Rafael sudah menunggu di kaki pegunungan Jade saat Yuasa turun. Dia sudah menyambut kedatangan Yuasa dengan senyuman. Sementara Yuasa menunjukkan bunga mawar merah delima kepada mereka. Yui terlihat begitu menyukai bunga dan meminjam bunga itu untuk diamati.“Kapan ya, ada yang mau memberiku bunga secantik ini,” ucap sang putri yang terlihat begitu menginginkan bunga mawar seperti yang saat ini dipegangnya.“Sudah kubilang kan, itu mustahil,” balas Light. Mereka memang selalu berselisih paham. Setelah memberikan kembali bunga mawar itu, Yui mengejar Light, sementara pria muda dengan rambut keperakan itu berlari kencang dan melompat-lompat ke arah hutan.“Jangan lari!” teriak Yui yang tidak serta merta berteriak saja, dia menyerang Light dengan kekuatannya.“Paman, apa itu tidak berbahaya?” Yuasa yang melihat kedua adik kembarnya berkelahi tidak hanya dengan tangan kosong merasa khawatir.“Biarkan saja, mereka sudah biasa seperti itu,” jawab Rafael ringan seakan hal itu memang hal bias
Last Updated : 2023-05-07 Read more