Beranda / Romansa / DIAMNYA ISTRIKU / Bab 191 - Bab 200

Semua Bab DIAMNYA ISTRIKU: Bab 191 - Bab 200

216 Bab

Season 3 part 7

"Ma, Nadira mau ke butik Rashi," pamit Nadira pagi itu setelah mereka sarapan bersama. Indah dan Edwan masih duduk santai di meja makan."Loh, gak ke kantor?" tanya Indah. Edwan pun menunggu jawaban sang anak sambil menyesap kopi di cangkirnya."Ke kantor, Ma, mau mampir aja dulu.""Ooh ... ya udah, hati-hati di jalan, Nad!""Iya, Ma.""Rashi nyetir?" tanya Edwan pula."Biasa, Pa, tuan putri Nadira gak bakalan mau nyetir sendiri," sahut Rashi sambil menyalami Indah dan Edwan."Hahahaha ...." Nadira tertawa ngakak sambil menyambar sebutir apel dan menggigitnya."Sudah, ayo! Kita punya misi yang harus kita selesaikan hari ini," sahut Nadira. Gantian ia mencium tangan papa mamanya."Misi apaan, sih?" tanya Indah penasaran."Ada, deeeh ... Mama gak perlu tau," ujar Nadira."Mulai main rahasia-rahasiaan sama Mama, ya?" goda Indah."Hahaha ... Mama tenang aja, misi hari ini adalah meraup omzet lebih banyak dari kemarin," jawab Rashi sambil mengerlingkan mata pada Nadira."Ooh ... Kirain apa
Baca selengkapnya

Season 3 part 8

"Ini gak salah? Mobil itu mobil perusahaan yang namanya gak asing sama sekali di telingaku," gumam Nadira saat ia mendapatkan kiriman data kepemilikan dari mobil mencurigakan itu."Gimana, Nad? Apa ada temuan?" tanya Rashi yang baru saja masuk ke ruangan kontrol itu."Ada, Rash. Aku melihat ada pengunjung yang membuang gunting ini. Setelah aku telusuri lebih lanjut, dia masuk ke dalam sebuah mobil. Aku catat platnya dan kuminta temanku untuk mencaritahu data kepemilikan mobil itu. What the fact?" tanya Nadira."Apa?" tanya Rashi tak sabar."Itu mobil perusahaan papa Reyhan!""Hah? Yang bener kamu, Nad?""Iya! Dan perempuan yang membuang gunting itu sepertinya hanya orang suruhan. Lihat, dia keluar dari mobil itu dan pergi." Nadira menunjukkan rekaman CCTV itu pada Rashi."Astaghfirullah ... Lalu, siapa dalangnya, Nad? Apa tujuannya?""Aku akan cari tahu, aku ngerasa kalau ini ada hubungannya dengan Gebby!" tebak Nadira."Gebby? Kamu yakin? Kita udah lama banget gak berhubungan dengan
Baca selengkapnya

Season 3 part 9

Gebby mengekor di belakang mobil Melvin sampai akhirnya mobil utu berbelok ke sebuah pusat perbelanjaan. Gebby yang masih penasaran terus mengikuti mereka sampai akhirnya Gebby tahu, tujuan mereka adalah untuk nonton bioskop. Ia melihat Melvin membeli tiket. Mereka tak hanya bertiga, tetap dengan teman-teman Melvin yang lelaki juga.Lagi-lagi Gebby harus hati-hati dan menjaga jarak agar tak ditemukan oleh Nadira ataupun Rashi. Berhubung Gebby tak suka nonton, ia pun turun ke lantai bawah. Lebih baik ia shopping di Mall itu untuk sedikit melupakan kekesalannya pada Nadira CS.Saat akan pulang ke rumah, tiba-tiba saja Gebby punya sebuah ide untuk membuat hubungan Nadira dan Rashi jadi rusak. Jika keduanya renggang, akan lebih mudah untuk menghancurkan mereka, batinnya.Gebby pun memilih untuk kembaki saja ke rumah sembari menyusun rencana itu matang-matang.Gebby terkejut saat ia sampai di rumah. Sosok yang dikenalnya itu tengah duduk di kursi roda tepat menghadap pintu. Di sebelahnya a
Baca selengkapnya

Season 3 part 10

"Gebby ... Tolong buka pintunya, Nak!" Reyhan memohon sambil terus menggedor pintu kamar itu. Ia dikurung dalam kamar dengan jendela yang sudah dipasangi teralis. Kamar itu juga menghadap sisi samping rumah yang dibatasi tembok. Reyhan hampir putus asa karena tak tahu lagi harus meminta tolong pada siapa."Aku gak akan buka pintunya kalau Papa masih keukeuh akan tetap membagi aset perusahaan kepada Nadira dan Rashi!" jawab Gebby dari balik pintu."Kenapa kamu setega itu, Nak? Pspa hanya ingin berbuat adil pada kalian bertiga. Kalian semua adalah anak papa. Papa sayang pada kalian. Papa lebih banyak menghabiskan waktu sama kamu, Nak. Apa salahnya kalau sekarang Papa mau memberikan sebagian aset yang papa punya sebagai ganti dari waktu papa yang sangat jarang papa berikan untuk mereka.""Mereka itu udah cukup, Pa, gak perlu lagi papa sibuk memberikan sebagian harta papa untuk mereka. Aku yang lebih berhak karena saat papa sakit emangnya mereka tau? Memangnya mereka bantu mikir dan nguru
Baca selengkapnya

Season 3 Part 11

Gebby membuka pintu kamar itu sambil membawa nampan berisi makanan dan air minum untuk sang papa. Gebby bergegas mengunci kembali pintu dari dalam."Nih, papa pasti lapar, kan? Papa makan sekarang!" Gebby melihat Reyhan gemetaran menahan lapar."Gebby ... Mengapa kamu tega melakukan semua ini sama papa?""Papa makan aja dulu daripada nanti pingsan!" jawab Gebby ketus.Reyhan pun terpaksa langsung mengambil makanan itu dan melahapnya dengan sangat rakus. Reyhan juga sesekali menenggak air di dalam botol untuk menghilangkan dahaganya."Apa papa masih tetap bersikukuh untuk membagikan aset papa pada mereka?""Kenapa kamu tidak mengizinkan papa melakukan itu?""Ya karena memang mereka tidak berhak Pa! Terutama Rashi, dia itu juga bukan darah daging papa. Papa menyayangi dia hanya karena papa kasihan sejak kecil ia ditelantarkan lalu dipungut oleh Mama Indah kan? Melihat Mama Indah menyayangi Rashi seperti anak sendiri membuat papa menjadi luluh dan ikut-ikut menyayangi dia.""Papa hanya i
Baca selengkapnya

Season 3 Part 12

"Eh, ternyata kalian berdua di sini aku sama Tante udah keliling-keliling loh," ujar Nadira yang tiba-tiba muncul bersama mamanya Melvin."Gimana, Ma, kemeja ini bagus kan?" tanya Melvin pada sang Mama."Wah ... Bagus. Keren, loh, ini rancangan Rashi juga? Di bagian lengan ada kombinasi batik. Wah, luar biasa, tidak pernah lihat kemeja sebagus ini sebelumnya. Vin, pilihin juga buat papa satu dong," ucap sang mama."Jelas Bagus dong, Ma, siapa dulu desainernya. Rashi ...." Melvin tertawa lebar."Keren, anak muda berbakat kamu," puji mamanya melvin lagi. Seketika pipi Rashi memerah menahan malu."Aku udah rekomendasikan beberapa tunik yang bagus buat mama kamu, Vin," ucap Nadira."Iya, nih, Mama udah dapet." Mamanya Melvin mengangkat beberapa potong pakaian yang ada di tangannya."Oke Ma, kita carikan dulu kemeja untuk papa."Melvin langsung memilih beberapa potong kemeja dan dipilih oleh sang mama yang kira-kira sesuai dengan suaminya. Akhirnya setelah selesai berbelanja, mamanya Melvi
Baca selengkapnya

Season 3 part 13

"Kalian?" Mata Gebby membulat sempurna tatkala melihat di depan pintu rumahnya ada Nadira dan Rashi."Ka-kamu Gebby?" ucap Nadira tsk percaya."Bukan, kalian salah orang," jawab Gebby sambil bersiap menutup kembali pintu rumahnya."Tunggu!" cegah Nadira. Nadira mendorong pintu sekuat-kuatnya sampai akhirnya bisa terbuka lebar."Aku yakin ini semua adalah ulah kamu. Walaupun semua bukti yang aku dapatkan belum terlalu banyak semua itu mengarah kepada kamu, Geb!" tuding Nadira."Apa sih maksud kalian? tolong ya jangan sembarangan masuk ke dalam rumah orang! aku bisa laporin kalian nanti," ancam Gebby."Nggak papa, laporin aja. Ternyata selama ini kamu yang sudah membuat huru-hara. Apa maksud kamu mengirimkan pesan kaleng kepada Rashi? Apa kamu sengaja, kamu berniat untuk mengadu domba aku dan Rashi?" tanya Nadira geram."Kalian berdua jangan asal tuduh kalau nggak punya bukti!" seru Gebby."Kamu juga kenal sama Melvin, kan?" tanya Rashi pula."Apa-apaan, sih, kalian ini? aku tuh nggak n
Baca selengkapnya

Season 3 Part 14

"Papa sabar ya, kita akan segera sampai di rumah sakit," ujar Nadira. Reyhan duduk bersandar setengah berbaring di jok mobil bagian tengah bersama Rashi.Mereka berdua tak menyangka kejadian tak terduga ini bisa terjadi. Ternyata kecurigaan Nadira pada Gebby kini telah terbukti. Gebby datang ke Jakarta membawa dendamnya dari masa lalu.Nadira benar-benar tak habis pikir mengapa Gebby masih saja membenci keluarganya. Padahal mereka sekeluarga juga pernah mengalami penderitaan yang hebat akibat perbuatan dari mamanya Gebby itu, namun mereka sama sekali tak pernah menghakimi Gebby apalagi meembalas dendam, karena memang ia tak ada sangkut pautnya dengan semua kejadian yang terjadi.Agaknya sampai hari ini Gebby masih belum bisa memahami bahwa sebenarnya yang bersalah adalah mamanya sendiri. Di matanya mamanya adalah orang yang selalu benar. Luar biasa pengaruh yang sudah diberikan oleh Luna pada putrinya itu, hingga dewasa pun, ia masih menyimpan dendam yang luar biasa dan sedang berusah
Baca selengkapnya

Season 3 Part 15

"Ma, kita ke bagian IGD sekarang juga yuk. Kita ketemu sama Nadira yang lagi jagain papa di sana,” ajak Rashi."Iya, Nak.""Malam ini Mama jangan pulang ke rumah mama dulu lebih baik Mama ikut aku pulang ke rumah mama Indah karena mama Indah bilang pengen banget ketemu Mama.""Apa Mama nggak bakalan ngerepotin kalian, Nak?""Enggak, Ma. Sekian lama kami mencari Mama. Sudah sepantasnya Mama Indah juga ingin bertemu sama mama dan mengetahui bagaimana keadaan Mama saat ini.""Baiklah, jika memang kamu ingin seperti itu Mama akan turuti.""Ma, ayo kita bertemu Nadira! Nadira juga pasti bakalan kaget kalau lihat mama ada di sini.""Iya, Nak. Ayo!" Keduanya pun berjalan cepat sambil bergandengan tangan menuju ke arah ruangan IGD. Sampai di sana terlihat Nadira juga sedang terduduk sambil menunggu kabar dari pihak medis terhadap perkembangan kesehatan papanya."Natld, coba lihat siapa yang aku bawa," ujar Rashi antusias.Nadira menatap wanita paruh baya yang bersama Rashi, otaknya mencoba me
Baca selengkapnya

Season 3 part 16

"Nenek kenapa jadi begini?" Gebby menarik tangan Ana menepi mendekati mobilnya."Apa Nenek nggak salah lihat, apa kamu benar-benar Gaby cucuku?" tanya Ana masih belum percaya. "Iya, Nek, aku Gebby. Walaupun sekian lama kita nggak ketemu tapi aku masih tetap bisa mengenali wajah Nenek. Letakkan sampah-sampah itu, dan ayo masuk ke dalam mobil, Nek!"Gebby membuka pintu mobilnya lalu memaksa wanita tua itu masuk. Ana yang sudah lemah dan renta terpaksa menurut, ia meletakkan karung berisi barang rongsok itu di luar mobil.Gebby pun masuk lalu menutup pintu bagian sopir. Ia menyalakan mobilnya lalu membawa sang nenek pergi dari tempat itu."Kita mau ke mana? barang-barang Nenek tertinggal di sana," ujar Ana sambil menoleh ke arah rongsokan yang teronggok dan semakin terlihat menjauh."Nggak usah lagi Nenek urusi sampah-sampah itu. Sekarang Nenek ikut aku pulang ke rumah!""Kamu masih mau mengakui nenekmu yang sudah tua dan miskin ini, Geb?""Nggak ada yang berubah dalam hubungan kita, Ne
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status