Beranda / Romansa / HOT NIGHT / Bab 221 - Bab 230

Semua Bab HOT NIGHT: Bab 221 - Bab 230

329 Bab

BAB 5 DIANGGAP PAYAH

Mara membuat makan siang untuk mereka semua dan Jared boleh menyombongkan kemampuan istrinya. Bahkan Jeremy Loghan pun terlihat menyukai menu makan siang mereka kali ini meski biasanya dia tidak makan makanan laut."Ini luar biasa," puji Geby untuk menu lobster dan salad buah tropis yang di buat Mara."Aku belajar dari seorang teman."Bertetangga dengan istri Nathan tidak hanya membuat Mara semakin pandai membuat makanan, Tiva juga memberinya banyak pelajaran menjadi wanita yang hebat untuk suaminya. Terlebih Tiva dan Nathan juga pernah kehilangan anak pertama mereka dengan tragis. Tapi Tiva tetap sangat mengerti dengan kondisi suaminya, meski mereka harus hidup berpindah-pindah, tertutup, dan sering harus mengasingkan diri dari peradaban. Apapun itu tetap tidak mengurangi kebahagian mereka sama sekali. Dari situ Mara jadi banyak belajar dan siap untuk menjadi istri dari pria seperti Jared Landon dengan segala resikonya."Kalian belum bercerita ke mana saja selam empat tahun ini!" Geb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

BAB 6 KENAKALAN ANAK MUDA

"Pondok ini sudah lama tidak ditempati tapi biasanya Jared menyuruh pelayan untuk rutin membersihkannya." Lily membuka handel pintu yang tidak terkunci. "Tidak ada kunci tapi pintunya memiliki slot di dalam." Lily terus menjelaskan sementara Brandon memperhatikan ke sekeliling ruangan sepit beratap rendah itu dengan pikirannya yang tiba-tiba kosong. Bau udara apek masih menusuk hidungnya, tidak berdebu tapi tetap mengerikan untuk dihuni. "Seperti yang kukatakan tadi, kau bisa pulang jika tidak mau tinggal di sini?" Lily mengingatkan sekali lagi karena tahu sepertinya Brandon tidak akan mau. "Aku akan tinggal!" tegas Brandon lebih karena egonya yang tidak mau diremehkan. "Kau, yakin?" Lily menoleh pemuda tinggi menjulang di sampingnya dengan perasan was-was. "Kenapa kalian suka meremehkanku?" Brandon malah balik bertanya dengan nada jengkel. Lily cuma memperhatikan Brandon dari ujung kepala sampai ujung kaki. Selain tidak pernah memakai barang jelek, Brandon juga terkenal sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

BAB 7 PEMUDA LICIK DAN MANIPULATIF

"Pergilah lebih dulu." Jared menyuruh Lily pulang.Lily tidak mau pergi lebih dulu, dia benar-benar cemas bakal ada yang berkelahi jika dia pergi."Geby dan Mara sedang menunggumu," tambah Jared karena Lily belum juga bergerak mengikuti perintahnya.Akhirnya terpaksa Lily tetap keluar dan terus berdoa dalam hati semoga tidak terjadi bencana.Selepas Lily pergi Jared segera mengambil celana Brandon yang terlihat tergeletak di tepi ranjang. Jared memeriksa ke dalam masing-masing kantong sakunya. Mungkin diam-diam Jared berharap bakal menemukan alat kontrasepsi sialan yang bisa dia jadikan alasan untuk menghajar pemuda itu.Ternyata Jared malah lebih sial, dia tidak menemukan alat kontrasepsi seperti harapannya. Jared luar biasa syok karena justru menemukan pakaian dalam wanita di salah satu kantong celana Brandon. Kepala Jared langsung nyaris meledak karena membayangkan Lily yang berjalan pulang tanpa celana dalam. Brandon Lington benar-benar pemuda brengsek yang telah mencuci otak polos
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-30
Baca selengkapnya

BAB 8 TINGGAL SENDIRI DI PONDOK

[Apa kau tidak bisa kemari?] pesan Brandon yang dia kirim untuk Lily. [Aku tidak bisa, ada Jared dan Paman Jeremy] [Pondok ini banyak sekali nyamuknya] Brandon kembali memukul dua ekor nyamuk yang sekaligus hinggap di salah satu lengannya. [Keluarlah, para pekerja membuat api unggun untuk mengusir nyamuk] Brandon mengintip ke luar jendela di mana terlihat dari kejauhan beberapa pekerja istal berkeliling membuat api unggun. Brandon mengikuti saran Lily untuk keluar karena sudah benar-benar bosan hanya untuk sepanjang sore sendirian di dalam pondok sempit dan berbau apek. Brandon sampai mengendus tubuhnya sendiri sebelum melangkah dari pintu seolah dia kurang percaya diri untuk keluar karena takut parfum yang dia pakai tidak berfungsi. Padahal kalau dipikir dia juga cuma akan berada di antara pekerja istal yang mandinya pun cuma memakai sabun untuk beramai-ramai tanpa pernah perduli dengan parfum atau bau badan setelah seharian berada di kandang kuda. Brandon berjalan sendirian meli
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

BAB 9 MENYELINAP DARI KAMAR

Lily menjejalkan selimut, seprai baru yang sudah harum, termos kecil berisi air panas, losion anti nyamuk, sabun, sampo, alas kaki dan masih banyak lagi sampai ranselnya sesak.Setelah dua tahun hidup bersama Brandon, Lily tahu anak itu tidak akan bisa tirdur di dalam pondok sempit dan apek, bahkan menduduki seprainya pun dia belum tentu mau. Gengsi Brandon juga sedang terlalu besar karena tidak mau di anggap payah dan manja. Jared serta pamannya Jeremy juga sedang sangat keterlaluan menempatkan Brandon di pondok yang sangat tidak layak. Bagaimanapun Lily tidak akan tega dan Brandon juga tidak akan mau terus terang meminta bantuannya, bahkan ketika sudut bibirnya sobek pun Brandon tidak mau memberitahu Lily. Mungkin sifat anak laki-laki memang seperti itu 'sok bisa mengatasi masalahnya sendiri, padahal tidak!'Lily sudah benar-benar seperti orang yang akan pergi kemping ke gunung ketika memanggul ransel besar sambil menuruni tangga pelan-pelan agar tidak sampai ketahuan. Lily keluar da
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

BAB 10 SEPASANG ANAK MUDA

[Itu keponakanmu!]Sebuah file foto ikut terkirim ke kotak pesan Geby. Tidak tahu kenapa Geby justru ingin tersenyum ketika melihat foto kedua anak muda yang baru di kirim oleh Jared.[Biarkan saja mereka, kami akan berangkat agak siang dan Lily tidak ikut pulang]Jared juga kaget mendengar Lily tidak akan ikut pulang. Sebenarnya tadi pagi Geby buru-buru mencari Lily ke kamarnya karena baru membaca pesan yang dikirim Lily tadi malam. Lily mint ijin jika dirinya tidak ikut pulang ke Yorkshire karena masih ingin tinggal bersama Jared. Mustahil hati Jared tidak ikut melakukan melembut begitu mendengar keinginan Lily.Setelah memperhatikan lagi kedua foto anak muda yang sedang ketiduran di sofa itu, kemudian Geby mendekati Jeremy."Lihat apa menurutmu mereka tidak lucu?" Geby menunjukkan fotonya kepada Jeremy.Lily masih meringkuk di sofa sedangkan Brandon duduk merosot di sandaran sofa, celananya digulung agak tinggi terlihat panjang sebelah, memakai sendal milik Jared serta masih memegan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-03
Baca selengkapnya

BAB 11 BERSAING DENGAN ANAK MUDA

"Apa ini!" kaget Brandon ketika menginjak sesuatu yang terasa lembek."Itu kotoran kuda! Perhatikan langkahmu! Sekarang kau sedang ada di peternakan!""Oh, menjijikkan!" desis Brandon sambil terus mengumpat.Meskipun dia juga punya istal kuda, tapi kudanya tidak ada yang berak sembarangan di pekarangan."Kenapa kalian tertawa!" Brandon menunjuk beberapa pekerja istal yang sedang saling bergumam menertawakannya."Sudah cepat kembali ke pondok dan ganti sepatumu!" Lily menarik lengan Brandon agar tidak mendatangi para pekerja istal yang masih berusaha menahan tawa di masing-masing perut mereka yang bergetar.Brandon benar-benar kesal karena baru kali ini dia merasa diejek serta dianggap payah bahkan oleh anak muda kurus yang pekerjaannya mengangkat jerami dan suka diam-diam memerhatikan Lily.Bukannya pulang untuk berganti sepatu Brandon malah melepas salah satu sneaker mahalnya yang baru menginjak kotoran kuda untuk dia buang dengan jijik. Pemuda itu pilih berjalan kembali ke pondok den
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-04
Baca selengkapnya

BAB 12 ANAK MUDA KAYA

Hari masih pagi agak berkabut karena semalam sempat turun hujan, suhu udara juga langsung turun drastis dan matahari belum napak keluar karena masih tertutup mendung suram. Sepertinya sehari ini tidak akan banyak perubahan, Lily menekuk dagu serta mengerutkan dahi karena dia berencana untuk berkuda."Kau sudah bangun?" sapa Mara begitu melihat Lily baru menuruni tangga."Kemari, Kay ... " Lily menghampiri bocah laki-laki yang bermain bola warna-warni untuk dia gelindingkan di lantai dapur.Lily menangkap satu Bola kemudian balas melemparnya lagi agar ditangkap."Kau membuat apa?" Lily bertanya pada Mara yang sibuk di meja dapur bersama dua pelayannya."Sup jamur untuk Jared.""Aku mau!" dari dulu Lily juga menyukai sup jamur seperti Jared."Tunggu sebentar lagi.""Apa ada yang bisa aku bantu?""Tidak ini sudah hampir selesai."Siapa yang menyangka jika wanita seperti Mara akhirnya bisa menjadi wanita yang luar biasa, pandai membuat makanan dan istri yang sangat cantik untuk seorang pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya

BAB 13 ENTAH SALAH SIAPA

"Mandilah, biar kupilihkan pakaian yang berbahan lembut." Lily ikut masuk dalam kamar untuk mencarikan pakaian untuk Brandon sementara pemuda itu juga langsung masuk ke bilik kamar mandi untuk menguyur tubuhnya yang masih gatal. Lily coba mencari jenis pakaian yang berbahan lembut dari dalam koper milik Brandon. Ternyata pakaian Brandon tinggal beberapa karena sebagian sudah dia pakai dan hanya dia masukkan ke dalam keranjang tanpa tahu bagaimana harus mencucinya. Lily langsung terpikir untuk membawa pakaian kotor Brandon agar di cuci di rumah utama karena di sana ada pelayan khusus yang menangani laundry. Sementara itu di bilik shower Brandon masih menyabuni tubuhnya yang gatal-gatal dan terus mengguyurnya mengunakan air dingin kaena memang tidak ada pemanas air di pondok. Rasa gatalnya mulai berkurang setelah Brandon terus berdiri di bawah shower tapi anehnya pemuda itu justru merasa agak panas dan tidak nyaman, jantungnya terus berdegup kencang dan napasnya memberat oleh dorongan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-06
Baca selengkapnya

BAB 14 KARMA YANG TERULANG

Brandon sedang bantu menggosokkan spon sabung ke punggung Lily, merambat lembut hingga ke pinggang, pinggul dan membelai bagian sensitifnya yang masih hangat."Apa masih sakit?" tanya Brandon."Ya," jawab Lily sambil memejamkan mata menahan rasa perih berdenyut-denyut di antara kedua pangkal pahanya yang masih juga belum usai sejak Brandon mencabut dirinya. Meraka berdua sedang berdiri di bilik shower saling bantu membersihkan tubuh masing-masing."Kau tidak memakai pengaman." Lily menengadah untuk menatap Brandon yang juga masih basah menentes-netes dengan gumpalan busa di bahunya yang melicin.Brandon beralih menangkup wajah lembut Lily dengan satu telapak tangan kemudian merunduk untuk menciumnya. "Jangan takut."Masalahnya bukan takut atau tidak, karena semuanya sudah terlanjur terjadi, mereka berdua sudah masuk terlalu jauh dan sangat sembrono dengan tidak memakai pengaman."Ini tentang konsekwensi!" Lily menegaskan.Brandon masih membelai pipi Lily dengan ibu jarinya yang berpu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
33
DMCA.com Protection Status