"Rashi, kamu kenapa malah bengong begitu, sih? Ada yang aneh deh sama sikap kamu hari ini," tegur Nadira malam itu di balkon kamar mereka. Nadira memeberikan secangkir cokelat panas pada Rashi."Eh, gak apa-apa, kok, Nad. Aku gak bengong.""Kamu jangan bohong, Rashi, bilang dong ada apa?""Tapi janji ya jangan bilang sama papa dan Mama!""Nah, kan, bener dugaanku. Kamu itu gak mungkin bisa menutupi semuanya dari aku, Rash. Cerita, lah, kenapa?""Tadi itu di butik ada Ayng sengaja merusak beberapa baju yang dipajang di rak, Nad.""Hah? Serius kamu, Rash? Kenapa tadi gak bilang sama aku, sih? Kalau kamu bilang pasti udah aku cari siapa pelakunya, kalau tertangkap, bakalan langsung aku bejek-bejek dia!""Nah, inilah sebabnya sejak tadi aku gak mau cerita ke kamu, Nad. Kamu ih, bar-bar banget. Aku kan gak mau terjadi kericuhan di hari pertama butik dibuka.""Ops, sorry, Rash. Aku beneran jadi emosi tiba-tiba. Udah cek CCTV?""Udah, cuma satu aja yang bagiku mencurigakan, ada satu pelangga
Read more