Home / Romansa / Cinta Dalam Hati / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Cinta Dalam Hati: Chapter 41 - Chapter 50

61 Chapters

Korban tabrak lari

Warga berhamburan menolong Amy memasukkannya ke dalam mobil ambulan. Air mata meleleh di kedua belah pipinya, kesedihan menggerogoti jiwanya.   Ia merasa hampa, "Tania sungguh beruntung mendapatkan seorang yang benar-benar mencintainya dengan sepenuh rasa," batinnya.   Rasa sakit dan nyeri di lukanya tidak ia rasakan. Hatinya lebih sakit, "Soleh .... " Amy mengingat wajah Soleh sebelum ia jatuh pingsan.   Ambulan membawa Tania dan Amy ke RS. Yudi menggenggam erat tangan, Tania. Ia memandang Amy, rasa kasihan dan iba di hatinya.    "Soleh!" batinnya.    Yudi mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Soleh. Berharap Soleh menemani kekasih
Read more

Cinta tanpa logika

Sore hari para orang tua telah pulang, tinggallah Soleh dan Yudi yang menemani dan mengurus kekasih hati mereka.   Keheningan tercipta di antara mereka. Masing-masing mencoba untuk mencari kesibukan, memainkan ponsel dan menghubungi bawahan.   Keduanya hanya diam tanpa bicara. Yudi dan Soleh menyadari jika mereka sama-sama jengah dengan semua itu.   Mereka mencoba untuk membuang ego dan bersikap dewasa. Mereka merasa bukan anak-anak lagi, "Malu sama umur!" batin keduanya.   "Yud—" "Leh—" keduanya berbicara bersamaan.   "Leh, gue Minta maaf. Atas omongan gue tadi! Seharusnya gue nggak ngomong gitu ke, Elo!" ujar
Read more

Tanggung jawab seorang pengacara

Soleh menggendong Amy kembali ke tempat tidur. Tania membuka matanya, "Di mana ini?" tanya Tania berpura-pura baru bangun tidur. "Ah, Tania! Kamu sudah sadar? Syukurlah," balas Amy.  Ia benar-benar merasa bersalah, "maaf, karena masalahku. Kamu terseret di dalam semua ini," lirih Amy penuh penyesalan, "aku akan minta Papa untuk mencari pengacara lain, saja!" lanjutnya.  Ia mencoba memandang wajah Tania. Ia tidak ingin karenanya Tania terluka, ia juga tidak ingin jika karenanya Yudi dan Soleh harus bertengkar. Tania terkesiap ia tidak menyangka jika Amy akan mengambil keputusan sebelah pihak. Tania pun ingin sekali mencari sebuah kebenaran akan sem
Read more

Titik terang

"Apakah kamu menemukan mereka?" tanya Soleh.   "Tidak. Semua keluarga bilang, 'Mereka tidak ada pulang dan mereka pun tidak kemari. Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Yudi.   Ia menatap Soleh, ia ingin berembuk dengannya. Yudi merasa bukan hanya Tania saja yang sedang di dalam masalah tapi Amy juga.   "Jika kita lapor pun belum ada 24 jam. Kita tidak bisa melaporkan orang hilang. Keduanya sedang sakit. Ya Allah, bagaimana ini?" ucap Soleh, "jika mereka tidak sakit! Aku yakin kedua wanita itu pasti bisa melawan 10 pria," balas Soleh.   Yudi pun semakin bingung dengan apa yang sudah menimpa mereka. Ia tidak menyangka begitu rumitnya kehidupan perjalanan rumah tangganya bersama dengan Tania.  
Read more

Permainan

***  Sementara Tania dan Amy dibaringkan di sebuah tempat tidur. Keduanya belum juga sadar dari pingsannya. Roman telah sampai di sebuah kapal pesiar di pelabuhan di dermaga dok 4.   Di balik pintu, 2 orang pengawal sedang berdiri dibalik pintu tersebut. Menunggu kedua tahanan mereka, agar keduanya tidak kabur. Sesuai dengan oerintah Roman.   Roman merupakan pria yang selalu terlihat sempurna di dalam semua pekerjaan dan tampilannya. Ia tidak segan-segan membunuh, semua itu diwariskan dari kedua orang tua dan abangnya.   Keduanya bangkit berdiri dari kursi mereka saat Roman memasuki kapal pesiar. Roman berjalan dengan angkuhnya dikawal beberapa pengawalnya.   Denga
Read more

Abang dan Adik sama bejatnya

Roman masih memandang ke arah Tania dan Amy. Ia merasakan kekesalan yang dalam dan kebencian. Ia benar-benar tidak menyangka jika wanita di depannya begitu lihai bermain setiap kata.   Sehingga tanpa sadar ia sendiri telah terjebak di dalamnya, "Masa bodoh! Aku pasti akan membunuhnya!" batin Roman.    Ia begitu bernafsu ingin menghancurkan Tania dan Amy hingga tidak tersisa lagi dari apa yang dinamakan sebagai kehormatan dan kebanggaan mereka.   Sayangnya, Roman gagal melakukan niat terselubung yang ia rencanakan. Ia masih memandang kedua wanita yang berada di depannya.    Ia terlalu memandang remeh keduanya, sehingga ia sendiri pun harus masuk ke perangkap yang dibuat oleh dirinya sendiri.
Read more

Menjebak Roman

Yanto terus berusaha untuk memukul Amy dengan membabi buta, kemudian Amy melayangkan pukulan ke arah Yanto membuat dia berpura terhuyung.  Bruk! Tubuh besar Yanto jatuh ke lantai, Amy secepat kilat mengambil pistol yang ada di selipan pinggang Yanto. Amy berpura menyandera Yanto. "Hentikan! Atau pria ini, mati!" teriak Amy.  Membuat semua pengawal Roman terdiam. Mereka tidak menyangka jika Yanto begitu mudahnya dikalahkan seorang wanita yang sangat mungil. Padahal hanya dengan sekali gebrakan saja, tubuh Amy sudah bisa melayang. Apalagi, ia sedang luka. Namun, merek
Read more

Pertemuan kembali

"Kamu yakin akan membalas kepada Harsa?" tanya Tania. Ia melihat Amy begitu serius ingin membalaskan dendam kepada Harsa.   "Iya. Biar dia tahu rasa. Dia telah berani mencoba bermain-main denganku," balas Amy.   Tania tersenyum memandang Amy, "Bagaimana kita pulang ini, ya?" tukas Tania. Ia menoleh ke kiri-kanan mereka.   Amy pun mengikuti arah pandangan Tania, "Apakah Soleh dan Yudi tahu? Jika kita disini? Hadeh!" keluh Amy, "bodohnya kita tidak meminjam ponsel Yanto untuk menghubungi mereka …. " Amy memandang langit yang suram tertutup mendung.   Keduanya terdiam saling memandang langit, "Bagaimana jika kita mencoba keluar dari pelabuhan ini?" usul Tania.  
Read more

Musim hujan musim kawin

Hari-hari telah berlalu dengan kebahagiaan. Kini, Tania sudah mulai sembuh begitu juga dengan Amy. Yudi begitu bersemangatnya mengurus dan merawat istrinya. Soleh harus bolak balik ke rumah Basri untuk mengurus Amy. Basri ingin mereka cepat menikah tapi, ia sangat menjaga perasaan keduanya.  Basri hanya mampu memantaunya dari dekat dan jauh, agar mereka tidak melanggar aturan agama dan norma-norma. Hamzah dan Basri benar-benar menuntut Harsa yang sudah berkomplot dengan sepupunya untuk menjebak Amy, Soleh, dan Tania. Beberapa Minggu kemudian, Soleh mengajak Amy berjalan-jalan. Ia ingin memberikan sebuah kejutan kepada Amy, "Kita mau ke mana, Leh?" tanya Amy. "Jalan-jalan! Lha kamu sudah beberapa minggu di RS da
Read more

Lamaran di bawah guyuran hujan

"Nah, ini dia! Aku ingin melamar Amy beda dengan yang lain. Kamu tahu 'kan kalau Amy selalu bergelimang harta. Aku ingin melamarnya di saat yang indah dan tepat," balas Soleh. "Lamar dia di kapal pesiar," ucap Yudi. "Sudah diwakili para selebrities," jawab Soleh. "Makan malam romantis dengan lilin!" lanjut Yudi. "Udah sering," balas Soleh. "Dengan puisi dan kata-kata romantis," lanjut Yudi. "Sudah diwakili oleh film dan novel!" balas Soleh. "Lamar di kuburan, saja! Nah, nih belum ada nih!" ujar Yudi. 
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status