Anmar menarik Alea lebih merapat untuk dia cium dengan intens dan dia raba perutnya. Dunianya sedang sangat bahagia, Anmar sudah tidak sabar untuk menunggu kehadiran buah cinta mereka. Miliknya yang sedang tumbuh di dalam tubuh Alea, wanita yang rasanya memang sudah dia tunggu untuk kembali menjadi miliknya. Wanita yang selalu ada dalam setiap doa-doanya dan wanita yang telah berjuang menjaga diri untuknya. Kadang rasanya memang seperti ujung dari perjuangan dan perjalanan panjang, perjuangan dari kesabaran dan doa. "Sungguh aku tidak pernah berpikir jika akan ada hari seperti ini." "Jangan gugup, aku yakin mereka juga akan sangat menyukaimu sepertiku." Anmar kembali menciumi Alea, walaupun alasannya untuk menenangkan Alea tapi sebenarnya Anmar memang suka melakukannya, dia suka menciumi Alea seperti itu jika sedang tidak
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya