akan ku share lokasinya, naik ojol aja karena rumahku masuk gang." "Ya." Alea mengangguk kemudian melanjutkan sisa pekerjaannya. Karena hari Jumat kali ini mereka semua pulang lebih cepat, Alea bisa pulang barengan dengan
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

BAB 11 MEMIKIRKAN

"Apa kau sudah memikirkannya Alea?" tanya bunda Yuli ketika mereka sama-sama meperhatikan pria yang kali ini sedang mencuci tangannya di wastafel bersama anak-anak yang juga baru selesai makan. "Dia ingin menikahimu, akan memberimu tangungjawab. Pria seperti itu tidak akan datang setiap hari Alea." "Bunda benar," Alea setuju. Bunda Yuli meraih tangan Alea dan menggenggamnya untuk tersenyum. "Lihatlah, dia sangat rupawan, pasti kau juga senang melihatnya." Alea juga tidak pernah berpikir bakal melihat pria seperti pak Anmar Haris sampai mau datang ketempat mereka dan tanpa canggung berbaur dengan anak-anak di panti, ikut makan bersama dan tetap menaruh hormat pada siapapun meski dia seorang bos besar. "Kami semua juga terkejut ketika kemarin dia datang sendiri kemari untuk langsung terus terang memintamu. Dia juga bersumpah akan menunggumu sampai kau mau." Alea mendengarkan nasehat ibu asuhnya sambil masih memperhatikan pak Anma
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

BAB 12 YA'

Walaupun dadanya terasa keras tapi hangat dan harum sampai Alea ingin terus memejamkan mata untuk kembali mengingat seperti apa rasanya, dan ternyata Alea juga sudah tidak ingin dilepaskan lagi. Alea kembali menelusuri jejak kemerahan di sisi lehernya yang berulang kali juga membuatnya merinding. Entah bagaimana pria itu bisa sangat tidak bertanggung jawab seperti ini, meninggalkan jejak bukan hanya di permukaan kulitnya tapi juga di hatinya yang terus menghangat dan berdebar. Alea juga sedang meraba dadanya sendiri sambil berbaring di atas ranjang dan tetap tidak bisa memejamkan mata meskipun sudah hampir lewat tengah malam. Otaknya benar-benar sedang tidak bisa dihentikan untuk terus memikirkannya. Tiba-tiba sebuah pesan masuk dan membuat layar ponsel Alea berkedip. Cuma sepenggal nama tapi selalu mampu membuat dada Alea berdebar-de
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

BAB 13 ALEA KENCAN,YUK!"

"Kenapa tidak kau makan?" tanya Sofie melihat makanan di depan Alea yang belum disentuh, cuma dibuka kotaknya. Baru kemudian Alea mengambil satu tusuk untuk dia suapkan ke dalam mulutnya. Mereka sedang istirahat, biasannya akan Alea gunakan untuk makan siang karena dia juga tidak pernah keluar dari kantor. Hari ini Alea juga mendapat kiriman makanan yang sebenarnya enak tapi Alea sedang kehilangan napsu makan karena memikirkan pesan terakhir pak Anmar Haris. Alea merasa benar-benar bodoh karena tidak tahu apa yang harus dia persiapkan untuk seorang pria sementara dia sudah setuju untuk dinikahi Jumat ini. Alea sampai terpikir untuk browsing di internet karena bertanya pada bunda Yuli pasti juga akan sangat memalukan. Selama ini Alea hanya tahu menjaga tubuhnya dengan bersih tidak pernah melakukan perawatan macam-macam sepeti kebanyaka
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

BAB 14 SELASA

Selasa pagi Sofie kembali datang lebih dulu dari Alea dan langsung menyambutnya dengan pertanyaan. "Apa kemarin kau bertemu bang Toriq?" "Ya," jawab Alea sambil menghidupkan layar komputernya. "Pantas dia langsung bertanya, apa kau sudah memiliki kekasih?" Alea langsung mengerutkan Alis karena cemas dengan kelanjutan pertanyaan Sofie. "Kuberi tahu saja jika kau sudah dilamar." Sofie mengatakannya sambil mengedikkan bahu dan bibir cemberut masam utuk bersimpati pada nasib sepupunya. "Apa kemarin kau bersama tunanganmu?" "Ya."
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status