Beranda / Romansa / BUNGA ABADI / AMARAH TAK TERDUGA

Share

AMARAH TAK TERDUGA

Penulis: Mystique
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Sudah selesai, ayo kita berangkat ke kantor!" ucapku kepada Lingga yang masih juga memelukku.

"Sebentar lagi!" jawab Lingga. Kubiarkan saja dia, aku juga menyandarkan kepalaku pada dadanya.

"Jangan pernah berpaling dariku!" ucap Lingga lagi.

"Kenapa jika aku berpaling? " tanyaku mencoba berharap.

"Tidak boleh!" jawabnya tegas.

"Kenapa tidak boleh? " tanyaku lagi.

"Karena kamu milikku," jawabnya.

"Apa kamu menyukaiku? " tanyaku lagi memberanikan diri.

Lingga kemudian melepas pelukannya dan melihat tajam ke arahku.

"Iya, aku menyukaimu saat aku butuh untuk menciummu, aku menyukaimu saat aku butuh menyentuhmu," jawabnya.

Kalimat itu begitu lugas kucerna. Sampai sejauh ini aku masih saja alat pemuas nafsunya. Ini bukan jawaban yang aku inginkan, aku yang terlalu berharap atau memang orang ini yang pintar memainkan perasaan.

"Kenapa kamu diam? " tanya Lingga padaku yang sekarang memang sedang melihatnya dan tid

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUNGA ABADI   PERSIAPAN ULANG TAHUN PERUSAHAAN

    Aku begitu tidak memahaminya. Ia tidak pernah berkata menyukaiku, selalu bersikap kejam saat sikapku mulai merasa kecewa. Namun jika aku sedikit saja berpura - pura tidak apa - apa, dia memperlakukanku layaknya seseorang yang paling menyukaiku.Di dalam kantor Lingga kembali dengan aktifitasnya seperti biasa. Semua kesibukan sudah selesai, hanya tinggal menuju acara pengumuman launching real estate saat pesta ulang tahun perusahaan, itu pun juga sudah ditangani oleh Pak Pram. Aku membuatkan Lingga kopi dan menyiapkan roti harum serta biskuit di meja depan sofa seperti biasa. Merapikan apa yang harus dirapikan serta mengatur jadwal Lingga."Azalea, apa jadwalku hari ini? " tanya Lingga."Hari ini tidak ada jadwal apapun Pak, hanya menemui beberapa rekan bisnis yang paling penting untuk mengundang mereka hadir di acara pesta ulang tahun perusahaan, tapi jika Pak Lingga tidak ingin melakukannya hari ini, bisa dilakukan besok," jawabku."Hmm.. baiklah, lakuka

  • BUNGA ABADI   MULAI MENYADARI

    Di tempat lain, Lingga merasa tidak nyaman berada sendirian di ruangannya. Ia sudah mulai terbiasa ditemani oleh Azalea."Hiss... gak ada Azalea gak enak juga, jadi sendirian disini. Ahh.. kenapa juga aku menyuruhnya kesana," gerutu Lingga sendirian."Aku ke bawah juga deh, pekerjaan ini bisa dilakukan besok," putusnya kemudian berdiri dan turun ke bawah.Di ruangan tempat Bisma, Azalea, dan Gracia berkumpul mereka akrab sekali, berbicara dan bercanda bersama. Azalea memakan sebuah dessert yang dihiasi dengan banyak whipped cream.Hap!Satu suapan mendarat di mulutnya. Kini bibir itu penuh dengan whipped cream yang belepotan."Hahaha.., " Bisma dan Gracia tertawa melihat wajah Azalea yang sekarang."Kamu gimana sih, makan seperti anak kecil!" ejek Gracia dengan tertawa."Hahaha.. sini sini aku bantu lap!" sahut Bisma kemudian mengambil tisyu lalu mengelap bibir merah muda milik Azalea.

  • BUNGA ABADI   TENANG SEBELUM BADAI

    Gracia masih melakukan pekerjaannya membungkus hadiah - hadiah untuk pemenang lomba olah raga saat pesta ulang tahun perusahaan nanti. Bisma juga berada disana membantu Gracia membungkus kotak - kotak hadiah itu."Gracia, terima kasih kamu mau menjadi pasanganku saat lomba olah raga nanti?" ucap Bisma."Sama - sama Bisma, suatu kehormatan bisa menjadi pasanganmu" jawab Gracia dengan senyum yang merekah."Aku janji nanti akan berusaha sebaik mungkin agar kita memenangkan lombanya!" ucap Bisma lagi. Gracia hanya menimpali dengan senyuman."Gracia, sudah berapa lama kamu bekerja disini?" tanya Bisma."Hmm.. sekitar 10 tahu," jawab Gracia."Wahh.. sudah lama yaa?" sahut Bisma dengan tersenyum."Kalau Azalea berapa lama? Kamu sepertinya dekat dengannya," tanya Bisma lagi."Azalea belum satu tahun, dia masih baru disini, dia tipe wanita yang mudah disukai, jadi semua orang ingin dekat dengannya," jawab Gracia.

  • BUNGA ABADI   TENANG SEBELUM BADAI

    Aku menjadi diam dan tidak terasa meneteskan air mata. Lingga langsung menyadarinya, mengusap air mata yang jatuh di pipiku."Hey, kamu kenapa? ini kan film action bukan film sedih," tanyanya."Gak apa - apa ko, hanya ingat masa lalu," jawabku.Lalu Lingga menyandarkan kepalaku pada dadanya. Kita berdua terus melanjutkan menonton film tersebut. Aku bukan trauma akan kejadian seperti itu, atau masih merasa sedih karena kejadian buruk itu merenggut kedua orang tuaku. Sudah terlalu lama jika terus bersedih dan aku adalah wanita yang terlalu tegar untuk menjadikan hal itu sebuah truma. Hanya saja kejadian itu menjadi salah satu memori terburuk dalam hidupku yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Jika memori itu teringat lagi, itu akan memunculkan kembali rasa sedih yang sudah tertimbun lama di hati, seperti sebuah kaset yang memainkan film lama.Film sudah selesai di putar. Aku dan Lingga berjalan keluar ruangan dengan bergandengan tangan.

  • BUNGA ABADI   MENJELANG PERAYAAN

    Keesokan harinya setelah malam yang indah itu. Azalea bangun lebih pagi dari pada burung. Ia sudah membuka jendela kamarnya dan menyandarkan tangannya disana. Menikmati sejuknya udara pagi dan menyapa dunia. Langit masih berwarna jingga tetapi semangat Azalea hari itu sudah membara."Pagi burung, kamu bangun kesiangan," sapa Azalea kepada seekor burung yang baru saja keluar dari sarangnya. Burung itu meloncat - loncat dengan melihat Azalea.Ciitt.. Citt.. Citt.. Suara burung itu mulai bernyanyi menyambut pagi."Burung, kamu semangat banget, sepertinya bukan hanya aku yang bahagia, burung memangnya cuma kamu yang bisa bernyanyi. Handphoneku juga bisa hahaha.. aku sudah gila sampai bicara dengan burung," Azalea menertawakan dirinya sendiri lalu mengambil handphonenya untuk memutar sebuah lagu.🎼🎼 Beautiful life ost drama Korea Goblin 🎼🎼It's a beautiful lifeIni hidup yang i

  • BUNGA ABADI   LOMBA OLAH RAGA

    Seharian aku membantu Pak Pram dan Gracia untuk menyiapkan pesta perayaan ulang tahun besok. Jadwal kegiatan untuk besok adalah pada pagi hari akan di adakan lomba olah raga berikut dengan pemberian hadiah bagi pemenangnya. Lalu malam harinya adalah pesta ulang tahun perusahaan yang sebenarnya. Pesta di adakan di aula perusahaan, tidak perlu menyewa gedung untuk tenpat merayakan pesta. Kantor KARTANAGARA GROUP memiliki aula yang sangat luas untuk acara - acara seperti ini.Disini Bisma juga selalu membantu Gracia seperti telah terjalin sesuatu di antara mereka. Lingga sesekali turun untuk menyapa Pak Pram dan menemaniku sebentar. Ia selalu mengingatkanku untuk tidak dekat dengan laki - laki lain. Tingkahnya yang kekanak - kanakan ini membuatku semakin gemas melihatnya. Tidak terasa hari sudah sore. Persiapan untuk besok sudah selesai semuanya. Aku pulang lebih awal berniat beristirahat lebih, guna mengumpulkan tenaga untuk besok. Seperti biasa Lingga yang mengantarku pulang.

  • BUNGA ABADI   LOMBA OLAH RAGA 2

    Gracia mengeluarkan dua toples kaca bundar dengan kertas - kertas yang di gulung berisikan sebuah nomor. Setiap pasangan haruslah laki - laki dan perempuan. Aku mengaduk - aduk nomor tersebut dan mengambil satu gulungan kertas di dalamnya. Semua karyawan yang lain juga melakukan hal yang sama. Kubuka gulungan kertas yang sudah kuambil."Nomor dua," cetusku.Aku menoleh untuk mencari siapa yang juga mendapatkan nomor dua. Gracia juga membantuku mencari siapa yang dapat nomor dua."Aku nomor dua," sahut suara laki - laki yang ternyata adalah Bayu."Waahh.. senang sekali aku bisa berpasangan denganmu Azalea, aku sungguh beruntung sekali!" ucap Bayu lagi sambil menunjukkan nomornya."Aku juga senang berpasangan denganmu," jawabku dengan tersenyum.Karena semua sudah mendapat pasangannya. Gracia memberitahu MC untuk segera memulai perlombaannya. Lingga, Pak Pram dan para tamu nampak antusias melihat lomba olah raga ini. Lomba yang pertama adalah

  • BUNGA ABADI   PESTA

    Setelah sampai di depan rumahku Lingga hanya diam saja, tidak seperti biasanya dia seperti itu. Tidak ada kiss bye atau kata manis lainnya."Kamu kenapa?" tanyaku polos."Sebel!" jawabnya ketus."Sebel kenapa?" tanyaku lagi."Huhhh.. dasar gak peka, sini sini tangannya aku strerilkan dulu!" katanya lalu menarik tanganku kemudian menggenggamnya erat dan meniupnya."Udah!" ucapnya lagi sambil melepas tanganku kembali. Aku masih heran dengan tingkah Lingga sekarang."Apa sihhh?" tanyaku lagi."Lain kali jangan pegang - pegang orang lain lagi!" jawabnya. Aku sedikit berpikir kemudian sadar dengan apa yang dia maksud."Owhhh.. ahahahaha.. okey okey!" jawabku.Cup! Aku mencium pipinya. "Itu adalah permohonan permintaan maafku," kataku kepada Lingga."Cihh.. murah sekali!" jawabnya."Kiss itu penuh dengan cinta yang berkualitas jadi mahal," jawabku lagi membuat Lingga tersenyu

Bab terbaru

  • BUNGA ABADI   RUMAH YANG SEDERHANA, ISTRI YANG CANTIK DAN CINTA YANG PENUH ( EPILOG )

    Saat pagi bersinar dengan begitu cerahnya. Lingga masih tertidur pulas setelah semalaman berjuang dengan pergulatan cinta yang tidak pernah membuatnya bosan.Srengg.. srengg.. srengg.. Suara Azalea sedang memasak makanan untuk sarapan. Aroma harum menyebar di seluruh ruangan hingga membangunkan Lingga dari tidur pulasnya.Lingga membuka matanya, meraba tempat di sebelah dengan tangannya. Tidak ada Azalea disana. Dari luar terdengar begitu berisik suara orang sedang beraktifitas. Lingga keluar untuk melihat apa yang sedang di lakukan Istrinya tersebut.Lingga berdiri bersandar di tembok melihat Istrinya sedang memasak sesuatu untuk mereka. Begitu berisik dan rumit. Namun ternyata itu hanyalah nasi goreng, tapi karena koki yang membuat itu adalah Azalea, maka bagi Lingga nasi goreng itu adalah nasi goreng paling special di dunia."Rajin banget sihh Istriku," ucap Lingga mengagetkan Azalea yang tengah fokus memasak."Ehhh.. sayang,&n

  • BUNGA ABADI   HARI PALING INDAH 2 ( END )

    "Sabar Pak Bos!" kata Azalea."Sudah bukan Pak Bos lagi, aku kan sudah jadi orang biasa, mulai sekarang panggil aku SAYANG, harus!" sahut Lingga."Waahhh.. bukan Pak Bos tapi tetap memerintah.""Gak peduli, gak dengar," balas Lingga memalingkan wajah berpura - pura tidak mengerti. Azalea tertawa melihat tingkah Lingga yang lucu itu. Tidak lama setelah itu pelayan membawa makanan yang telah mereka pesan."Yeaahhh.. akhirnya datang. Mas lama banget sih, aku ini mau buru - buru menyelesaikan tugas penting," ucap Lingga kepada pelayan. Azalea mencubit tangan Lingga."Maaf Pak, pesanannya masih antri dimasak," jawab Pelayan itu sopan."Gak apa - apa Mas, jangan di dengerin!" sahut Azalea dengan tersenyum.Setelah itu, pelayan itu pun pergi. Lingga memakan makanannya dengan sangat lahap dan terus senyum - senyum sendiri sambil melihat Azalea."Apaaa sih?" Azalea menatap heran."Hmm.. cepat makan makananmu terus kita pulang!" j

  • BUNGA ABADI   HARI PALING INDAH 1 ( END )

    Di dalam rumah Azalea yang sederhana. Azalea sedang membersihkan sisa - sisa make up di wajahnya. Ia menaruh bunga melati hiasan dari sanggulnya itu di salah satu sudut meja riasnya sehingga aroma bunga itu menyebar mengharumkan seisi ruangan menjadikan kamar itu layaknya khas kamar pengantin baru. Lingga sudah beberapa kali melirik Azalea dengan senyum mesumnya yang khas. Ia melepas dasi kemudian jaz dan mengganti pakaiannya dengan kaos polos berwarna putih dan celana kain yang nyaman saat dipakai untuk bersantai. Lingga sedang duduk di belakang Azalea saat Azalea selesai menghapus riasan wajahnya dan akan mengganti bajunya. Azalea mengambil baju di lemarinya kemudian berjalan menuju kamar mandi."Azalea, kamu mau kemana?" tanya Lingga."Ganti baju lah, gak nyaman terus memakai baju ini Lingga," jawab Azalea dengan sederhana."Ganti baju dimana?" tanya Lingga lagi."Di kamar mandi lahh... kan ada kamu," jawab Azalea terus masuk ke dalam kamar mandi.

  • BUNGA ABADI   HARI BAHAGIA

    "Apa kamu bersedia hidup dengan sederhana bersamaku?" tanya Lingga."Aku tidak apa - apa hidup sederhana, aku terbiasa dengan itu tapi kamu kan tidak" jawab Azelea."Maaf karena aku tidak bisa memberimu hidup yang mewah tapi aku berjanji akan memberimu hidup yang baik dan aku sangat mencintaimu, karena itu hanya dengan bersamamu saja hidupku sudah indah, aku tidak membutuhkan apapun lagi," Lingga berkata dengan senyum bahagia.Semua yang ada disana mendengarkan pembicaraan Lingga dan Azalea. Bisma dan Arum terkejut dengan keputusan yang dipilih oleh Lingga. Bisma akhirnya mengerti kenapa Raden Arya dan Utari memilih jatuh ke jurang bersama - sama. Karena mereka tidak bisa hidup jika mereka terpisah. Cinta dalam hati mereka begitu kuat dan penuh. Hingga tidak ada yang lebih penting selain bersama dengan orang yang dicintainya.Wajah Raden Wisnu begitu datar mendengar percakapan Lingga dan Azalea, ia sudah membaca kisah antara Raden Arya dan Utari. Te

  • BUNGA ABADI   AWAL YANG BARU

    "Lakukan apapun yang membuat hatimu lega namun jangan pernah meninggalkan keluargamu, kamu tahu kan bahwa tidak baik meninggalkan keluarga sendiri, seburuk apapun mereka, mereka tetaplah keluarga," ingat Azalea."Aku tidak meninggalkan mereka, aku hanya tidak ingin bersama dengan mereka," jawab Lingga.Tringgg.. tringg.. tringg..Suara handphone Lingga berbunyi. Sebuah panggilan dari Raden Wisnu."Halo, Romo," Lingga berkata dengan nada yang begitu datar."Halo Lingga anakku, aku tahu engkau tengah bersedih tapi bisakah kamu datang untuk makan bersama nanti malam," ucap Raden Wisnu dalam telponnya."Aku tidak ingin Romo," jawab Lingga."Ini sebuah perintah, bukan permintaan, jadi nanti malam datanglah kerumah untuk makan malam bersama" balas Raden Wisnu memerintah."Jika begitu maka aku akan mengajak Azalea bersamaku," Lingga berkata dengan tegas."Terserah padamu, yang penting datanglah nanti malam!" Raden Wisnu lalu menu

  • BUNGA ABADI   HARI TERGELAP

    Setelah kepergian Paman Pram, keluarga Kartanagara menjadi dingin. Tidak ada mulut yang bersuara, Lingga tidak kembali ke rumahnya setelah acara pemakaman Paman Pram selesai. Selama beberapa hari ia berada di rumah Azalea. Lingga berpesan pada Romonya bahwa ia ingin menenangkan diri, ia begitu sedih dengan kepergian Paman Pram. Begitu juga dengan Raden Wisnu, adik satu - satunya yang selalu ia perintah dengan seenaknya, adik yang tidak pernah diperhatikan keadaannya. Yang Raden Wisnu tahu hanyalah bisnis keluarga berjalan lancar. Nama keluarga Kartanagara begitu tersohor. Ia tidak pernah berpikir bagaimana adiknya menjalani hidup, bagaimana anaknya menjalani hidup? Raden Wisnu yang mentitipkan Lingga kepada Raden Pramoedya dengan alasan agar Raden Praoedya tidak merasa kesepian karena tidak memiliki istri dan tidak memiliki anak.Kini semua kasih sayang Lingga tertuju pada Raden Pramoedya. Untuk Raden Wisnu hanyalah bentuk rasa hormat antara anak kepada Ayahandanya.Ra

  • BUNGA ABADI   INI SAKIT DAN SEDIH

    "Kalau aku lepaskan kesitu, Azalea jatuh Kakak. Kakak cepatlah kesini, kau harus melihatku saat bersama dengan cintamu ini," Bisma berkata dengan tertawa. Azalea terlihat menangis. Bisma menutup mulut Azalea dengan lakban."Kakak, aku berada di salah satu gedung milik kita, kau bisa lihat kan aku berada dimana?" Bisma memperlihatkan sekelilingnya agar Lingga tahu tempat dia berada.Lingga langsung mengetahui keberadaan Bisma. Lingga segera menelpon Paman Pramoedya untuk memberitahu keberadaan Bisma."Haloo, Paman Pram, Bisma ada di atap gedung C milik kita, sekarang aku sedang menuju kesana." ucap Lingga lalu menutup telponnya dan segera mengendarai mobil dengan cepat. Lingga begitu khawatir karena Bisma membawa Azalea di tempat ketinggian. Lingga sungguh khawatir bahwa Bisma akan menjatuhkan Azalea ke bawah seperti pada Utari.Tidak lama Lingga menyetir ia sudah sampai di gedung C, segera ia berlari menuju atap. Tidak lama juga setelah itu Paman Pram jug

  • BUNGA ABADI   INI SAKIT ?

    "Bagaimana mungkin itu terjadi? " gumam Azalea. Dan jika itu benar maka kita...?" ucap Azalea berhenti kemudian ia menangis.Lingga mengecup bibir Azalea sekilas."Tidak, itu tidak akan terjadi, aku akan melindungimu, aku memintamu untuk berani kali ini, jika ada sesuatu terjadi langsung carilah aku atau Paman Pram!" pinta Lingga."Sudah, sekarang kita harus berangkat kerja, tenanglah, semua akan baik - baik saja," ucap Lingga lagi lalu mereka berdua berangkat ke kantor. Setelah sampai di kantor, rupanya Paman Pram sudah berada disana lebih dulu."Selamat pagi Paman Pram," sapa Azalea dengan senyum yang sendu."Selamat pagi Azalea, apa kamu baik - baik saja?" tanya Paman Pram."Ya Paman, aku baik - baik saja," jawab Azalea dengan pelan."Dengar Azalea anakku, jangan takut! Paman akan menjagamu dan juga Lingga," ucap Paman Pram dengan senyum yang lembut.Azalea tersenyum dan mengangguk."Jika begitu apa yang perlu aku khawati

  • BUNGA ABADI   AKHIR YANG SEDIH

    "Utari, maafkan aku, aku tidak bisa melindungi cinta kita, aku berjanji padamu di kesempatan lain aku akan lebih berani, aku akan menjadi keras dan melindungi cinta kita, aku mencintaimu Utari," ucap Raden Arya tersenyum dan meneteskan air matanya. Wajahnya begitu sendu dan sedih. "Aku juga mencintaimu Raden Arya," jawab Utari dengan tersenyum sendu. "Aku tidak mengertii.. akkuuu.. tidak mengerti...," gumam Raden Admaja kemudian pegangan tangannya terlepas dan Raden Arya bersama dengan Utari jatuh ke dalam jurang. Raden Admaja terus melihat Kakang Masnya yang jatuh bersama dengan cintanya. Raden Arya juga melihat wajah adiknya yang menangis melihat ia jatuh. "Haaahhhh... hahhh.. haahhh.." Lingga bangun dari mimpinya ia begitu terkejut mengingat mimpi yang seolah nyata itu. Jantungnya berdetak tidak beraturan. Lingga mengambil air minum yang ada di mejanya. Ia sudah tahu bahwa itu adalah akhir dari Raden Arya dan Utari, itu tertulis di buku yang ia bac

DMCA.com Protection Status