Sharon memperhatikan ekspresi Simon yang tiba-tiba menjadi dingin, dan ia punya firasat buruk. Ia dengan lembut bertanya, "Ada apa? Kamu belum berhasil temuin dia? Apa Tammy masih belum mau serahkan dia?" Kilatan dingin di matanya menghilang dan ia menurunkan matanya untuk berkata, “Nggak. Aku udah temuin dia." Sharon menghela nafas lega. "Kalau begitu, bagus. Dia nggak apa-apa, kan? Apa dia juga dikurung Tammy?" "Aku sudah kirim orang untuk bawa dia pulang." Selama hari-hari ketika Sharon masih tidak sadarkan diri, Simon sudah mengatur pemakaman Franky. "Pulang? Gimana kabarnya?" 'Atau, kenapa dia pulang secepat ini?' Pada saat itu, Simon menatap mata Sharon yang penuh rasa ingin tahu. Ia diam cukup lama sebelum berbicara dengan lembut, "Abunya sudah dikirim pulang dengan selamat." Sharon tidak bisa bereaksi terhadap kata-kata itu ketika ia mendengarnya. Lalu Sharon bertanya, "Apa ... Apa yang kamu bilang? Abu apa? Franky, dia..." "Dia udah nggak ada. Dia ada di surg
Read more