Beranda / Romansa / BUNGA ABADI / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab BUNGA ABADI: Bab 51 - Bab 60

89 Bab

CEMBURU

"Hey,  jangan berebut, semua pasti akan dapat balonnya!" ucap Azalea sembari memberikan balon yang ada di tangannya hingga habis tidak bersisa."Anak - anak, lihat Kakak juga punya banyak permen untuk kalian!" sahut Lingga kemudian mengambil sekotak permen yang dibawa oleh salah satu karyawannya lalu menunjukkannya pada anak - anak."Aku mau, Kakak!" sahut riuh suara anak panti yang berkata ingin permen itu."Oke oke, semua pasti dapat permennya tapi sebelum itu bilang dulu, Kak Lingga ganteng!" pinta Lingga membuat Azalea heran mengetahui bahwa Lingga juga orang yang narsis."Kak Lingga ganteng!" ucap anak - anak bersamaan."Lagi,  Kak Lingga keren!" pinta Lingga lagi."Kak Lingga keren!" sahut anak - anak segera."Kak Lingga baik!" pinta Lingga lagi."Kak Lingga baik!" langsung saja anak - anak itu mengikuti perkataan Lingga. Setelah itu Lingga membagikan permen - permen itu kepada anak - anak."Terima kasih
Baca selengkapnya

CEMBURU 2

"Apa semua anak - anak disini juga rajin?" tanya Lingga."Rajinn Kakkk!" jawab semua anak kompak."Sebelum tidur kita merapikan mainan dan buku - buku yang sudah dibaca," jawab seorang anak."Setelah bangun tidur kita merapikan tempat tidur kita sendiri," jawab yang lainnya."Kalau hari minggu kita membantu Bunda mencabut rumput di halaman," jawab yang lainnya."Waahh benarkah Bunda? " tanya Lingga."Benar, mereka semua anak - anak yang baik,  intar dan rajin," jawab salah satu Bunda di panti tersebut."Baiklah karena semua sudah lulus tes, jadi semua dapat bingkisan dari Kakak," ucap Lingga disambut riuh oleh semua anak - anak yang ada disana."Siapa yang mau bermain di wahana?" tanya Lingga."Saya Kakkk," jawab semua anak kompak."Siapa yang mau berenang? " tanya Lingga lagi."Saya Kakkk," jawab anak - anak."Siapa yang mau menginap di vila yang bagus sambil menikmati pemandangan?? " tanya Lin
Baca selengkapnya

SENTUHAN HANGAT

Di dalam mobil Azalea terlihat kedinginan. Ia terus mencengkeram erat jas Lingga yang menutupi tubuhnya. Lingga bisa melihat dengan samar bentuk tubuh itu dari sela - sela jas yang terbuka. Setelah sampai di rumah Azalea, Lingga membopong tubuh Azalea hingga ke dalam kamarnya."Sekarang kamu ganti baju biar gak sakit!" kata Lingga sambil melepas jasnya.Kini terlihat jelas pakaian dalam Azalea yang menerawang, bercampur dengan bentuk tubuh Azalea yang begitu menonjol di beberapa bagian. Lingga melihat tubuh Azalea tanpa berkedip dan menelan salivanya."Saya ganti baju dulu," ucap Azalea kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu Lingga duduk di atas kasur Azalea, ia masih terbayang akan bentuk tubuh Azalea yang begitu indah.Sedangkan di dalam kamar mandi, Azalea melepas semua pakaiannya untuk diganti dengan pakaian yang baru. Namun ia lupa bahwa ia belum mengambil pakaiannya yang baru."Aduhh..  bajunya lupa," celetuk Azalea kemudian
Baca selengkapnya

PAGI YANG INDAH

Ciitt..  ciitt..  cuiitt..Suara burung bernyanyi di atas atap rumah Azalea dengan riangnya sambil meloncat - loncat bermain dengan kawan - kawannya.Lingga baru saja bangun tidur. Ia membuka mata dan kemudian tersenyum melihat di depannya sudah ada gadis yang selalu membuat hatinya merasakan hal yang selama ini belum pernah ia rasakan.Lingga menatapi terus wajah Azalea yang sedang tertidur pulas. Dilihatnya  juga belahan indah yang ada di dada Azalea."Hahh..  masih terlalu pagi Lingga," ucap Lingga dalam hati dan memalingkan wajahnya dari pemandangan indah itu untuk mengatur hasratnya agar tidak muncul lagi."Kenapa hanya dia ya? " batin Lingga.Selama ini Lingga tidak terlalu memikirkan, kenapa hanya Azalea yang bisa membuat ia merasakan gairah normal layaknya seorang pria? Sedangkan jika bersama dengan wanita lain ia tidak bisa merasakan sentuhannya bahkan kadang merasa jijik kepada wanita - wanita yang rela menawarkan
Baca selengkapnya

GENRE BAHAGIA

"Rumah yang sederhana, Suami yang tampan, Istri yang cantik, dan makanan yanggg..... sungguh lebih dari sempurna," ucap Lingga kemudian tertawa kecil tapi tidak melihat ke wajah Azalea. Lingga memasukkan lagi makanan ke dalam mulutnya. Azalea yang penasaran juga mencoba masakan yang telah dibuatnya.Satu suapan masuk ke dalam mulut Azalea. Tumis paprika yang terlalu asin dan telur dadar yang tidak ada rasanya."Pak, sudah hentikan, jangan makan itu lagi, ini tidak enak!" ucap Azalea dengan wajah malu dan mengambil piring makanan Lingga."Hey, kenapa? berikan makanan itu padaku!" sahut Lingga."Jangan dimakan lagi, ini gak enak, kita beli makanan di luar saja!" jawab Azalea."Apanya? Ini juga tidak buruk, ini hanya terlalu asin dan telurnya tidak ada rasanya, jika telur dan tumis ini dimakan bersama maka rasanya sudah sempurna," ucap Lingga sambil tertawa dan terus memakan makanannya. Azalea semakin malu mendengar ucapan Lingga, ia terus m
Baca selengkapnya

BATU PRASASTI

Cinta itu tidak pernah salah, walaupun tempatnya tidak tepat. Siapa yang bisa mengatur hati?  Bahkan jika seribu aturan dibuat, di hati tetap tidak ada aturan. Cinta lebih tinggi dari kasta. Di dalamnya tidak ada strata.Para manusia sendiri yang memberi kasta untuk cinta. Kala Bunga Azalea merah muda bermekaran. Suara seorang gadis tertawa menggema dalam istana. Aku tertarik oleh suaranya. Kucari dari mana suara itu berasal. Di tengah - tengah taman Bunga Azalea merah muda. Seorang gadis bergerak menciumi Bunga yang bermekaran itu dengan tawa. Entah bunganya yang indah atau gadisnya yang cantik. Sejak saat itu keduanya aku mulai suka."Wahhh.. bagus sekali Pak Pram," pujiku mengagetkan Pak Pram yang sedang membaca buku.  Pak Pram
Baca selengkapnya

AMARAH TAK TERDUGA

"Sudah selesai, ayo kita berangkat ke kantor!" ucapku kepada Lingga yang masih juga memelukku."Sebentar lagi!" jawab Lingga. Kubiarkan saja dia, aku juga menyandarkan kepalaku pada dadanya."Jangan pernah berpaling dariku!" ucap Lingga lagi."Kenapa jika aku berpaling? " tanyaku mencoba berharap."Tidak boleh!" jawabnya tegas."Kenapa tidak boleh? " tanyaku lagi."Karena kamu milikku," jawabnya."Apa kamu menyukaiku? " tanyaku lagi memberanikan diri.Lingga kemudian melepas pelukannya dan melihat tajam ke arahku."Iya, aku menyukaimu saat aku butuh untuk menciummu, aku menyukaimu saat aku butuh menyentuhmu," jawabnya.Kalimat itu begitu lugas kucerna. Sampai sejauh ini aku masih saja alat pemuas nafsunya. Ini bukan jawaban yang aku inginkan, aku yang terlalu berharap atau memang orang ini yang pintar memainkan perasaan."Kenapa kamu diam? " tanya Lingga padaku yang sekarang memang sedang melihatnya dan tid
Baca selengkapnya

PERSIAPAN ULANG TAHUN PERUSAHAAN

Aku begitu tidak memahaminya. Ia tidak pernah berkata menyukaiku, selalu bersikap kejam saat sikapku mulai merasa kecewa. Namun jika aku sedikit saja berpura - pura tidak apa - apa, dia memperlakukanku layaknya seseorang yang paling menyukaiku.Di dalam kantor Lingga kembali dengan aktifitasnya seperti biasa. Semua kesibukan sudah selesai, hanya tinggal menuju acara pengumuman launching real estate saat pesta ulang tahun perusahaan, itu pun juga sudah ditangani oleh Pak Pram. Aku membuatkan Lingga kopi dan menyiapkan roti harum serta biskuit di meja depan sofa seperti biasa. Merapikan apa yang harus dirapikan serta mengatur jadwal Lingga."Azalea, apa jadwalku hari ini? " tanya Lingga."Hari ini tidak ada jadwal apapun Pak, hanya menemui beberapa rekan bisnis yang paling penting untuk mengundang mereka hadir di acara pesta ulang tahun perusahaan, tapi jika Pak Lingga tidak ingin melakukannya hari ini, bisa dilakukan besok," jawabku."Hmm.. baiklah, lakuka
Baca selengkapnya

MULAI MENYADARI

Di tempat lain, Lingga merasa tidak nyaman berada sendirian di ruangannya. Ia sudah mulai terbiasa ditemani oleh Azalea."Hiss...  gak ada Azalea gak enak juga,  jadi sendirian disini. Ahh..  kenapa juga aku menyuruhnya kesana," gerutu Lingga sendirian."Aku ke bawah juga deh, pekerjaan ini bisa dilakukan besok," putusnya kemudian berdiri dan turun ke bawah.Di ruangan tempat Bisma,  Azalea,  dan Gracia berkumpul mereka akrab sekali, berbicara dan bercanda bersama. Azalea memakan sebuah dessert yang dihiasi dengan banyak whipped cream.Hap! Satu suapan mendarat di mulutnya. Kini bibir itu penuh dengan whipped cream yang belepotan."Hahaha.., " Bisma dan Gracia tertawa melihat wajah Azalea yang sekarang."Kamu gimana sih, makan seperti anak kecil!" ejek Gracia dengan tertawa."Hahaha..  sini sini aku bantu lap!" sahut Bisma kemudian mengambil tisyu lalu mengelap bibir merah muda milik Azalea.
Baca selengkapnya

TENANG SEBELUM BADAI

Gracia masih melakukan pekerjaannya membungkus hadiah - hadiah untuk pemenang lomba olah raga saat pesta ulang tahun perusahaan nanti. Bisma juga berada disana membantu Gracia membungkus kotak - kotak hadiah itu."Gracia,  terima kasih kamu mau menjadi pasanganku saat lomba olah raga nanti?" ucap Bisma."Sama - sama Bisma, suatu kehormatan bisa menjadi pasanganmu" jawab Gracia dengan senyum yang merekah."Aku janji nanti akan berusaha sebaik mungkin agar kita memenangkan lombanya!" ucap Bisma lagi. Gracia hanya menimpali dengan senyuman."Gracia, sudah berapa lama kamu bekerja disini?" tanya Bisma."Hmm..  sekitar 10 tahu," jawab Gracia."Wahh..  sudah lama yaa?" sahut Bisma dengan tersenyum."Kalau Azalea berapa lama? Kamu sepertinya dekat dengannya," tanya Bisma lagi."Azalea belum satu tahun, dia masih baru disini, dia tipe wanita yang mudah disukai, jadi semua orang ingin dekat dengannya," jawab Gracia.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status